Kompilasi
fawaid
Judul:
Terapi dan Detoksifikasi Pasien “Naza” Metode Dadang Hawari
Penerbit:
UI Press
Secara singkat program yang
dijalankan adalah:
Detoksifikasi > Pasca Detoks >
Rehabilitasi > Forum Silaturahmi > Program Terminal
Adapun
prinsip dari Metode terapi yang
dilakukan adalah “berobat dan bertobat”.
·
Proses Detoksifikasi
Proses ini
diawali dengan Block total (absentia totalis), yaitu pasien tidak boleh lagi
menggunakan NAZA. Untuk menghilangkan gejala putus zat (withdrawal
symptoms/sakau) digunakan obat penawar, bukan obat pengganti.
Terapi yang
diberikan:
a. Psikofarmaka jenis
mayor tranqulizers yang nonadiktif.
b. Obat anti depresan.
c. Obat analgesik.
d. Terapi somatik, bila
ada kelainan fisik/komplikasi (terutama paru-paru dan liver).
e. Mengkonsumsi makanan
dan minuman yang bergizi.
f. Menghentikan merokok.
Proses yang terjadi selama fase ini adalah:
a. Pasien lebih banyak
ditidurkan.
b. Gejala mental
disorientasi muncul ketika bangun , seperti: mengigau, mencari-cari, dan
sebagainya. (sekali lagi diingatkan bahwa dalam terapi ini, bahan adiktif dan
NAZA serta turunannya tidak boleh digunakan sama sekali).
c. Sakoi/sakau akan hilang hari pertama atau
kedua: gejala disorientasi hilang pada hari ketiga dan keempat.
d. Kesadaran penuh pada
hari kelima dan keenam.
e. Hasil tes urin akan
bersih dari NAZA pada hari ketujuh (tergantung dosis, jenis atau kombinasi NAZA
yang dipakai oleh pasien).
f. Bila kemudian pasien
menunjukkan hasil yang negatif, maka dilanjutkan dengan perawatan.
Peringatan:
a. Selama perawatan,
pasien ditunggu oleh keluarga, tidak boleh ditengok temannya (hal ini dilakukan
untuk menghindari bujukan atau akses kembali ke penggunaan NAZA)
b. Lakukan pemeriksaan
fisik dan kesehatan.
c. Hentikan merokok.
d. Hari 5, 6, 7 dan
seterusnya pasien diajak dan dituntun shalat, do’a dan zikir. Bagi nonmuslim
diserahkan pada rohaniawan sesuai dengan agama yang dianut pasien.
·
Rawat jalan
Minggu kedua
dan ketiga berobat jalan untuk pemantapan. Minggu kedua sebaiknya tetap di
rumah atau wisma. Selama waktu ini disarankan bagi pasien untuk:
a. Tidak boleh keluar
rumah (pasien istirahat total).
b. Tidak boleh ada teman
yang berkunjung.
c. Tidak boleh ada telpon
masuk maupun keluar.
d. Hentikan merokok.
e. Minum obat secara
teratur sesuai resep.
f. Memperbanyak ibadah
seperti shalat, do’a, dan zikir.
(dalam interaksi
sosial, usahakan pasien tidak mendapat akses tentang/terkait narkoba dalam
bentuk apapun yang bisa menimbulkan keinginan untuk kembali menggunakannya)
g. Memperbanyak do’a2
terapi, membaca buku keagamaan, buku/bacaan yang menguatkan iman, menyadarkan bahaya
NAZA dan keharamannya, buku/bacaan psikologi dll).
h. Hari ketujuh minggu
kedua lakukan kontrol, evaluasi medik-psikiatrik dan tes urin; pasien diberi
obat lanjutan dan psikoterapi serta psiko-religius.
