RESUME BERIKUT BERSUMBER DARI TABLOID UMMI
(didokumentasikan moga bisa menjadi sumber bacaan yang bermanfaat)
Rabu
11 12 13 start @3:33 a.m.
Bismillahhir rahmanir rahim..Sebuah
tulisan yang diperuntukkan sebagai pembuka bagi an45h_elibrary mail/wprdpress
kali ini merupakan edisi spesial bagi para pasangan yang akan maupun telah
menjadi manten/pasangan hidup sebagai tambahan wawasan dan ilmu. Adapun kali
ini aku akan berbagi beberapa kutipan dari majalah Ummi edisi spesial Mei
2005/1426H yang mengangkat tema keluarga. Tulisan ini juga berhubung beberapa
teman kelas/angkatan kuliah yang sudah dan akan melaksanakan akad nikah,
sehingga tulisan2 kali ini di samping merupakan suatu rekaman ilmu bagi
penulis, akan tetapi juga bisa menjadi bentuk sharing bagi teman2 yang
berkunjung ke beranda rumah penulis di alam maya ini. Okelah, saatnya kita
mulai membaca, cerna, menyaring dan serap nutrisi dari uraian berikut:
1.
Stop Kezaliman dalam Rumah Tangga
Undang-undang Kekerasan Dalam Rumah Tangga
disahkan sudah. Sebagian masyarakat, utamanya kaum perempuan bersorak. Cukup
melegakan bagi kaum perempuan memang. Harus diakui, angka kekerasan dalam rumah
tangga yang dilakukan para suami terhadap istri-istri mereka diberitakan
semakin meningkat saja tahun demi tahun.
Meski belum ada data statistik resmi,
sumber-sumber independen dari berbagai lembaga memberi data cukup akurat. LSM
Rifka Annissa Jogjakarta misalnya, menyebutkan telah menerima 994 laporan
kekerasan suami terhadap istri sepanjang tahun 1994-2002 di Jogjakarta dan Jawa
Tengah. Sementara LSM Mitra Perempuan Jakarta melaporkan angka 879 kasus
pengaduan kekerasan terhadap perempuan untuk wilayah Jabodetabek.
Selama ini para perempuan yang teraniaya
dalam rumah tangga mereka sendiri tak tahu harus berlaku apa dan bagaimana
setiap kali mengalami tindak kekerasan dari sosok yang semestinya merupakan
‘orang kepercayaannya’. Konflik rumah tangga mereka selalu dikategorikan
konflik dan aib internal yang tak patut diungkap ke tengah publik apalagi
disolusikan oleh kalangan ketiga, keempat dan seterusnya.
Legalah kita bahwa kini, para istri bisa
terlindungi karena mereka bisa melaporkan setiap tindak kekerasan yang diterima
dari suami mereka bahkan dimungkinkan pula untuk menyeret suaminya masuk ke
dalam penjara. Tak terlalu mengherankan karenanya bila kemudian ada komentar
bahwa ini adalah awal kemenangan kaum perempuan untuk bisa terbebas dari
penindasan dan kezaliman kaum ‘penguasa’ laki-laki.
Namun, kegembiraan ini agaknya terlalu
meluap diungkap sehingga luput dari mata kita sebuah pertanyaan; kalaulah
kekerasan dikategorikan dalam 4 jenis: verbal, ekonomi, seksual, dan fisik,
sementara rumah tangga didefinisi sebagai unit terkecil masyarakat yang terdiri
dari ayah, ibu, anak dan anggota keluarga lain yang bernaung di dalamnya,
lantas bagaimana bila seorang pembantu teraniaya oleh majikan perempuannya?
Dicaci, dimaki, dipukul hingga disetrika?
Atau anak-anak yang semakin banyak
mengalami depresi karena terhempas dari kasih sayang kedua orangtuanya yang
sibuk bekerja dengan hanya mampu memberi mereka kemarahan dan tuntutan
kesempurnaan di sedikit waktu jumpa mereka? Atau suami yang kerap diteriaki
istri sebagai ‘tidak berguna’ atau ditolak ketika ‘mencari haknya’, adakah ini
akan dikategorikan sebagai sebuah aksi kekerasan dalam rumah tangga.
