BUKAN
BUKU BEST SELLER
INDARI
MASTUTI & PRITHA KHALIDA
Inspiring.........
Yah, jika
disuruh untuk memilih 1 kata untuk buku ini, menginspirasi, itu yang dapat
kukatakan dan kuketikkan J.
Buku terbitan Pena Matahari, Yogyakarta, setebal 169 ini, termasuk di jajaran
buku yang sukses membuatku langsung jatuh cinta pada pandang dan baca pertama. Kulamar
di Bintaro Plaza, Minggu, 10.3.2013, dengan mahar IDR 35.000,00. Desain covernya, menurutku
oke. Isinya? Entah kenapa, aku langsung suka dengan gaya bahasa, yang kurasakan
begitu mengalir dan seakan mengajak untuk duduk dan berbetah-betah bercengkerama
dengannya. Yah, mungkin saja, ketika itu aku memang sedang dalam kondisi batin
yang “demand” terhadap referensi tentang dunia kepenulisan, sementara
“supply”nya dengan takdir Ilahi tersedia di saat bersamaan.
Secara singkat
buku ini berisi tentang profesi menulis yang semakin diminati, tentang tren dan
motivasi seseorang menulis, tentang pengaruh minat vs bakat dalam dunia
kepenulisan, tips untuk menulis, menuju Best Seller, tips memilih dan menembus
penerbit, hitung-hitungan royalti dari buku kita yang diterbitkan juga
dijelaskan di sini, sharing dari rekan-rekan yang telah sukses dengan karyanya
di bidang ini, kisah motivasi dari banyak tokoh Best Seller Internasional yang
malang melintang memperjuangkan karya mereka, bahkan ada yang ratusan kali
ditolak, namun akhirnya mampu menembus dan meraih penghargaan tinggi. Untuk
lebih jelasnya, silakan rekan cari dan miliki buku ini, semoga sepertiku, teman
akan mendapat manfaat dari buku yang bergizi ini, amin....
TIPS MENUMBUHKAN MINAT DAN BAKAT
MENULIS
Baiklah, kali
ini aku akan berbagi tips dari penulis buku untuk menumbuhkan bakat dan minat
menulis yang dapat rekan rujuk di halaman 28 dan 29 buku ini:
1.
Jujurlah pada diri sendiri
terkait keinginan untuk menulis. Galilah potensi menulis sekarang juga, atau
dengan kata lain jangan menunda-nunda. Setiap saat adalah waktu yang tepat dan
berharga untuk mulai menulis.
2.
Jangan hanya menulis. Seorang penulis membutuhkan
“amunisi” untuk bahan tulisannya agar dapat menciptakan karya tulis yang
bernas. Membacalah banyak buku dan berbagai referensi, berbicaralah dengan
lebih banyak orang, dan perhatikan lebih seksama segala kejadian di lingkungan
sekitar. Semua itu akan memperkaya wawasan. Dengan kemudahan akses informasi
sekarang ini, sangat menyedihkan jika seseorang masih miskin ilmu. Bukalah mata
dan telinga lebar-lebar.
3.
Cari tahu apa yang sangat diminati. Ciri bahwa
bidang itu diminati adalah rasa ingin tahu yang selalu muncul setiap kali
membaca atau berinteraksi dengan bidang tersebut. Dalami dan galilah bidang
itu.
4.
Yakinkan diri akan kemampuan menulis. “Saya adalah
calon penulis Best Seller!” tanamkanlah kalimat itu setiap bangun pagi di depan
cermin. Pikiran positif akan mampu membawa seseorang menuju kenyataan yang sama
dengan yang dibayangkan dan dicita-citakan.
5.
Mulailah menulis dari hal-hal sederhana yang ada di
sekitar. Misalnya, tentang got depan rumah yang tersumbat, tetangga yang
kecurian, atau pengemis yang ditemui dalam perjalanan pulang ke rumah.
6.
Tingkatkan selalu motivasi untuk mengembangkan dan
melatih kemampuan. Apa pun motivasinya. Bahkan, jika motivasi itu masih melulu
terkait dengan materi, tidak jadi masalah. Gali terus motivasi tersebut.
7.
Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha
atau keberhasilan kecil yang sudah dicapai. Misalnya, berhasil dimuat di media
–bahkan kalaupun “hanya” sebuah opini pendek- semangatilah diri dengan
memberikan pujian atau penghargaan.
8.
Fasilitasi diri dengan perangkat yang mendukung, di
antaranya komputer yang memadai. Jika memang belum mampu memiliki fasilitas
tertentu, tak usah berkecil ahti. Tanamkan saja semangat bahwa dengan hasil
yang didapat dari menulis, suatu saat fasilitas-fasilitas yang diinginkan itu
akan dimiliki.
9.
Jadikan berbagai kesulitan dalam menulis sebagai
tantangan dan bukan hambatan. Jangan mudah menyerah hanya karena kritikan
pedas. Kritik adalah bumbu penyedap dalam perjalanan menuju sukses dan sudah pasti
akan semakin menyempurnakan buku kita, bahkan jija kritik itu menyakitkan.
Kritik adalah guru terbaik. Semua orang sepakat dengan hal itu.
10.
Jalinlah hubungan baik dengan berbagai pihak yang
dapat mendukung minat menulis. Misalnya, bergaullah dengan orang-orang yang
terlibat di dunia penerbitan buku agar semakin paham akan seluk-beluknya.
selesai @sekuduk, 15.6.19...+- 1.1/5 pagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar