Minggu, 23 Juni 2019

BAHAS BUKU: JALAN SEHAT DENGAN SPORTS THERAPY dr. MICHAEL TRIANGTO, SpKo


BEBERAPA TIPS KESEHATAN DAN OLAHRAGA
BUKU: JALAN SEHAT DENGAN SPORTS THERAPY
dr. MICHAEL TRIANGTO, SpKo
INTISARI MEDIATAMA, 2005. Iv + 148


Bismillahirrahmanirrahim, alhamdulillah washshalatuwassalamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du.
Pada kesempatan kali ini, saya, selaku owner dan admin (bahasanya cuy... :D) blog anassekuduk akan berbagi pointer-pointer dari sebuah lagi buku yang bergizi. Sebagaimana tertera di atas, buku kali ini berjudul “Jalan Sehat dengan Sports Therapy” yang ditulis oleh dr. Michael Triangto, SpKo (perlu diingat, dr menunjukkan singkatan dari kata dokter, ahli bidang kesehatan. Sedangkan Dr merujuk kepada gelar seseorang yang sudah menyelesaikan program studi doktoral atau S3). Baiklah, to the point, berikut kutipan tips yang akan kukutip dengan format pointer untuk rekan pengunjung blog ini. Salam takzim, anassekuduk.
o   2 jenis olahraga: aerobik dan anaerobik
1.        Aerobik
Jenis olahraga ini membutuhkan oksigen sebagai sumber energi utama bagi tubuh untuk bergerak. Definisinya adalah olahraga yang bersifat ringan, gerakan yang dilakukan sama dan berulang-ulang, selain itu waktu untuk melakukannya lama. Olahraga jenis ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan termasuk juga di dalamnya untuk menurunkan berat badan berlebih. Misalnya: jalan cepat, jogging, renang, lari dan sepeda jarak jauh.
2.      Anaerobik
Jenis ini memerlukan asam laktat/asam susu sebagai energi utama, definisinya: olahraga yang dilakukan dengan intensitas yang berat, gerakannya tidak selalu harus dilakukan berulang-ulang dan waktu melakukannya pendek. Tujuan olahraga ini adalah untuk meningkatkan penampilan fisik dan meningkatkan prestasi atlet seperti membesarkan, menguatkan otot tubuh dan menambah daya ledak (explosive power) otot. Misalnya: angkat besi, binaraga, lari, dan sepeda jarak pendek/sprint.
o   Tips menghitung denyut jantung maksimal
Rumus yang digunakan untuk mengukur denyut jantung maksimal ialah:
Denyut jantung maksimal:          220 – usia (dalam tahun)
                        Jadi, seorang pemuda berusia 16 tahun, denyut jantung maksimalnya adalah 220 – 16 = 204 denyut/menit. Seorang kakek berusia 67 tahun, maka denyut jantung maksimalnya tentu lebih sedikit yaitu; 220 – 67 = 153 denyut/menit.
                        Adapun cara menghitung denyut jantung latihan kita secara manual dapat dilakukan sebagai berikut: hitunglah jumlah denyut nadi dalam 1 menit, atau dalam 10 detik x 6, atau 15 menit x 4. Akan tetapi, perlu diketahui semakin singkat waktu yang digunakan untuk menghitung denyut nadi, semakin besar kemungkinan kesalahannya. Misalnya: 10 detik terhitung 12 denyutan sehingga dalam 1 menit diperoleh angka 12 x 6 = 72 denyut/menit, sedangkan bila dalam 15 detik terhitung 20 denyut maka untuk 1 menit 20 x 4 = 80 denyut/menit. Penulis buku menyarankan untuk mengambil patokan 1 menit untuk menghitung denyut nadi.

o   Perbandingan denyut jantung atlet dan orang awam (non atlet)

Dengan melakukan olahraga jenis aerobik maka frekuensi denyut jantung secara berangsur-angsur akan berkurang. Keadaan ini merupakan tanda bahwa beban kerja pada jantung yang biasanya sudah memaksanya untuk bekerja lebih keras dengan meningkatkan denyutnya, setelah jantung terlatih, ternyata tidak lagi membuatnya harus berdenyut lebih sering karena kemampuannya mengalirkan darah ke seluruh tubuh telah lebih baik dan efisien.
Itulah sebabnya pada jantung yang terlatih secara aerobik jumlah denyutnya akan lebih sedikit dibandingkan dengan jantung dalam kondisi belum terlatih. Bagi orang yang kebanyakan jumlah denyut jantung per menit adalah berkisar antara 72-80 x/menit, namun bagi atlet bulu tangkis berpengalaman seperti Bambang Suprianto jumlah denyut jantungnya hanya 50-60 x/menit saja. Menunjukkan kemampuan aerobik paru-parunya yang sangat baik. Lance Armstrong, jagoan balap sepeda legendaris yang memenangkan Tour de France 7x berturut-turut malah mempunyai denyut jantung 32-34/menit.

