Minggu, 17 Mei 2020

Bahas Buku: TARIKH KHULAFA’ (Sejarah Penguasa Islam) Imam Suyuthi


TARIKH KHULAFA’ (Sejarah Penguasa Islam)
Imam Suyuthi
Pustaka Al-Kautsar, Jakarta, cet. I, 2000. Xxii+595 hlm. 

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على سيّدنا محمد صلى الله عليه وسلم وعلى اله وصحبه اجمعين, امّابعد

    Keterangan dan Rahasia tentang Tidak Ditunjuknya Pengganti Rasulullah Saw
Al-Bazzar dalam Musnadnya berkata, “Abdullah bin Wahdhah Al-Kufi berkata kepada kami, Yahya bin al-Yamani berkata kepada kami, Israel berkata kepada kami dari Abi Al-Yaqzhan dari Abi Wail dari Hudzaifah berkata, “Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, tidakkah engkau menunjuk pengganti yang memimpin kami sepeninggalmu nanti?” Rasulullah berkata,
اِنِّي اِنْ اَسْتَخْلِفُ عَلَيْكُمْ فَتَعْصُوْنَ خَلِيْفَتِيْ يَنْزِلُ عَلَيْكُمُ الْعَذَابُ
“Sesungguhnya jika aku menunjuk penggantiku, aku khawatir kalian akan menentang penggantiku itu dan Allah akan menurunkan azab atas kalian.” (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, tetapi Abu Al-Yaqzhan haditsnya lemah).
[di catatan kaki disebutkan bahwa sanad yang diriwayatkan AL-Hakim itu terdapat Syuraikh bin Abdullah dan Abu Al-Yaqzhan. Adz-Dzahabi berkata tentang Syuraik; Syuraik adalah seorang seorang penganut madzhab Syiah dan haditsnya lemah]
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Umar bin Khattab bahwa tatkala dia berada di atas pembaringannya setelah ditusuk Abu Lu’luah, “Jika saya menentukan penggantiku, maka telah ada orang yang lebih baik dari yang melakukan itu (maksudnya Abu Bakar). Dan jika aku tidak menentukan penggantiku, maka itupun telah dilakukan oleh orang yang lebih baik dari diriku (maksudnya Rasulullah).”
....Al-Hakim meriwayatkan di dalam Al-Mustadrak dan dinyatakan shahih oleh Imam Al-Baihaqi dalam Dalail an-Nubuwwah dari Abi Wail, dia berkata, Dikatakan kepada Ali, “Tidakkah engkau menentukan pengganti yang memimpin kami?” Dia menjawab, “Rasulullah tidak menentukan siapa penggantinya atas kami. Namun jika Allah menginginkan kebaikan, niscaya Dia akan menghimpun manusia kepada orang terbaik di antara mereka, sebagaimana Dia telah kumpulkan perkara ini kepada orang terbaik setelah Nabi mereka.”
Adz-Dzahabi berkata, “Ada kebatilan-kebatilan yang datang dari kalangan Rafidhah yang menyatakan bahwa Rasulullah mewasiatkan kepada Ali untuk menjadi penggantinya. Mengenai hal ini, Hudzail bin Syarahbil berkata, “Apakah dengan demikian Abu Bakar melakukan konspirasi kepada Ali, sebab Abu Bakar mengetahui tentang adanya wasiat itu pada Ali lalu dia sumpat mulutnya dengan tali kekang?” (HR. Ibnu Saad dan Al-Baihaqi dalam Dalail)
Ibnu Saad meriwayatkan dari Al-Hasan, dia berkata, Ali berkata, “Tatkala Rasulullah wafat kita melihat bagaimana yang harus dilakukan setelah meninggalnya Rasulullah. Setelah kami memandang dengan seksama maka kami dapatkan Rasulullah telah mengutamakan Abu Bakar untuk menjadi imam shalat sebagai penggantinya. Makanya kami rela menyerahkan urusan dunia kepada orang yang Rasulullah sendiri rela menyerahkan urusan agama kami kepadanya. Lalu kami majukan Abu Bakar sebagai pengganti Rasulullah.”
Imam Bukhari dalam buku Tarikhnya menyatakan: Diriwayatkan dari Ibnu Jamhan dari Safinah bahwa Rasulullah berkata mengenai Abu Bakar, Umar dan Utsman: (هَؤُلَاءُ الْخُلَفَاءُ بَعْدِيْ) “Mereka adalah para khalifah setelah aku.”
Imam Bukhari menyatakan: Namun hadits ini tidak bisa diikuti, karena Umar , Ali dan Utsman mengakatakan bahwa Rasulullah tidak menentukan penggantinya setelah wafatnya.
Hadits yang disebutkan di atas diriwayatkan oleh Ibnu Hibban. Dia berkata, Telah berkata kepada kami Abu Ya’la, telah berkata kepada kami Yahya AL-Jamani, telah berkata kepada kami Hasyraj dari Said bin Jamhan dari Safinah dia berkata, Tatkala Rasulullah membangun masjid, beliau meletakkan satu batu dalam bangunan masjid itu.  Beliau berkata kepada Abu Bakar, “Letakkan batumu di samping batuku tadi.” Kemudian beliau berkata kepada Umar, “Letakkan batumu di samping batu Abu Bakar.” Selanjutnya beliau berkata kepada Utsman, “Letakkan batumu di samping batu Umar.” Kemudian Rasulullah berkata,  Mereka adalah para khalifah setelah aku.”
Abu Zur’ah berkata, isnad hadits ini tidak ada yang tercela. Hadits ini juga diriwayatkan Al-Hakim dalam kitabnya Al-Mustadrak, yang dinyatakan keshahihannya oleh Imam Al-Baihaqi dalam Ad-Dalail.
Saya katakan bahwa tidak ada yang bertentangan antara apa yang dikatakan Rasulullah dengan apa yang dikatakan oleh Umar dan Ali bahwa Rasulullah tidak menentukan penggantinya. Karena yang dimaksud oleh keduanya adalah bahwa Rasulullah saat wafatnya tidak menunjuk siapa penggantinya. Sedangkan isyarat Rasulullah yang disebutkan dalam hadits terungkap jauh-jauh sebelum wafat beliau. Ini sama dengan hadits Rasulullah dalam hadits lain:
عَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ مِنْ بَعْدِي
“Hendaklah kalian mengikuti sunnahku dan sunnah para khulafaurrasyidin yang mendapat petunjuk sesudahku” (HR. Al-Hakim dari hadits Al-Irbadh bin Sariyah)
Dan sebagaimana juga sabdanya: “Ikutilah jejak langkah dua orang setelah wafatku, Abu Bakar dan Umar”.
Dan masih banyak lagi hadits-hadits lain yang mengisyaratkan pada khalifah. (h.7-10)


