Senin, 15 Juni 2020

AYAT & MUKJIZAT PALSU dari PARA NABI PALSU


Ayat-ayat dan Mukjizat Palsu dari Para Nabi Palsu

·       Thulaihah bin Khuwailid:
....” Walhammam, walhammam, wash shurad ashu shuwwam, layablughunna mulkunal iraq wasy syam. (Demi burung merpati, demi burung tekukur dan demi burung shurad (burung pembawa sial) yang tak mau makan dan minum, kerajaan kami akan sampai Irak dan Syam)
·       Kahmasy al-Kilabi:
Ia mengaku menjadi nabi, dan ia mengklaim bahwa Allah telah berfirman kepadanya, “Ya ayyuhal ja’i’, isyrab labanan tasyba’, wa la tadhribilladzi la yanfa’, fainnahu laisa bi muqni.” (hai orang-orang yang lapar, minumlah susu kamu pasti kenyang, dan jangan memukul sesuatu yang tak bermanfaat, karena itu tindakan tidak berguna).
Untuk membuktikan kenabiannya, ia dilemparkan ke tengah-tengah binatang buas tapi mereka tidak mau memakannya. Padahal, sebelum itu ia telah memolesi dirinya dengan olesan yang terdiri dari minyak pohon ghar (pohon beraroma harum, berminyak serta bisa digunakan menghilangkan rasa sakit, penj.), landak bakar, buih laut, rumah kerang bakar yang sudah ditumbuk serta sedikit dedaunan yang pahit-pahit; tatkala mereka mendekat kepadanya dan mencium bau-bauan yang tak menyenangkan itu, binatang-binatang itu pun melarikan diri.
·       Hudzail bin Ya’fur dari Bani Sa’d bin Zuhair
Al-Ashmu’i menceritakan berita tentangnya: Hudzail telah membuat saingan surat Al-Ikhlas yang berbunyi: “Qul huwallahu ahad, ilahun kal asad, jalisun ‘alarrashd, la yafutuhu ahad.” (kakatakanlah: ‘Dialah Allah Yang Mahatunggal, Dia adalah Tuhan seperti singa, Dia duduk di atas jalan, dan Dia menguasai semua orang).
Ia juga membuat saingan surat Al-Kautsar: “Inna a’thainakal jawahir, fashalli lirabbika wa jahir, fama yaruddannaka illa kullu fajir.” (kami telah memberikanmu banyak mutiara, maka shalatlah kepada Tuhanmu dan keraskanlah suaramu, dan hanya orang yang jahatlah yang menentangmu), kemudian As-Sanawi memeranginya hingga ia tewas, dan sesudah ia disalib di atas tiang, seseorang melintas di dekatnya dan mendendangkan, “inna a’thainakal ‘amud, fashalli lirabbika min qu’ud, bila ruku’ wa la sujud, fa ma araka ta’ud.” (kami telah memberimu tiang, maka shalatlah kepada Tuhanmu dengan cara duduk, tanpa rukuk dan sujud, dan kami yakin kamu tidak akan kembali).
·       Hanzhalah bin Yazid Al-Kufi
Mengaku sebagai nabi, bukti kenabiannya ia demonstrasikan dengan memasukkan sebutir telur lembek ke dalam kotak kaca, lalu mengeluarkannya dalam kondisi keras. Padahal, sebelum itu ia telah merendam telur tersebut di dalam cuka agar kulitnya menjadi lentur, lalu ia menuangkan air ke dalam kotak kaca itu dan memasukkan telur tersebut ke dalamnya, karena itu, bila telur bertemu dengan air ia menjadi keras lagi.


Bukti Kebenaran Nabi Muhammad Saw
Bukti kebenaran beliau Saw lebih terang dari matahari. Beliau muncul pertama kali sebagai seorang miskin dan dimusuhi semua orang. Lalu beliau diberi janji oleh Allah akan diangkat menjadi raja dan beliau benar-benar menjadi seorang raja. Beliau diberitahu tentang sesuatu yang akan terjadi lalu benar-benar terjadi. Pada saat menjadi nabi, jauh dari sifat rakus, cita-cita rendah, amanah, bersih dan terhormat. Mukjizat-mukjizatnya diketahui orang terdekat hingga orang terjauh.
Al-Qur’an yang diturunkan Allah Swt kepadanya, membingungkan akal para pakar bahasa. Membuat satu ayat menyamainya saja mereka tidak bisa, apalagi untuk membuat satu surat. Tantangan sebagaimana firman Allah Swt dalam Yunus: 38 dan Al-Baqarah: 24. Dan sebagaimana diberitakan, tak ada yang sanggup memenuhi tantangan ini.
Beliau juga menyampaikan firman Allah Swt, “Maka inginilah kematian(mu), jika kamu memang benar. Dan sekali-kali  mereka tidak akan mengingini kematian itu,” (Al-Baqarah: 94-95), dan ternyata memang tak ada seorang pun yang menginginkannya. Sebab, seandainya ada yang mengatakan, “Aku telah menginginkannya,“ maka tantangannya ini sudah terjawab. Pada malam Perang Badar, beliau telah mengatakan, “Besok si Anu akan tewas di tempat ini!” Maka yang terjadi memang seperti yang dikatakannya. (bisa dilihat di riwayat Muslim 1779).
Beliau juga mengatakan, “Bila Kisra (gelar raja Persia) yang ini telah binasa tak akan ada Kisra lagi, dan jika Kaisar (gelar raja Romawi) yang ini telah meninggal tak akan ada Kaisar lagi.” (Bukhari Muslim) Ternyata sesudah mereka memang tak pernah ada lagi penguasa yang kuat dan mampu bertahan lama.
Salah satu bukti terbesar adalah beliau tak menginginkan dunia, biasa tidur dalam kondisi lapar, memberi orang lain bila sedang punya, memakai pakaian bulu dan mengisi malam-malam dengan berbagai macam ibadah. Penolakan beliau terhadap dunia ini adalah bukti beliau memang orang yang mengajak manusia untuk mementingkan akhirat.  
Sekian, salam takzim, anassekuduk


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KHUTBAH JUM'AT: SEMANGAT TAHUN BARU HIJRIYAH DAN MUHASABAH

                اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ َوَرَحْمَتُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلْحَمْدُ لِلّهِ نَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُوْهُ وَنَعُوْذُ ب...