o   Tips membeli dan merawat sepatu

·              Tips membeli sepatu:
ü   Sepatu haruslah nyaman dipakai dan bukan sekadar bagus dan menarik dilihat.
ü   Ringan sehingga tidak akan memberikan beban yang tidak perlu pada kaki.
ü   Kelenturannya yang baik untuk menunjang dan mengikuti gerakan-gerakan kaki saat berjalan.
ü   Kotak jari kaki harus memberikan ruang yang cukup bagi jari-jari kaki untuk bergerak dengan baik, bebas dan nyaman. Diperlukan jarak sepanjang dua jari tangan kita dari jari kaki yang terpanjang sampai ujung bagian dalam sepatu.
ü   Pastikan ada lekukan achilles yang memiliki bantalan yang baik agar tidak menimbulkan cedera dan tekanan pada tendon Achilles saat kita berjalan lama.
ü   Periksalah apakah kotak jarinya cukup lapang? Beberapa jenis sepatu memiliki kotak jari yang sempit dan hanya cocok bagi kaki dengan bentuk jari yang kurus. Bagi kebanyakan orang sepatu yang begini akan mengganggu gerakan jari-jari kakinya.
ü   Perhatikan apakah hak sepatu tidak terlalu tinggi agar keseimbangan tubuh kita tetap terjaga dengan baik?
ü   Bantalan sol luarnya baik terutama pada daerah tumit dan bagian depan kaki untuk memberikan kenyamanan selama berjalan dan menghindari terjadinya cedera.
ü   Penopang lekukan kaki yang sesuai dengan bentuk telapak kaki kita agar sepatu tersebut benar-benar dapat menyatu dengan seluruh permukaan kaki kita.
ü   Reflektor merupakan bagian yang harus ada jika kita biasa melakukan olahraga pada saat matahari belum terbit atau sudah terbenam.
ü   Ada baiknya jika sebelum membeli, kita mencoba beberapa buah sepatu sebelum menjatuhkan pilihan, cobalah dipakai selama beberapa menit jika memungkinkan. Perhatikan, jika dalam hitungan menit singkat, sepatu menimbulkan rasa tidak nyaman, apalagi jika dipakai untuk masa yang lama.
·                    Tips merawat sepatu
ü    Segera keringkan jika sepatu basah, entah karena keringat ataupun air. Caranya, pisahkan terlebih dahulu sepatu dari sol bagian dalam. Dengan demikian sepatu akan kering dengan merata dan tidak menjadi lembab pada bagian dalamnya.
ü    Bungkuslah bagian-bagian sepatu tersebut dengan kertas koran agar cairan yang berlebih dapat diserap.
ü    Setelah dibungkus beberapa jam dan sepatu menjadi lebih kering, koran boleh dilepaskan. Proses pengeringan selanjutnya haruslah dilakukan secara perlahan-lahan.
ü    Jangan menggunakan bagian belakang lemari pendingin (kulkas) atau pengering rambut untuk mempercepat keringnya sepatu. Gagasan yang tampaknya logis dan praktis ini malah akan memudahkan terjadinya kerusakan pada sepatu, seperti efek retak dan hilangnya kelenturan. Padahal bukankah kelenturan itu sangat kita butuhkan?
ü    Jika sepatu kita berlumpur maka bersihkanlah dengan lap basah atau air mengalir, dilanjutkan dengan proses pengeringan seperti di atas.
ü    Jangan menggunakan mesin cuci untuk mencucinya karena sepatu akan cepat rusak.
ü    Jika sepatu akan disimpan untuk waktu yang agak lama maka hindari penggunaan kantung plastik. Letakkanlah sepatu di tempat yang cukup mendapat sirkulasi udara.
ü    Jangan lupa untuk mengendurkan talinya saat kita akan mengenakan sepatu agar tidak merusak lubang sepatu.
ü    Jika memungkinkan, belilah 2 pasang sepatu agar dapat digunakan secara bergantian dan jadwal jalan sehat kita tidak akan terganggu.
ü    Gantilah sepatu setelah digunakan sejauh 800-1.000 km. Sebagai gambaran, andaikan seminggu anda berjalan sehat 3 kali masing-masing sejauh 4 km maka dalam setahun, sepatu Anda menempuh 52 x 3 x 4 km = 624 km. Artinya jarak 800-1.000 km itu ditempuh setelah 1,3 -1,6  tahun. Sepatu yang sudah bertugas demikian jauh tidak lagi memiliki kelenturan yang cukup baik. Kemampuannya dalam melindungi kaki dan menyerap benturan juga sudah berkurang. Jangan menggunakan sepatu hanya karena ia masih tampak bagus, namun gunakanlah karena ia masih mampu berfungsi sebagai pelindung kaki yang baik.
NB: VVVVVVVVV
Adapun untuk gambaran singkat isi buku, sang penulis mengawalinya definisi sehat, dilanjutkan dengan korelasi antara olahraga dan kesehatan, penjelasan tentang sport therapy, jalan sehat, berbagai persiapan baik fisik, kelengkapan pakaian, sepatu, perencanaan program, motivasi, cedera dan penanganan, dan tindakan pasca cedera. Buku ini kurekomendasikan untuk dimiliki jika rekan pembaca dan pengunjung berminat. Akan tetapi buku ini bisa kukatakan termasuk buku lama. Di catatan cover buku, kutandai bahwa buku ini kubeli di harga Rp. 12.000,00, -di cover buku tercatat harga aslinya Rp. 23.000,00- kalau tidak salah di lesehan Pasar Terminal Senen (memang biasanya jika ada tabungan untuk jatah buku, Pasar Senen adalah tempat “rekreasi”ku beserta kawan-kawan dari kosan di Ciputat untuk berburu buku dengan harga agak lumayan miring).
Selesai, Sekuduk, 23.06.19 @+-23.00....الحمدلله

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KHUTBAH JUM'AT: SEMANGAT TAHUN BARU HIJRIYAH DAN MUHASABAH

                اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ َوَرَحْمَتُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلْحَمْدُ لِلّهِ نَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُوْهُ وَنَعُوْذُ ب...