    Masa Khalifah Rasyidah
Imam Ahmad berkata, Bahz berkata kepada kami, Hammad bin Salamah berkata kepada kami, Said bin Jamhan dari Safinah berkata, saya pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda,
اَلْخِلَافَةُ ثَلَاثُوْنَ عَامًا ثُمَّ يَكُوْنُ بَعْدَ ذَالِكَ الْمُلْكُ
“Masa khilafah itu akan berlangsung selama 30 tahun, setelah itu akan berbentuk monarki.” (hadits ini diriwayatkan oleh para penyusun kitab Sunan, serta dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban dan yang lainnya).
Para ulama berkata: masa tiga puluh tahun itu adalah masa pemerintahan khalifah yang empat dan masa pemerintahan Al-Hasan bin Ali.
Al-Bazzar berkata: Muhammad bin Miskin berkata kepada kami, Yahya bin Hasan berkata kepada kami, Yahya bin Hamzah berkata kepada kami dari Makhul dari Abi Tsa’labah dari Abu Ubaidah bin Jarrah dia berkata, Rasulullah Saw bersabda,
أَوَّلُ دِيْنِكُمْ نُبُوَّةٌ وَرَحْمَةٌ ثُمَّ خِلَافَةٌ وَرَحْمَةٌ ثُمَّ مُلْكٌ وَجَبَرُوْتٌ
“Awal agama kalian dimulai dengan masa-masa kenabian dan rahmat, kemudian masuk masa khilafah dan rahmat, lalu masuk masa monarki dan diktator”
Abdullah bin Ahmad berkata, telah berkata kepada kami Muhammad bin Abi Bakar Al-Maqdisi, berkata kepada kami Yazid bin Zura’i, berkata kepada kami Ibnu ‘Aun dari Sya’bi dari Jabir bin Samurah dari Rasulullah Saw, bersabda,
لَايَزَالُ هَذَا الْاَمْرُ عَزِيْزًا مَنِيْعًا يُنْصَرُوْنَ عَلَى مَنْ نَاوَأَهُمْ عَلَيْهِ إِلَى اثْنَيْ عَشَرَ خَلِيْفَةً كُلُّهُمْ مِنْ قُرَيْشٍ