·
Minggu ke-3
Pemantapan
akhir:
a. Pasien dapat keluar
rumah didampingi keluarga.
b. Tidak ada kontak
dengan pemakai atau segala hal yang terkait dengan NAZA (transaksi dan
sebagainya).
c. Tidak boleh
mengendarai motor dan mobil selama 3 bulan. (karena sistem saraf baru pulih
setelah 3 bulan bebas secara total dari NAZA).
d. Hari ketujuh pada
minggu ketiga lakukan kontrol medik kembali.
e. Masuk pesantren rehab
Dadang Hawari 3 bulan.
f. Keluarga harus
mengupayakan terciptanya suasana religius dan sakinah.
Kekambuhan dapat terjadi pada tahap ini:
a. Pasien bergaul kembali
dengan pemakai atau bandar.
b. Pasien tidak mampu
menahan keinginan untuk memakai NAZA kembali, solusi yang dapat dilakukan
memperbanyak shalat, do’a dan zikir untuk meredamnya (dapat pula dilakukan
dengan cara2 lain yang relevan dengan program pemulihan).
c. Pasien mengalami
stress/frustasi (makanya diperlukan suasana lingkungan yang kondusif, bila
terjadi hal2 yang tidak diinginkan segera bawa pasien ke dokter). Total waktu 3
minggu.
·
Bab II
Terapi pasca
Detoksifikasi merupakan kegiatan lanjutan di wisma dan memiliki kurikulum
khusus (kurikulum ini untuk lebih jelas dan lengkap dapat dirujuk langsung di
dalam buku tersebut). Intinya adalah melanjutkan terapi medis, psikoterapi
secara individual maupun kelompok, terapi psiko-religius, pendidikan jasmani,
bagi orang tua/keluarga pasien akan menjalani program konsultasi keluarga dalam
hal terkait tahapan ini.
Selama
tahapan ini dapat meminta bantuan dari dokter ahli jiwa (psikiater), sarjana
ahli jiwa (psikolog), asisten klinik (dokter umum), rohaniawan, atau sosial worker
yang memiliki keahlian yang relevan dengan program ini.
·
Bab III
Pada bab ini
dibahas rehabilitasi baik fisik, psikologi, sosial dan spiritual bagi pasien
yang dilakukan di pesantren modern Dadang Hawari. Untuk melihat kurikulum yang
diterapkan dapat dirujuk dalam buku tersebut.
·
Bab IV
Membahas
forum silaturahmi dengan alumni pesantren beserta keluarganya.
·
Bab V
Program
Terminal (Pasca Rehabilitasi) merupakan sarana pemantapan dan persiapan mantan
pemakai sebelum akhirnya siap kembali dan agar diterima serta bersosialisasi
kembali dengan anggota masyarakat. Mereka dibekali keterampilan sesuai minat
dan bakat, kesiapan untuk bekerja atau melanjutkan belajar, mengembalikan
kepercayaan diri, dan kekebalan baik fisik dan mental terhadap NAZA.
·
Daftar istilah
-pemakaian:
Drag = Dragon (hirup lewat mulut), IV = intravena (suntik via pembuluh balik
darah)
- bahan:
opiat/opt = heroin (putaw), dihirup dan disuntikkan
Amp =
ampethamin (sabu-sabu, ekstasy, inex), dihirup dan ditelan
Can = cannabis (ganja), dihisap
·
4 sifat NAZA
Berikut
adalah 4 sifat yang dimiliki dan ditimbulkan oleh pemakaian NAZA:
1. Keinginan tak
tertahankan terhadap zat yang dimaksud.
2. Kecenderungan untuk
menambah takaran/dosis.
3. Ketergantungan psikis
(di antara gejalanya: gelisah, murung, emosional)
4. Ketergantungan fisik
(munculnya gejala putus zat/sakoi)
·
3 kelompok penyalahgunaan/ketergantungan NAZA
1. Ketergantungan primer:
mereka yang mengalami gangguan kejiwaan (depresi/kecemasan) sehingga mereka
mencoba mengobati diri sendiri dengan obat-obatan tanpa konsultasi dengan
dokter/psikiater, dan kemudian mengalami ketergantungan/penyalahgunaan. Mereka
ini tergolong pasien yang memerlukan terapi kejiwaan, bukan hukuman.