Sesungguhnya setiap jiwa tak layak
dibiarkan memperoleh kezaliman, apapun bentuknya, dari siapapun pelakunya. Dan
setiap pelaku kekerasan dalam rumah tangga pastilah di dalam dirinya tengah
berjangkit virus kezaliman yang harus segera dihentikan perluasannya. Hingga
persoalan KDRT jangan lagi sampai hanya dikerucutkan pada aspek penindasan
laki-laki perempuan, namun harus lebih difokuskan pada segala tindak kezaliman
pada hakikat fitrah kemanusiaan.
“Sesungguhnya sebaik-baik mu’min adalah
yang terbaik memperlakukan keluarganya. Dan sesungguhnya aku adalah orang yang
paling baik memperlakukan keluargaku”. Demikian Nabi Saw bersabda.
Rumah tangga Nabi Saw bukanlah rumah tangga
tanpa masalah dan konflik. Di dalamnya ada duka, marah, tuntutan juga
kecemburuan. Namun di dalam rumah tangga Nabi tak ada kezaliman. Baik verbal,
seksual, ekonomi apalagi fisik. Sebab, muaranya adalah satu; akhlak beliau
adalah Al-Qur’an, firman Allah yang Maha Benar, tempat segala urusan
dimuarakan. Karena itu, mengembalikan segala urusan kepada Al-Qur’an dan Sunnah
adalah satu-satunya jalan untuk memberantas segala bentuk kezaliman, termasuk
kezaliman rumah tangga.
Benar bahwa Allah berfirman bahwa lelaki
adalah pemimpin, penegak, pengokoh dalam rumah tangga, tapi bukan untuk
membuatnya kegeeran dan bisa berlaku sewenang-wenang, sebab setiap pemimpin
kelak akan ditanya di hadapan Allah, Hakim seadil-adilnya, mengenai apa yang
dipimpinnya.
Dan tak perlu seorang perempuan merasa
menderita dengan fitrah keibuannya, yang untuknya Rasul tegaskan 3 kali
keutamaan berbakti bagi seorang anak sebelum ditunaikan untuk ayahnya.
Suami yang jahat kepada istri, anak dan anggota
keluarga lain adalah suami yang zalim dan harus diluruskan. Istri yang khianat
kepada suami, anak dan anggota keluarga lain adalah istri yang zalim dan harus
diluruskan. Bila ini bisa ditegakkan, baru kita bisa katakan telah dihapuskan
segala macam kekerasan dalam rumah tangga. Dan ini adalah sebuah kemenangan
untuk kita semua.
2.
Berbeda Namun Setara
3.
Bad Guy Vs Good Girl
4.
Segalanya tentang Pria
5.
Lebih Dekat, Lebih Cinta
Bagaimana cara agar kemesraan bagi pasangan
suami istribisa berlaku selamanya? Berikut beberapa tips yang dapat anda coba,
agar lebih dekat dan lebih cinta dengan suami:
a.
Jatuh cinta lagi
Mungkin ini cukup membingungkan. Tetapi
jatuh cinta lagi pada suami adalah peristiwa yang begitu menakjubkan. Bayangkan
bagaimana uniknya hubungan kita dengan suami apabila kita terus merasa jatuh
cinta padanya, setiap hari! Hanyutkanlah diri anda dengan perasaan cinta yang
terus mengalir saat memandang wajahnya, mengingat kebaikannya, dan saat anda
merindukannya. Kenanglah saat-saat indah anda bersamanya dan maklumi segala
kekurangannya. Penting juga untuk selalu mengatakan pada diri anda sendiri,
betapa anda mencintainya.
b.
Ungkapkan rasa cinta, kangen, sayang
Hal ini penting dilakukan, karena orang
yang anda cintai harus mengerti hal itu. Dan pengungkapan ini pun menjadi
peneguh bagi perasaan anda sendiri.
c.
Panggil pasangan dengan panggilan spesial
Panggillah suami anda dengan panggilan yang
paling dia dan anda sukai. Seperti ‘sayang’, ‘abangku’ dan lain-lain.
d.
Kontak yang tak putus
Lakukan itu lewat telepon ataupun sms pada
saat-saat suami tidak sibuk.
e.
Mengobrol yang asyik
Luangkanlah waktu untuk berbicara santai
dengan suami anda, pilih topik-topik yang ringan, selipkan juga humor saat
ngobrol.
f.
Sentuhan sayang
Membelai, mencium, berpegangan tangan, dan
sentuhan lainnya adalah kontak fisik yang begitu mendebarkan. Lakukan itu dalam
setiap kesempatan yang memungkinkan.
g.
