TEKNIK DAN KUNCI DASAR WING CHUN
TRADISIONAL IP MAN
MARTIN KUSUMA
CV. VISI AULIA JAYA
martin kusuma |
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على سيّدنا محمد صلى الله عليه وسلم وعلى اله وصحبه اجمعين, امّابعد
a. INTRO>>>>>>>
Demam Wing Chun melalui aksi apik tokoh Ip Man
(Yip Man) yang diperankan oleh Donnie Yen memang sangat terasa ketika film
pertamanya ditayangkan. Kemudian disusul dengan beberapa seri sesudahnya.
Terakhir ini setahu saya, Ip Man 4 juga akan ditayangkan, dengan masih mengusung Donnie Yen sebagai
tokoh utama. Sebelumnya, pada era 70-an, Bruce Lee (yang juga merupakan salah
satu murid Ip Man) memperkenalkan seni bela diri ini dengan gerakan yang
efisien dan efektif. Demam Wing Chun tidak hanya dirasakan di Asia tempat bela
diri ini berasal, tapi juga menyebar dengan cepat ke Amerika dan Eropa. Hal ini
terbukti, ketika saya melakukan pencarian di laman Youtube berkaitan pelatihan
atau kursus Wing Chun, memang menunjukkan minat yang besar terhadap bela diri
ini. Bahkan dalam suatu dokumenter, ada salah satu aliran silat di Malaysia
yang berasimilasi dengan bela diri ini. Pada
tulisan berikut, saya akan menuliskan beberapa kutipan dari buku karya Kanda
Martin Kusuma, seorang praktisi seni bela diri generasi ketiga dari Wing Chun tradisional
Ip Man. Saya tertarik dengan satu kalimat dari kanda Martin Kusuma yang isinya
mendedikasikan tulisannya ini untuk gurunya, Grand Master Samuel Kwok. Bagi
saya, begitu rendah hatinya seorang murid, dan begitu besar penghargaannya
kepada gurunya yang telah memberikan bimbingan kepadanya selama ini. Jika
kemudian hari, kanda Martin Kusuma berhasil membawa Wing Chun menjadi salah
satu cabang bela diri yang dikenal dan diperhitungkan di Indonesia, maka sangat
tak berlebihan jika ini adalah juga berkat adab moral sang murid yang begitu
takzim kepada gurunya. Pada tulisan kali
ini, saya akan mengutip beberapa poin yang bersifat selayang pandang,
selebihnya silakan merujuk langsung ke buku yang dimaksud.
صلى الله عليه وسلم[anassekuduk]
b. THE CONTENT>>>>>>>>>>
9 Aturan Berperilaku Wing Chun
Ip Man
Aturan
ini diturunkan dari Leung Jan dan diteruskan ke generasi sekarang oleh Ip Man.
Aturan ini bertujuan untuk mengingatkan para praktisinya bahwa Wing
Chun bukan hanya untuk berkelahi, tetapi merupakan filosofi moral yang kuat
dalam keberanian, kehormatan, etika, sopan santun, dan rendah hati. Wing Chun
bukan untuk orang yang suka mengganggu orang lemah, pembohong, penipu dan
penjahat. Tetapi diabadikan untuk pendekar. Dengan mengikuti 9 aturan
berperilaku ini, maka seorang praktisi Wing Chun sejati telah memilih jalan
pendekar.
1.
Menjaga disiplin, memegang moral bela
diri.
2.
Mempraktikkan kebaikan dan kebenaran,
patriot dan menghormati keluarga.
3.
Menyayangi sesama murid, bersatu dan
hindari perselisihan.
4.
Membatasi nafsu birahi, menjaga semangat.
5.
Berlatih dengan rajin, meningkatkan
kepandaian.
6.
Belajar untuk membangun jiwa yang damai,
menghindari argumentasi dan perkelahian.
7.
Terjun ke masyarakat dan membantu rakyat.
8.
Menolong yang lemah, membela dengan ilmu
kita.
9.
Meneruskan tradisi, mengabadikan kesenian
Tiongkok dan menaati nenek moyang.
Sejarah Wing Chun Ip Man
sanad/silsilah bela diri VVingChun |
Yim Wing Chun (Yan Yong Chun) merupakan tokoh terpenting dalam banyak legenda terutama kungfu aliran Wing Chun. Beberapa sumber mengatakan bahwa Wing Chun mempelajari Kungfu yang bernama Wing Chun Kuen dari ayahnya yang bernama Yim Yee. Sumber lain juga mengatakan bahwa Yim Wing Chun memang mempelajari bela diri sejak kecl dari ayahnya, tapi yang dipelajari adalah She Quan (Jurus Ular) dan Bai He Quan (Jurus Bangau Putih). Versi ini mengatakan bahwa ayah Yim Wing Chun adalah seorang murid dari Siu Lam bernama Yim Sei. Suatu hari saat sedang mencuci pakaian di sungai, Wing Chun menyaksikan perkelahian antara seekor ular dan bangau. Kejadian itu memberi inspirasi pada Wing Chun untuk memodifikasi teknik bela dirinya agar sesuai dengan dirinya yang seorang wanita.
Cerita
lain tentang Wing Chun yang paling terkenal adalah versi Ip Man. Kisahnya
dimulai saat seorang Biksuni bernama Ng Mui bepergian ke desa Yunnan,
persembunyiannya di Kuil Bangau Putih. Selama beberapa kali berkunjung, Ng Mui
berkenalan dengan seorang tukang tahu bernama Yim Yee dan putrinya Yim Wing
Chun. Suatu ketika Ng Mui pergi kembali ke desa Yunnan, ia menemukan Wing Chun
sedang menangis. Dari gadis muda ini ia mengetahui bahwa seorang gangster
setempat beberapa hari lalu datang untuk memperistri dirinya. Dan akan
melakukan apa pun untuk mencapai tujuannya tersebut.