“Perkara ini (agama ini) akan tetap jaya melawan orang yang memusuhinya selama 12 masa kekhalifahan yang semuanya berasal dari kalangan Quraisy.” (HR. Bukhari dan Muslim dan yang lainnya)......
...selanjutnya penjelasan panjang lebar di halaman 12-14..di sini saya kutip simpulan di halaman 14 sebagai berikut.
Saya katakan: Atas dasar inilah, maka telah ada di antara yang 12 itu 4 khulafaurrasyidin, Hasan dan Muawiyah, Abdullah bin Zubair, Umar bin Abdul Aziz yang jumlahnya adalah 8 orang. Mungkin bisa dimasukkan dalam rombongan mereka adalah Al-Muhtadu dari Bani Abbas, sebab dia laksana Umar bin Aziz di kalangan Bani Umayyah. Sebagaimana juga Azh-Zhahir, yang juga memiliki sifat adil. Dengan demikian, kini hanya ada 2 orang yang ditunggu, salah satunya adalah Al-Mahdi karena dia berasal dari Ahli Bait.

    Trivia
Jumlah Hadits yang diriwayatkan oleh Khualafaur Rasyidin
1.     Abu Bakar
Imam Nawawi dalam kitabnya At-Tahdzib berkata, Abu Bakar meriwayatkan hadits dari Rasulullah Saw 142 hadits. Sebab sedikitnya hadits yang dia riwayatkan dari Rasulullah Saw, padahal dia termasuk sahabat yang paling lama menemani Rasulullah ialah karena dia meninggal tak lama setelah Rasulullah Saw meninggal, sebelum hadits-hadits itu menyebar dan sebelum adanya perhatian yang demikian intens dari para tabiin untuk mendengarkan, mencari dan menghafalnya. (dalam buku ini, Imam Suyuthi mencantumkan 104 hadits dari Abu Bakar tersebut yang dapat disimak dari hal. 96-104)
Di sini saya kutip juga salah satu tafsir yang berasal dari Abu Bakar.
Abu Nu’aim dalam kitabnya Hilyatul Al-Awliya’ dari Al-Aswad bin Hilal, dia berkata, Abu Bakar bertanya kepada beberapa sahabatnya: “Apa yang kalian katakan tentang dua ayat ini? (beliau mengutip QS. Fushilat: 30 dan Al-An’am: 82)
        Sahabat-sahabatnya berkata: yang dimaksud dengan “kemudian mereka meneguhkan pemdirian mereka (istiqamah)” (Fushilat: 30) adalah  mereka tidak melakukan dosa, sedangkan maksud dari “tidak mencampuradukkan keimanan mereka dengan kezhaliman” (Al-An’am: 82) adalah dengan kesalahan.
Abu Bakar berucap, “Sesungguhnya kalian telah menyeret tafsir ini kepada tempat yang tidak benar.” Kemudian dia berkata, “Mereka berkata “Tuhan kami ialah Allah,’ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka” ialah mereka tidak cenderung kepada Tuhan selain Allah, sedangkan makna “tidak mencampuradukkan keimanan mereka dengan kezhaliman” adalah tidak mencampuradukkan dengan kemusyrikan.
2.     Umar bin Khattab
Beliau meriwayatkan 539 hadits. (h. 121)
Ada catatan unik yang saya baca di halaman 141 buku ini, terkait respon beliau dalam peristiwa Ifk (peristiwa fitnah yang dialami oleh Aisyah oleh Abdullah bin Salul (seorang munafik). Beliau berkata: “Siapa yang menikahkan engkau dengan Aisyah wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Allah!” Umar berkata, “Apakah kami akan menyangka bahwa Tuhanmu akan menipumu dalam memperkawinkanmu dengannya? Maha Suci Engkau (wahai Tuhan kami), ini adalah dusta yang besar.” Lalu turunlah ayat: QS. An-Nuur: 16.
Beliau juga meminta izin untuk dimakamkan dekat 2 sahabatnya (Rasulullah Saw dan Abu Bakar ra) kepada Aisyah ra. Ibnu Umar menyampaikan ini kepada Aisyah ra, lalu Aisyah berkata: “Saya menginginkan tempat itu untukku, namun kini saya lebih mementingkan dia daripada diriku” (h.156)

3.     Utsman bin Affan
Beliau meriwayatkan 166 hadits. (h.172)

4.     Ali bin Abi Thalib
Beliau meriwayatkan 586 hadits. (h.195)

Sekuduk, 16 Mei 2020, +-01.00 wib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KHUTBAH JUM'AT: SEMANGAT TAHUN BARU HIJRIYAH DAN MUHASABAH

                اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ َوَرَحْمَتُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلْحَمْدُ لِلّهِ نَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُوْهُ وَنَعُوْذُ ب...