Hubungan seks yang menyenangkan
Bila hubungan seks yang hanya sekedar
rutinitas dan kewajiban semata, ini perlu diperbaiki. Anda perlu menghayati dan
menikmati kebersamaan yang istimewa ini.
h.
Memberi hadiah dan surprise
Hadian dan kejutan merupakan salah satu
cara untuk menumbuhkan kedekatan pada siapapun mereka, apalagi bagi suami
istri.
i.
Bila terjadi konflik, selesaikan dengan manis
Jangan pernah memperpanjang sebuah konflik,
apalagi mengaitkan dengan konflik sebelumnya. Bangun suasana santai dan
romantis saat anda ingin menyelesaikan konflik, insyaAllah konflik
terselesaikan dengan manis. Berikutnya lakukan hal-hal yang menyenangkan
bersama suami, berdua saja! Seperti jalan-jalan, makan bersama, dan lain-lain.
j.
Bermohonlah pada Allah
Ini paling penting! Allah yang punya kuasa
atas hati manusia, pun hati suami anda. Berdoa, dan bermohonlah agar Dia
menjadikan anda dan suami dapat selalu merasa lebih dekat dan lebih cinta di
sepanjang usia pernikahan anda.
6.
Kolom konsultasi
7.
Anak-anak: Sahabat Pemasang Iklan
8.
Fiqh Wanita
9.
Keuangan Keluarga: Lelaki dan Uang
10. Psikologi Keluarga:
Bekal Pendidikan Seks buat Si Buyung
11. Kepemimpinan Laki-laki
dalam Keluarga: Rambu-rambu Rumah Tangga dalam Islam
12. Waspadai Aneka
Gangguan Kesuburan pada Pria
Masa kesuburan pria
memang panjang. Tapi kualitasnya kesuburannya tak selalu prima. Pencemaran
lingkungan, penyakit gondongan, hingga hobi pakai celana ketat, adalah beberapa
sumber gangguan kesuburan pria.
Hary (35 tahun) akhir-akhir ini begitu
cemas memikirkan kondisi kesehatannya. Pasalnya, meski pernikahannya dengan
Jihan (28) sudah memasuki tahun ke-8, sang istri tak kunjung hamil. Istrinya
sudah bolak-balik memintanya memeriksakan diri ke dokter namun Hary kukuh
menolaknya karena yakin dirinya tak punya masalah.
Kini ia tak mampu lagi menolak ajakan
istrinya.
13. Imam Syafi’i: Bekal
Do’a dari Sang Ibu
Lelaki yang bernama Muhammad bin Idris
Asy-Syafi’i adalah sosok yang amat populer bagi kaum muslimin. Ia dikenal
sebagai salah seorang dari 4 imam mazhab di bidang fiqh. Jika dirunut, garis
keturunan Imam Syafi’i bertemu dengan Rasulullah Saw pada Abdi Manaf bin
Qushay, kakek Rasulullah Saw yang ketiga.
Imam Syafi’i lahir pada 150 H di Gaza,
sebuah kampung di Asqalan, Palestina. Sejak kecil ia sudah menjadi yatim.
Kemiskinan pun selalu menyertai kehidupan keluarganya yang berasal dari
kalangan petani. Namun semua itu tak jadi halangan baginya untuk maju.
Terbukti, ia menjadi salah seorang ulama terkenal. Beberapa karyanya yang
berpengaruh dalam dunia Islam antara lain kitab ar-Risalah yang mengupas ilmu
ushul fiqh, dan al-Musnad yang berisi sandarannya dalam meriwayatkan hadits
Nabi Saw.
Sepanjang hidupnya, seluruh waktu ia
curahkan untuk menuntut ilmu. Kegemaran Imam Syafi’i pada ilmu tergambar dari
prestasinya yang luar biasa, yang telah ia raih di masa muda. Pada usia 9
tahun, Imam Syafi’i sudah hafiz Al-Qur’an. Ia pun hafal isi kitab al-Muwaththa’
karya Imam Malik yang berisi 1.720 hadits, pada usia 10 tahun. Menginjak usia
15 tahun, Imam Syafi’i sudah menjadi mufti di kota Makkah. Dengan jabatan
tersebut, ia memberikan fatwa dan menjadi guru besar yang mengajar ilmu fiqh, muamalah,
jinayah, dan hukum-hukum, di Masjidil Haram. Sebelumnya, ia juga dikenal
sebagai penyair, menguasai bahasa dan sastra Arab, serta mempunyai pengetahuan
luas tentang adat istiadat asli bangsa Arab.