2. Ketergantungan
simtomatis. Kelompok ini adalah golongan antisosial/psikopatik/anorma. Mereka
tidak hanya memakai, tapi juga menularkannya kepada orang lain. Mereka ini
perlu diberikan sanksi/hukuman dan rawatansekaligus.
3. Ketergantunga reaktif.
Mereka ini menjadi pemakai karena dorongan ingin tahu pengaruh lingkungan dan
kelompok pergaulan. Mereka terkategori sebagai korban yang membutuhkan
perawatan dan rehabilitasi bukan hukuman.
·
Gangguan akibat NAZA:
-
GMO (gangguan mental organik)
-
GMP (gangguan mental perilaku)
·
Penyalahgunaan obat penenang/obat tidur
Pada hakikatnya
obat-obatan itu berbeda jenis dan golongan. Adalah suatu kemestian bagi
pengguna untuk mengetahui obat jenis apa yang sesuai dengan keluhan yang
dihadapi. Oleh karena itu, dalam dalam memilih jenis obat atau konsultasi
dengan dokter atau ahli farmasi merupakan cara yang paling aman dan efektif
baik untuk mengobati keluhan atau menghindari penyalahgunaan yang tentunya akan
membawa kerugian di kemudian hari.
Sebab2
Kematian (dikutip dari salah satu buku jalaluddin suyuthi):
a.
Karena pembunuhan, tertimbun, terbakar, atau tenggelam dan
sebagainya. Ketika terjadi peristiwa itu, ruh secara mendadak kembali ke
jantung semua dengan serentak. (mungkin maksudnya kematian karena kecelakaan
–kutiper)
b.
Kelebihan salah satu dari 4 cairan tubuh (empedu
kuning/shafra-i/choleris), darah (dam/sanguin), kelendir (balg hamy/pleghm)
atau empedu hitam (sawda-i/melanchol) dan peristiwa ini bertepatan dengan
ketetapan dari Allah Swt, maka akan musnahlah “al harakatul ghariziyah” sedikit
demi sedikit, sehingga penyakit bertambah berat dan akhirnya keluarlah ruh.
c.
Mati alami dengan habisnya 4 keadaan manusia. Pada masa muda,
panas dan lembab, sifatnya kehidupan dan berjalan sampai umur 15-20 tahun.
Kemudian timbul kekeringan yang mengalahkan sifat panas, masanya 40 tahun yaitu
tergolong masa muda. Kemudian menjadi dingin dan lembab, mulai tampak uban dan
berkurangnya kekuatan, dalam kisaran umur 70-80 tahun. Kemudian muncul kering
dingin maka zat tubuh menyusut sampat kemusnahannya pada usia kurang lebih 120
tahun.
(ditulis tgl 23nopember2013)
“9
Pilot Mencari Tuhan” Abdul Razaq: Miracle of Flight, Ahmad Bahar, Pena Multi
Media, 2008
(dikutip@4nopember2010@Perpustakaan
ImanJama, Lebak Bulus)
The sky is avast place but there is no room
for error.
FYI:
Sebuah pesawat Boeing 747 berharga 300 juta
dolar, menempuh rute Jakarta-Frankfurt selama 13-14 jam, menghabiskan bahan
bakar 150 ton. Ketika take off di atas run way (landasan) dengan kecepatan 200
km/jam. Ketika cruising bisa mencapai kecepatan 1000 km/jam. Total beban
sekitar 395 ton dan bisa memuat 405 kursi.
Matikan HP anda di dalam pesawat!
Berikut ini adalah beberapa gangguan yang
dapat ditimbulkan ponsel terhadap penerbangan anda:
a.
Arah terbang melenceng.
b.
Indikator HSI (Horizontal Situation Indikator) terganggu.
c.
Bisa menyebabkan VOR (VHF Omnidirectional Receiver) tak
terdengar.
d.
