Kamis, 13 Juni 2019

Bahas Buku: HYPNOSIS: The Art of Subconscious Communication


HYPNOSIS: The Art of Subconscious Communication
Adi w. Gunawan

Bismillahirrahmanirrahim, alhamdulillahwashshalatuwassalamu ‘ala Rasulillah, amma bad’du.
A.    Intro
          Hai rekan pembaca, pengunjung blog anassekuduk yang berbahagia. Pada coretan (ketikan tepatnya) kali ini, lagi, alhamdulillah biidznihi, saya diberikan dorongan dan daya untuk menulis sedikit pengenalan terhadap sebuah lagi buku dari seorang penulis, yang menurut saya pribadi cukup bergizi, menginspirasi, dan sangat menarik, karena di samping memberikan wawasan baru, materi yang disuguhkan juga bersifat praktikal (dapat dipraktikkan/diterapkan). Buku ini membahas tentang hipnotis. Kata hipnotis ini, dulu, bagi saya merupakan suatu kata yang menakutkan, mengandung unsur mistis, subahat dengan makhluk jahat dari alam ghaib, digunakan para pencuri, perampok, lelaki yang punya niat tak mulia terhadap kaum perempuan dan lain-lain jenis bentuk tindak kriminal.
          Akan tetapi, setelah membaca buku ini saya mendapatkan suatu pemahaman yang mencerahkan bahwa hipnotis itu hakikatnya sangat dekat dengan kita, bermanfaat, dan ilmiah. Bahkan, mempelajari hipnotis dari cara pandang dan cara terap yang dijabarkan oleh sang penulis: Adi w. Gunawan dengan sangat jelas, dan memudahkan pembaca baru atau awam. Melalui buku berisi 174 halaman ini, kemudian saya mendapatkan suatu pemahaman bahwa kata-kata memiliki kekuatannya yang tersendiri. Betapa pikiran sadar, pikiran bawah sadar, apa yang kita pikirkan, apa yang kita lihat, dengar, ucapkan, memiliki dampak yang berbeda-beda dan berpotensi entah itu baik ataupun buruk tergantung dari apa yang kita luahkan atau kita serap dan cerna.
          Untuk sedikit berbagi kisah singkat, ada salah satu siswi aliyah di tempat saya bertugas, sebut saja namanya Nisa, yang mempraktikkan salah satu ilmu dari buku yang juga membahas tentang sugesti, yang ada hubungan dengan REM menampakkan hasil. Sugesti yang diberikan ialah mengingatkan agar salah satu adik kelasnya untuk rajin shalat. Sugesti dicoba diberikan ketika sang adik kelas baru saja tertidur. Sekian hari berselang, beberapa murid bercerita kepada saya bahwa setelah kak Nisa mempraktikkan tips terapi dalam buku tersebut, adik kelas menjadi lebih rajin dan memiliki kesadaran sendiri dalam hal menjaga shalat. Insyaallah, kisah selengkapnya akan saya share setelah mendapat cerita secara utuh dan konfirmasi dari Nisa nantinya.
B.    Deep Inside
Dapat saya sampaikan di sini, buku ini mengawali bahasan dengan mengenalkan apa itu hipnotis, mengenal cara kerja pikiran, gelombang otak, kemudian aplikasi dan tahapan-tahapan hipnotis.
Isi buku ini, dalam hemat saya sangat berguna bagi siapapun yang dalam aktifitas harian berhubungan dengan ramai orang, misalnya kalangan pengar: guru, dosen, pelatih, mentor. Dalam terapannya bahkan hipnotis ini dapat digunakan kepada diri sendiri dengan memasukkan input positif untuk menjadikan diri lebih baik dari sebelumnya.
Sedikit saya kutip di sini tentang cara menembus filter mental, atau menembus alam sadar untuk masuk ke alam bawah sadar dengan tujuan menyampaikan pesan atau meng-install program baru kepada seorang individu.
1.        Pengulangan/repetisi
Segala sesuatu yang secara konsisten/berulang akan masuk ke pikiran bawah sadar dan menjadi kebiasaan. Contoh: saat belajar naik sepeda, belajar menyetir mobil. {contoh lain misalnya: kebiasaan kita memikirkan kita orang gagal, pesimis, kebiasaan tidak yakin kemampuan dan kelebihan diri. Begitu juga, kebiasaan optimis, kebiasaan disiplin, dan lain-lain. Pendek kata, kebiasaan kita dapat masuk ke dalam alam bawah sadar, lalu menjadi suatu “program” yang terus mempengaruhi sikap kita, self opinion blogger}
2.      Identifikasi kelompok/keluarga
Kita hidup dalam keluarga yang memiliki latar belakang budaya tertentu. Kita akan mengikuti kebiasaan yang ada dalam keluarga atau masyarakat. Contoh: cara berbicara, cara sembahyang, cara berpakaian. (jika boleh saya tambahkan di sini, cara bertutur, cara bergaul, cara merespon suatu kejadian. Di sinilah pentingnya kita membentuk lingkungan yang sehat. Memilih sahabat yang baik, agar kita terbentuk dengan nilai-nilai yang sehat dan baik)
3.     Ide yang disampaikan oleh figur yang dipandang memiliki otoritas
Apa yang disampaikan oleh seseorang yang dipandang memiliki otoritas, seorang pakar, atau seseorang yang kita hormati atau kagumi akan dapat dengan mudah diterima oleh pikiran bawah sadar.
4.      Emosi yang intens
Setiap kejadian yang kita alami, bila disertai dengan intensitas emosi yang tinggi, baik itu emosi positif maupun negatif, akan sangat membekas di pikiran bawah sadar. (Misalnya seseorang yang takut ketinggian karena di masa kecil pernah terjatuh hingga terluka parah, atau bahagianya seseorang yang bisa membantu orang lain, misalnya orang yang merasa bahagia setelah memberi sedekah, biasanya ia akan berusaha untuk memberi sedekah kepada orang lain di berbagai kesempatan karena rasa bahagia itu telah mendalam dalam batinnya)
5.     Hipnosis
Hipnosis menjangkau pikiran bawah sadar dengan teknik komunikasi yang mampu melewati pikiran sadar.  (hal. 50)
Adapun untuk lebih jelas, pemahaman yang lebih komprehensif, silakan merujuk kepada buku tersebut.
[alhamdulillah, diselesaikan pengetikan ini 00. 44, sekuduk, 13.6.19, salam takzim Nasrullah: anassekuduk]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KHUTBAH JUM'AT: SEMANGAT TAHUN BARU HIJRIYAH DAN MUHASABAH

                اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ َوَرَحْمَتُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلْحَمْدُ لِلّهِ نَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُوْهُ وَنَعُوْذُ ب...