Kecintaan pada ilmu dan prestasinya
tersebut tentu tidak terlepas dari peran sang Ibu yang melahirkan dan membesarkannya
dengan sepenuh cinta. Sejak kematian suaminya, perempuan yang berasal dari suku
Adz ini membesarkan Imam Syafi’i seorang diri. Sekuat tenaga ia berusaha agar
anaknya dapat hidup lebih baik, dan lebih mengenak Penciptanya. Selangkah demi
selangkah, ia tanamkan pada diri anak tercintanya itu kemandirian dan kegemaran
pada ilmu.
Kehidupannya yang serba kekurangan tidak
membuat ia menyerah dan tidak berdaya, lantas mengabaikan perkembangan dan
pendidikan anaknya. Pun bukan penghalang untuk mengantarkan anaknya menjadi
mujtahid, pencinta ilmu, agar meraih kemuliaan di hadapan Allah Swt.
Ketika Imam Syafi’i hendak berangkat menuju
Madinah, demi memuaskan rasa haus akan ilmu, ibunya tidak mampu membekalinya
dengan uang, hanya doa dan keridhaan yang ia dapatkan dari ibu yang sangat
dikasihinya itu. “Ya Allah, Tuhan yang menguasai seluruh alam. Anakku akan
meninggalkan aku untuk berjalan jauh, menuju keridhaan-Mu. Aku rela
melepaskannya menuntut ilmu. Oleh karena itu, aku memohon kepada-Mu ya Allah,
permudahkan urusannya, peliharalah keselamatannya, panjangkanlah umurnya, agar
aku dapat melihat ia sepulangnya nanti dengan dada penuh ilmu pengetahuan yang
berguna,” pinta sang ibu kepada Pemiliki alam semesta.
Doa seorang ibu sebenarnya sangat mustajab.
Cukuplah doa dan keridhaan Sang Ibu menjadi bekal mulia buat Sang Imam untuk
menguasai ilmu. Pada tahun 204 H/820 M, Imam Syafi’i wafat setelah memenuhi
dunia dengan ilmu dan ijtihadnya.
14. Info:
a. Sarapan Sehat dan
Seimbang
Sarapan
memang penting dan ternyata memilih jenis sarapan tak kalah penting. Lemak,
kalori, gula, dan yang manis-manis walaupun memberi energi besar, justru
berbahaya jika kita memakannya setiap hari.
Ada
3 hal yang harus diperhatikan dalam memilih makanan yang tepat untuk sarapan
yang tepat untuk sarapan yang optimal, yaitu: kombinasi dari sumber serat
seperti gandum yang bisa kita temukan dalam roti gandum dan sereal, sepotong
buah dan protein yang diwakili oleh telur atau ikan.
Sarapan
dengan unsur serat tinggi sangat penting buat tubuh kita. Gandum ternyata dapat
mencegah jantung koroner yang kebanyakan diderita pria. Sedangkan buah, sayuran
dan sereal sebagai penyuplai antioksidan yang dapat mencegah penyakita jantung
karena mengandung vitamin A, C, dan E. Dengan sarapan tepat dan seimbang ini,
berat badan dan kolesterol jahat dalam darah juga akan turun.
Hindari
makanan kalengan, makanan siap saji, makanan beku dan sejenisnya untuk sarapan.
Hindari juga makanan seperti daging sapi atau ayam, sosis dan keju sebab selain
tinggi lemak dan kolesterol juga berkalori tinggi.
b. Komunikasi Suami Istri
Cegah Penyakit
Buat
pasangan yang stress dalam pekerjaan atau masalah apapun, jangan segan untuk
berbagi dengan istri atau suami, walau hanya sekedar berbincang santai sambil
minum teh. Sebuah penelitian Profesor Thomas W. Kamarck dari University of
Pittsburgh, menggambarkan pasangan yang sudah menikah kemudian saling berbagi,
bicara dari hati ke hati, dapat terlindungi dari berbagai resiko penyakit.
Para
ilmuwan itu memonitor tekanan darah 120 orang dewasa yang sehat, telah menikah
dan bekerja. Ternyata tekanan darah jadi lebih rendah saat mereka bersama
pasangan mereka. Dukungan sosial dari pasangan ternyata bisa memberikan rasa
aman dan nyaman terhadap suami atau istri. Terbukti pencegahan penyakit bisa
diawali dengan berkomunikasi, mengobrol hal-hal ringan dan membahagiakan dengan
pasangan. Mudah dan murah untuk dilakukan, bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar