Rabu, 26 Juni 2019

BAHAS BUKU: SISTEM SAPAAN BAHASA MELAYU SAMBAS AR. MUZAMIL, AHADI SULISSUSIAWAN, HARTONO, M. JUNUS


SISTEM SAPAAN BAHASA MELAYU SAMBAS
AR. MUZAMIL, AHADI SULISSUSIAWAN, HARTONO, M. JUNUS
PUSAT PENGEMBANGAN BAHASA, JAKARTA.
XII + 120 HLM: 21 CM
Bismillahirrahmanirrahim, alhamdulillahwashshalatuwassalamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du.

A.  INTRO....
.....Cak uncang , burong cak uncang, ape diuncang dalam tempurong.....
Kak uteh, kak unning, usah nak supan..
Meliat bang itam datang nak minnang.....
(petikan lagu daerah Sambas: Cak Uncang)
Itulah di antara kata sapaan yang dipakai di Sambas, dan terdapat dalam lagu Cak Uncang.  Dalam tutur percakapan di Sambas juga kata sapaan ini teramat sering digunakan, karena memanggil nama saja tanpa didampingi kata sapa rasanya bisa dibilang suatu yang ganjil dan jarang dilakukan.
Jadi, apa sajakah bentuk-bentuk kata sapaan yang digunakan dalam bahasa Melayu Sambas? Bagaimana pola atau kaidah penggunaannya? Sebagiannye akan kitte bahas dan dapat dibace same-same pade tulisan kali ittok.
........
....Long, Ngah, pantau adekmu gi.........
....Ooooo Bang De, Kak Ning....Oooo Pak Tam...Ape be Njang???

Jauh ku melangkah, padamu kukembali jua. Mungkin ini ungkapan yang agak puitis, paling puitis yang terpikir olehku saat memulai mengetikkan huruf demi huruf ini. +-23.15, 25.6.19 ini.

Kali ini akan kukutipkan bahasan dengan tema kata sapaan dalam bahasa Melayu Sambas dari sebuah buku yang kutemukan di salah satu rak divisi bahasa di Perputama UIN Jakarta suatu ketika dulu. Nah, kitte mulekan bahasannye.......dengan catatan tulisan kali ittok sifatnye ringkasan dari ringkasan, tapi tetap merujuk ke buku yang dimaksud....

B.  THE CORE.....
“Ape Be Ratinye Kata Sapaan Ye??”
Sebelumnye, kitte berkenalan dolok dengan ape yang dimaksud dengan kata penyapa iye....
Kitte mundor sikkit ke halaman 9 dari buku ittok.
2.6. Pengertian Kata Penyapa
Istilah kata penyapa diambil dari buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Kita mengenal istilah kata sapaan. Menurut Kridalaksana (1982: 147), kata sapaan adalah morfem, kata, atau frase yang dipergunakan untuk saling merujuk dalam situasi pembicaraan dan yang berbeda-beda menurut sifat hubungan antara pembicara itu.
Dalam bagian lain dikatakan oleh Vhaer (1988: 136) bahwa kata sapaan adalah kata-kata yang digunakan untuk menyapa, menegur, atau menyebut orang kedua, atau orang yang diajak bicara.
Adapun bentuk penyapa dalam bahasa Melayu Sambas pemakaiannya disesuaikan dengan beberapa pertimbangan: 1. Kedudukan pembicara dan lawan bicara, 2. Jenis kelamin dan lawan bicara, 3. Usia pembicara dan lawan bicara, 4. Kekeluargaan, 5. Situasi pembicaraan, serta 6. Urutan kelahiran.
Perbedaan urutan kelahiran menyebabkan munculnya kata penyapa long atau along, ngah atau angah, de atau ude, ning atau uning, cik atau acik, teh atau uteh, tam atau itam, njang atau anjang, nde’ atau ende’, ndah atau andah, mok atau amok, lang atau alang, dan su atau usu. Dalam bahasa Melayu Sambas, anak pertama disebut long/along, anak kedua disebut ngah/angah, anak ketiga disebut de/ude, dan anak bungsu disebut su/usu. Keempat sapaan tersebut merupakan sapaan yang sifatnya tetap. Jika dalam satu keluarga hanya terdapat 1 orang anak, anak tersebut disapa dengan nggal/unggal. Jika satu keluarga hanya memiliki 2 anak, anak pertama disapa dengan long/along, dan anak kedua disapa dengan su/usu. Jika di dalam satu keluarga memiliki 3 anak; anak pertama disebut long/along, anak kedua disapa ngah/angah, dan anak ketiga disebut su/usu. Jika suatu keluarga pada saat itu memiliki 3 anak, kemudian ayah atau ibunya kawin lagi dan memiliki anak dari perkawinan yang baru, tidak lagi disapa su/usu, tetapi lang/alang; sedangkan anak pertama dari perkawinan yang baru mengikuti urutan sebagaimana mestinya. Sapaan lang/alang digunakan juga apabila anak terlahir dalam suatu keluarga yang sebelumnya disapa su/usu mempunyai adik lagi (ibu kandung). Berikut jabarannya satu per satu:



