Minggu, 16 Juni 2019


SENANGKANLAH HATIMU..................AL-ANISAH MAI
Kutipan dari buku Tasauf Modern: Buya HAMKA
Bismillahirrahmanirrahim, alhamdulillahwashshalatuwassalamu ‘ala Rasulillah, amma bad’du.


Kali ini sengaja kukutip secara utuh pesan yang terdapat dalam Tasauf karya Buya HAMKA. Moga dapat menjadi suluh dan bahan renungan untuk kita semua. moga bermanfaat.......
               
Di hadapan tugu kesedihan, berdirilah seorang Pemimpin Besar, sedang berpidato di depan beribu-ribu kaum. Maka terdengarlah olehku suaranya demikian bunyinya:
                “Kalau engkau kaya, sedangkanlah hatimu! Karena di hadapanmu terbentang kesempatan untuk mengerjakan sesuatu yang sulit-sulit. Perbuatanmu disyukuri orang, engkau beroleh pujian di mana-mana. Engkau menjadi mulia, tegakmu teguh. Di hadapan engkau terhampar permadani kepujian, sebab itu engkau beroleh kebebasan dan kemerdekaan.
Dan jika engkau miskin, senangkan pulalah hatimu! Karena engkau telah terlepas dari suatu penyakit jiwa, penyakit kesombongan yang selalu menimpa orang kaya. Senangkanlah hatimu karena tak ada orang yang akan hasad dan dengki kepada engkau lagi, lantaran kemiskinanmu. Kefakiran dan kemiskinan adalah nikmat, yang nikmat yang tidak ada jalan bagi orang lain buat kecil hati, dan tidak ada pintu bagi kebencian.
            Kalau engkau dermawan, senangkanlah hatimu! Karena dengan kedermawanan engkau dapat mengisi tangan yang kosong, telah dapat menutup tubuh yang bertelanjang, engkau tegakkan orang yang telah hampir roboh. Dengan sebab itu engkau telah menuruti perintah hatimu dan engkau beroleh bahagia: berpuluh bahkan beratus makhluk Tuhan akan sanggup menghantarkan pujian kepada Tuhan lantaran pertolonganmu. Kesenangan hatimu yang tadinya cuma satu, sekarang akan berlipat-ganda, sebab telah banyak orang lain yang telah mengecap nikmatnya. Dan kalau sekiranya engkau tak kuasa jadi dermawan, itupun senangkan pulalah hatimu! Sebab angkau tidak akan bertemu dengan suatu penyakit yang selalu menular kepada masyarakat manusia, yaitu tiada membalas guna, penghilangkan jasa. Mereka ambil budi dan kedermawananmu itu jadi senjata untuk memukulkan tuduhan-tuduhan yang rendah.
            Saat yang demikian mesti datang kepada tiap-tiap dermawan, yang telah menyebabkan hati kerapkali patah dan badan kerapkali lemah, sehingga hilang kepercayaan kepada segenap manusia, disangka manusia tidak pembalas guna. Padahal langkah belum sampai lagi kepada puncak kebahagiaan dan beroleh ampunan dari Tuhan.
            Kalau engkau masih muda-remaja, senangkanlah hatimu! Karena pohon pengharapanmu masih subur, dahan-dahannya masih rindang dan rimbun. Tujuan kenang-kenangan masih jauh. Sebab umurmu masih muda, mudahlah bagimu menjadikan mimpi menjadi kejadian yang sebenarnya.
Dan kalau engkau telah tua, senangkan pulalah hatimu! Karena engkau telah terlepas dari medan pertempuran dan perjuangan yang sengit, dan engkau telah beroleh beberapa ilmu yang dalam-dalam di dalam sekolah hidup. Engkau telah tahu firasat, mengerti gerak-gerik manusia dan tahu kemana tujuan jalan yang ditempuhnya. Oleh karena itu, maka segala pekerjaan yang engkau kerjakan itu kalau engkau suka lebih banyak akan membawa faedah dan lebih banyak tersingkir daripada bahaya. Satu detik daripada umurmu di masa tua, lebih mahal harganya daripada bertahun-tahun di zaman muda, sebab semuanya telah engkau lalui dengan pandangan yang terang dan pengalaman yang pahit.  
            Kalau engkau dari turunan yang mulia-mulia, tenangkanlah hatimu! Karena diri tergambar dan terpeta dalam hati tiap-tiap sahabat itu. Kalau engkau memang di dalam kalangan sahabat yang banyak itu, lezat rasanya kemenangan, dan kalau kalah tidak begitu terasa. Lantaran banyaknya orang yang menghargai dan memperhatikan engkau, engkau dapatlah insaf, tandanya harga dirimu mahal dan timbanganmu berat. Yang penting ialah engkau dapat keluar dari daerah yang mementingkan diri seorang, memandang hanya engkau yang benar, lalu masuk ke wilayah baru, yaitu mengakui bahwa adapula orang lain yang pintar, yang berpikir dan berkuasa menimbang.
[bersambung, selesai 15.6.19, Sekuduk, +-3 dini hari.......sejuk sepi menemani......insyaallah, akan kusambung di lain kesempatan kalimat pesan Anisah Mai dari buku Buya HAMKA ini. Mohon doanya rekan pengunjung dan pembaca...salam takzim]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KHUTBAH JUM'AT: SEMANGAT TAHUN BARU HIJRIYAH DAN MUHASABAH

                اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ َوَرَحْمَتُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلْحَمْدُ لِلّهِ نَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُوْهُ وَنَعُوْذُ ب...