Mendengar
ini, Ng Mui awalnya berniat untuk menghadapi gangster ini sendiri. Akan tetapi
tindakan ini beresiko akan membuat keberadaan dirinya tercium oleh tentara Qing
yang pada saat itu sedang mencarinya. Akhirnya, Ng Mui menemukan cara untuk
membantu Wing Chun. Ia memutuskan untuk mengajari Wing Chun bela diri yang
dapat digunakan untuk melawan penjahat. Akan tetapi, jika menggunakan metode
biasa semua itu akan memakan waktu bertahun-tahun, karenanya Ng Mui mengajari
teknik-teknik pilihan yang paling sederhana, langsung, efektif, dan efisien.
Hal ini
dilakukan agar Wing Chun dapat menggunakannya untuk mengalahkan lelaki yang
lebih besar, kuat dan berpengalaman. Yim Wing Chun kemudian berlatih dengan
sangat keras hingga betul-betul menguasai teknik yang diberikan gurunya. Saat
penjahat itu kembali ke desa, Wing Chun telah siap untuk menghadapinya.
Penjahat itu dengan mudah dapat dikalahkan dan meninggalkan desa tersebut.
Wing Chun
menilah pada tahun 1810-an dengan Leung Bok Cho dan menurunkan teknik kungfu
ini kepada suaminya. Leung Bok Cho kemudian mengajarkannya kepada Leung Lan
Kwai, Leung Yee Tai, Wong Wah Bo dan murid lainnya. Leung Yee Tai dan Wong Wah
Bo menurunkan kepada Leung Jan, yang kemudian menjadi pendekar dan tabib
terkenal. Leung Jan menurunkan teknik ini kepada anaknya Leung Bik dan muridnya
bernama Chan Wah Shun. Ip Man belajar teknik ini kepada Chan Wah Shun, kemudian
kepada Leung Bik semasa Ip Man muda sekolah di Hong Kong pada tahun 1941.
Ip Man
belajar Wing Chun dari 2 guru yang berbeda karakter. Guru pertama Ip Man, Chan
Wah Shun, berperawakan besar dan tentunya dengan tenaga yang besar pula, tapi
beliau tidak berpendidikan tinggi sehingga karakter dan teknik Wing Chun yang
diajarkan lebih keras bertenaga (powerfull). Guru kedua Ip Man, Leug Bik,
bertubuh lebih kecil dan tentunya dengan tenaga yang terbatas pula, tapi
tingkat pendidikan Leung Bik dan pengetahuannya lebih tinggi karena belajar
pengobatan herbal Cina (tabib), sehingga karakter dan teknik Wing Chun yang
diajarkan lebih lembut dan penuh strategi.
Setelah
mempelajari Wing Chun dari Leung Bik, Ip Man kembali ke Fo Shan dan mulai
mengajar Wing Chun di sana. Karena situasi tidak kondusif di Fo Shan maka pada
tahun 1949
Ip Man pindah ke Hong Kong dan mengajar Wing Chun hingga akhir hayat (1972). Dari
tangan Ip Man, Wing Chun menyebar ke seluruh dunia sampai sekarang.
Adapun
beberapa prinsip penting di dalam Wing Chun ialah:
1.
Rileks
Hal ini dapat melatih kesabaran, tidak menguras energi
karena otot yang tegang dan tidak cepat kalap, dapat meningkatkan kecepatan
dalam tangkisan maupun pukulan. Prinsip ini dapat sangat berguna dalam
perkelahian sesungguhnya karena kita dapat mengontrol diri dan lawan.
2. Kontrol
Power
(Kekuatan)
a.
Kontrol power lawan
Setiap serangan yang dilancarkan lawan harus dibuang
(dialihkan) bukan dilawan keras dengan keras. Kemudian energi tersebut
dikembalikan.
b.
Kontrol power diri
Setiap tangkisan dan pukulan dilakukan serileks
mungkin. Kekuatan (power) dikerahkan di saat-saat terakhir (1-2 inchi) sebelum
benturan atau pukulan mengenai lawan dengan rileks dan keras di ujung. Hal ini
akan menimbulkan kecepatan dan kekuatan kejut yang sangat hebat (Fa Jin).
3. Center
Line (Garis Tengah)
Menjaga dan melindungi bagian terpenting
tubuh dari serangan lawan. Semua posisi Wing Chun memakai prinsip ini baik
menunggu (nen sao), pukulan maupun tangkisan.
4. Yin-Yang
Prinsip Yin-Yang sama dengan prinsip negatif-positif,
maju-mundur, keras-lembut. Gerakan Wing Chun Ip Man menggunakan dua tangan
(kiri-kanan) secara bersamaan. Kiri tangkis-kanan pukul secara bersamaan dalam
satu kesatuan. Begitu pula sebaliknya, bukan gerakan satu-satu (tangkis
kemudian pukul).
Sekian,
untuk lebih lanjut silakan rekan merujuk ke buku ini. Recomended. Moga tulisan
kali ini bermanfaat.
Salam
takzim, anassekuduk
Selesai, Sekuduk: Kamis, 3-10-2019_19. 47
Tidak ada komentar:
Posting Komentar