à      Nggal atau Unggal
Nggal merupakan bentuk singkat dari unggal yang berarti anak tunggal. Penggunaan sapaan nggal atau unggal bisa diikuti nama diri, atau bisa juga didahului sapaan seperti dato’, aki, uwan, pa’, ma’ bang dan ka’ dan diikuti atau tidak diikuti nama diri, atau bisa juga hanya digunakan sapaan nggal/unggal saja.
Contoh: 
Nggal Amat balloman datang.
Dari mane be nggal?

à      Long atau Along
Long merupakan bentuk singkat dari along yang berarti anak pertama (sulung, anassekuduk). Jika seorang adik hendak menyapa kakaknya, dapat digunakan sapan kak long (diikuti nama diri), along (diikuti nama diri), along, long, atau kak long. Penggunaan sapaan long atau along bisa diikuti nama diri atau tidak, atau bisa juga didahului oleh sapaan seperti (datok, aki, uwan, pak, mak, bang dan kak) diikuti atau didak diikuti nama diri.
Contoh:
Long Ita mbali gule. /(Anak pertama) Ita membeli gula.
Pak long paggi ke pasar. /Paman (Anak pertama) pergi ke pasar.  

à      Ngah atau Angah
Ngah merupakan bentuk singkat dari angah yang berarti anak kedua (biasanya merujuk kepada anak kedua , biasanya berada di tengah, ngah, angah, anassekuduk). Ketentuan penggunaan sapaan ngah atau angah sama dengan penggunaan sapaan long atau along.
Contoh: 
Ngah Ita harus cappat balik./(Anak kedua) Ita harus cepat pulang.
Bang ngah Sani datang pagi tadek./Bang (anak kedua) Sani datang pagi tadi.

à      De atau Ude
De merupakan bentuk singkat dari ude yang berarti anak ketiga. Ketentuan menggunakan sapaan de atau ude sama halnya dengan sapaan long atau along.
Contoh:
Kude-kudean de Amir udah rusak./ Kuda-kudaan (anak ketiga) Amir sudah rusak
Mak ude Maimun pandai njaik./ Bini (anak ketiga) Maimun pandai menjahit.

à      Ning atau Uning
Ning merupakan bentuk singkat dari uning yang digunakan jika kulit anak tersebut dianggap berwarna kuning. Ning atau uning bukan menentukan anak tersebut merupakan anak keempat karena dalam bahasa Melayu Sambas sapaan untuk anak keempat dan seterusnya bersifat mana suka. Penentuan sapaan untuk anak keepat dan seterusnya biasanya didasarkan pada warna kulit dan kondisi tubuh. Hanya, untuk anak terakhir selalu menggunakan sapaan su atau usu. Ketentuan penggunaan sapaan ning atau uning sama halnya dengan sapaan long atau along.
Contoh:
Ning Amat ballom bebini. /(Anak yang berkulit kuning) Amat belum beristri.
Bang uning Hatta dah betunang./Bang (anak berkulit kuning) Hatta sudah bertunang.