Gangguan sistem navigasi, gangguan frekuensi komunikasi,
gangguan indikator bahan bakar, gangguan sistem komunikasi otomatis.
e.
Headset pengguna ponsel/atau alat2 elektronik lainnya dapat
menyebabkan intruksi pengawas tidak terdengar oleh penumpang bersangkutan.
Sebuah ponsel tidak hanya
mengirim dan menerima gelombang radio, tapi juga meradiasikan tenaga listrik
untuk jangkauan BTS (Base Transceiver Station). Sebuah ponsel dapat menjauh BTS
dalam rentang jarak sejauh 35 km, akan tetapi pada ketinggian 3000 kaki (atau
ketika terbang tinggi bagi penumpang pesawat) ia dapat menjangkau ratusan BTS
di bawahnya.
Alat elektronik lain juga,
seperti: CD player, gameboy, dapat mengganggu arah kompas komputer, gangguan
indikator CDI (Course Deviation Jndicator) akibat gameboy.
“We cannot change the wind,
but we can change the wings”
Ditulis@23nopember2013,
5 pagi
Sempit
perspektif
Sempitnya standar ideal yang
digunakan dalam memandang kecerdasan atau keberhasilan (prestasi) seorang
pelajar menyebabkan kita tak dapat melihat potensi terselubung atau prestasi2
anak di bidang/hal2 lain. Contoh ketika kita menilai keberhasilan seorang anak
pada prestasi akademik semata, sering kita lupa untuk melihat sisi positif
(prestasi) lain, misalnya kemampuan komunikasinya, kemampuan musikalnya, atau
bakat2/pencapaian lainnya. 23nop2013
Teaching
& Learning Arts
-
Ada kemungkinan anak tidak senang belajar karena tidak tau
manfaat/arah/tujuan proses belajar itu. Guru dapat mencari tahu tentang
hambatan belajar ini dengan membuat daftar pertanyaan yg dijawab sendiri oleh
murid ttg:
Bagaimana
pendapat murid tentang (proses belajar) sekolah? Bagaimana/siapa/apa yang
mendorong. Manfaat atau kerugian apa saja yang sudah dirasakan siswa setelah
selama ini mengikuti kbm atau persekolahan. Harapan/keinginan mereka terkait
guru/metode belajar/sekolah/buku paket/fasilitas/sarana prasarana pembelajaran
di sekolah. Ingin jadi/mencapai apa mereka? Bantuan apa yang mereka
harapkan/dapatkan dari pihak sekolah terkait apa yang ingin mereka capai itu?
Jika
anak tidak dapat menentukan apa yang menjadi motivasi siswa, maka guru dapat
membantu anak misalnya menjelaskan bahwa belajar dapat membantu
menumbuhkembangkan potensi2 diri, mempersiapkan masa depan, menambah teman
(baik sebaya, guru2 atau insan2 yang ada di lingkup lingkungan sekolah), bentuk
ibadah dan cara membahagiakan ortu dpt mengutip ayat2 atau hadits ttg keutamaan
menuntut ilmu) yg biasanya senang anaknya sekolah/berpendidikan lebih2 lagi
bila dapat meraih prestasi cemerlang baik akademis maupun nonakademis, dan lain
sebagainya.
-
SO:Trik memunculkan mood belajar murid:
a. Mencari makna dari
nama2 mereka, atau mcari tokoh yg memiliki nama sama/mendekati mereka.
b. Ttl siswa, lihat
peristiwa sejarah (baik internasional,nasional atau lokal (dekat dg kehidupan
siswa di lingkungan tinggalnya)) bertepatan atau berdekatan ttl-nya tersebut.
c. Mencari tahu ttl
secara masehi atau hijry.
d. Tulis cita2 (dan apa
saja yg diperlukan untuk mendukung/mempercepat tercapainya cita2 tersebut).
e. Tulis harapan2 setelah
belajar/saran atau kritik konstruktif terhadap keseluruhan kbm hari itu.
f. Membacakan
hadits/ayat2/cerita2 positif (sebelum/ketika/setelah) sesi belajar.
g. Lakukan stretching
(sblm/ktika/stlh) kbm terlebih di jam2 akhir kbm hati tersebut.
h. ....trik2 lain yg
relevan,efektif,efisien.