à      Cik atau Acik
Cik merupakan bentuk singkat dari acik, yang digunakan jika badan anak tersebut kecil atau kurus. Ketentuan penggunaan sapaan cik atau acik sama dengan long atau along.
Contoh:
Acik Dani bekayoh ke ulu./ (Anak yang berbadan kecil) Dani bersampan ke hulu.
Uwan acik Ani agek besiser./Nenek (yang berbadan kecil) Ani sedang bersisir.

à      Teh atau Uteh
Teh merupakan singkatan dari uteh yang digunakan jika kulit anak tersebut berwarna putih. Ketentuan penggunaan sama dengan long atau along.
Contoh:
Uteh Ana agek berias./(Anak berkulit putih) Ana sedang berhias.
Mak uteh Mirna penakut./Bibi (Anak berkulit putih) Mirna penakut.

à      Tam atau Itam
Tam merupakan bentuk singkat dari itam yang digunakan jika kulit anak tersebut berwarna hitam atau dianggap hitam. Penggunaan sama dengan long/along.
Contoh:
Itam Sudin perusak suasane./Sudin (anak yang berkulit hitam) perusak suasana.
Itok pemerah biber mak tam./Ini pemerah bibir bibi (yang berkulit hitam).

à      Njang atau Anjang
Njang merupakan bentuk singkat dari anjang digunakan jika badan anak tersebut panjang atau tinggi. Ketentuan penggunaan sama dengan long/along.
Contoh:
Aki anjang Ishak ngulittek sapi./Kakek (yang panjang/tinggi) Ishak menguliti sapi.
Kuliat duit bang anjang Diman banyak./Kulihat uang bang (yang tinggi/panjang) banyak.

à      Nde’ atau Ende’
Nde’ merupakan bentuk singkat dari ende’ yang digunakan jika anak tersebut pendek. Ketentuan penggunaan sama dengan long/along.
Contoh:
Ende’ Adi nak nonton./Adi (yang berbadan pendek) mau menonton.
Urang gile ninju bang ende’ Jali./Orang gila meninju  bang (yang pendek) Jali.

à      Ndah atau Andah
Ndah merupakan bentuk singkat dari andah yang digunakan jika badan anak tersebut rendah. Ketentuan penggunaan sama dengan long/paklong.
Contoh:
Andah Adi nak nonton./Adi (yang berbadan rendah) mau menonton.
Urang gile ninju bang ndah Jali./Orang gila meninju  bang (yang rendah) Jali.

à      Mok atau Amok
Mok merupakan bentuk singkat dari amok yang biasa digunakan jika anak tersebut gemuk. Ketentuan penggunaan sama dengan long/along.
Contoh:
Amok Adi nak nonton./Adi (yang berbadan gemuk) mau menonton.
Urang gile ninju bang mok Jali./Orang gila meninju  bang (yang gemuk) Jali.

à      Lang atau Alang
Lang merupakan bentuk singkat dari alang yang digunakan jika anak tersebut tidak menjadi anak bungsu lagi (balang). Penggunaan sama dengan long/along.
Contoh:
Lang Adi nak nonton./Adi (balang) mau menonton.
Urang gile ninju bang alang Jali./Orang gila meninju  bang (balang) Jali.

à      Su atau Usu
Su merupakan bentuk singkat dari usu yang berarti anak bungsu atau terakhir. Penggunaan sama dengan long/along.
Contoh:
Usu Adi nak nonton./Adi (anak bungsu) mau menonton.
Urang gile ninju bang su Jali./Orang gila meninju bang (anak bungsu) Jali.

....alhamdulillah selesai, Sekuduk, 26-6.2019, 22.50

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KHUTBAH JUM'AT: SEMANGAT TAHUN BARU HIJRIYAH DAN MUHASABAH

                اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ َوَرَحْمَتُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلْحَمْدُ لِلّهِ نَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُوْهُ وَنَعُوْذُ ب...