-
Tiptrik menimbulkan kebiasaan islami pada siswa:
a. Guru dapat melakukan
simulasi (atau mungkin disebut teknik visualisasi Enstein jika merujuk Beyond
Teaching & Learning) kegiatan sehari-hari dan menyelipkan do’a pada
perbuatan tertentu. Contoh eksekusi: guru memulai dengan instruksi: “anak-anak,
mari kita mencoba mempraktekkan do’a harian dengan cara melakukan visualisasi
atau menggambarkan secara psikis
kegiatan2 kita sehari-hari. Oke, kita mulai. Bayangkan kita baru bangun
tidur, apa yang do’a yang kita baca? ....anak2 menjawab. Oke, bagus, sekarang
bersama-sama marilah kita melafalkan doa tersebut...membaca bersama. Begitulah,
dilanjutkan dengan perbuatan2 lain yang padanya disunnahkan membaca do’a2..
b.
-
...
Alasan dan kemalasan...bagai dua sisi mata
uang, kemalasan menyuburkan alasan, banyak alasan memupuk kemalasan. Dua-duanya
saling mendukung, menghentikan langkah, memperlambat gerak pengemban salah
satunya.
Beberapa
poin tentang ekonomi:
-
Permasalahan mendasar ekonomi biasanya disandarkan kepada apa
yang disebut dengan kelangkaan. Dari sudut pandang ekonomi Islam, kelangkaan
ini bersifat relatif. Pandangan ini beranjak dari pemahaman bahwa Allah Swt
telah menyediakan alam ini dalam keadaan memadai bagi pemenuhan kebutuhan
manusia di dunia ini. Kelangkaan relatif yang terjadi pada dasarnya disebabkan
oleh 3 hal pokok:
Ø
Ketidakmerataan/ketimpangan sumber daya (alam/manusia),
misalnya ada daerah yang kaya potensi tenaga kerja tetapi miskin sumber daya
alam.
Ø
Keterbatasan manusia terkait cipta, rasa, dan karsa manusia
dalam upaya mengeksplorasi dan eksploitasi sumber daya yang ada.
Ø
Konflik antar tujuan hidup terkait jangka panjang (ukhrawi)
dan jangka pendek (duniawi). Adakalanya kebahagiaan akhirat dapat tercapai
dengan meninggalkan kesejahteraan dunia (bila berhadapan dengan opsi
menghalalkan segala cara), misalnya: mengambil hak orang lain secara tidak sah (korupsi,
mencuri misalnya) dapat meningkatkan kesejahteraan dunia, tapi beresiko
terhadap kesejahteraan akhirat.
-
Kebijakan ekonomi ada dua: (1) fiskal: berkaitan pemasukan dan
pengeluaran, dan (2) moneter: berkaitan jumlah uang yang beredar.
-
Tidak diakuinya sistem bunga dalam ekonomi Islam, (hikmahnya)
adalah menjadi motivasi untuk berusaha lebih rajin kalau ingin mendapat
tambahan yang halal dibandingkan untuk mendiamkan harta/uang tersebut di tangan
dalam keadaan konstan (tidak produktif).
-
Dampak inflasi:
Ø
Menurunnya kesejahteraan karena menurunnya daya beli
masyarakat, terlebih bagi mereka yang berpendapatan kecil dan tetap.
Ø
Pemilik pendapatan minim yang tetap akan terhimpit, sedangkan
pemilik kekayaan tetap (seperti emas atau tanah) tetap dapat bertahan.
-
Pada perbankan syariah nasabah harus berusaha lebih untuk
menambah jumlah tabungan dan bank juga harus berusaha lebih untuk mendapat
keuntungan yang nanti akan dibagi dengan nasabah sesuai kesepakatan %
keuntungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar