Sabtu, 13 Juli 2019

BAHAS BUKU: TANDA-TANDA ORANG AKAN MATI IMAM QURTHUBI


TANDA-TANDA ORANG AKAN MATI
IMAM QURTHUBI
Bandung: Penerbit Jabal
13X19 cm, 96 hlm



بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على سيّدنا محمد صلى الله عليه وسلم وعلى اله وصحبه اجمعين, امّابعد
a.       INTRO>>>>>>> 
            Pada tulisan berikut, saya akan menuliskan beberapa kutipan dari buku berjudul “Tanda-tanda Orang Akan Mati”. Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian. Kematian yang akan memutus segala nikmat. Pertanda berhentinya jatah rezeki di dunia ini. Terbukanya pintu menuju barzakh dilanjutkan kebangkitan dan pembalasan di hari akhir. Pada tulisan kali ini, saya mengutip poin-poin dari sebuah buku kecil yang ada di perpustakaan pribadi ini. Di samping menyempatkan diri untuk membacanya setelah sekian lama tak tersentuh, usaha tulisan kali ini juga hendak menyampaikan niat berbagi, semoga rekan pengunjung dan pembaca beroleh “sesuatu”, entah itu yang sifatnya sekedar informasi atau bahkan lebih dalam; sampai pada renungan yang mencetuskan pencerahan. Karena sifatnya semacam resume pribadi, tulisan ini sebagaimana tulisan saya yang lain yang dikutip dari buku menuntut rekan untuk merujuk buku ini secara langsung untuk mendapat ide dan pesan yang utuh dari penulis. Bacalah dengan seksama, jangan buru-buru, renungkan, cernalah. Semoga tulisan ini bermanfaat.
صلى الله عليه وسلم[anassekuduk]

b.       THE CONTENT>>>>>>>>>>
THE DEATH.........
....Ketika kematian dialami oleh seorang manusia, semua “kenyataan:” dalam hidup tiba-tiba lenyap. Tidak ada lagi kenangan akan “hari-hari indah” di dunia ini. Renungkanlah segala sesuatu yang Anda dapat lakukan saat ini: Anda dapat mengedipkan mata Anda, menggerakkan tubuh Anda, berbicara, tertawa; semua ini merupakan fungsi tubuh Anda. ...........Sekarang renungkan bagaimanan keadaan dan bentuk tubuh Anda setelah Anda mati nanti.........
Dimulai saat Anda menghembuskan napas untuk yang terakhir kalinya, Anda tidak ada apa-apanya lagi selain “seonggok daging”. Tubuh Anda yang diam dan terbujur kaku, akan dibawa ke kamar mayat. Di sana, ia akan dimandikan untuk yang terakhir kalinya. Dengan dibungkus kain kafan, jenazah Anda akan dibawa ke kuburan dalam sebuah peti mati. Sesudah jenazah Anda dimasukkan dalam liang lahat, maka tanah akan menutupi Anda. Ini adalah kesudahan cerita Anda. Mulai saat ini, Anda hanyalah seseorang yang namanya terukir pada batu nisan kuburan.
Selama berbulan-bulan atau tahun-tahun pertama, kuburan Anda sering dikunjungi. Seiring dengan berlalunya waktu, hanya sedikit orang yang datang. Beberapa tahun kemudian, tidak seorang pun yang datang mengunjungi.
Sementara itu, keluarga dekat Anda akan mengalami kehidupannya yang berbeda disebabkan oleh kematian Anda. Di rumah, ruang dan tempat tidur Anda akan kosong. Setelah pemakaman, sebagian barang-barang milik Anda akan disimpan di rumah: baju, sepatu dan lain-lain yang dulu menjadi milik Anda akan diberikan kepada mereka yang memerlukannya. Berkas-berkas Anda di kantor akan dibuang atau diarsipkan. Selama tahun-tahun pertama, beberapa orang masih berkabung dengan kematian Anda. Namun, waktu akan mempengaruhi ingatan-ingatan mereka terhadap masa lalu. 40 atau 50 tahun kemudian, hanya sedikit orang saja yang masih mengenang Anda. Tak lama lagi, generasi baru akan muncul dan tidak seorang pun dari generasi Anda yang masih hidup di muka bumi ini. Apakah Anda diingat atau tidak, hal tersebut tidak ada gunanya bagi Anda.
Sementara semua hal ini terjadi di dunia, jenazah yang ditimbun tanah akan mengalami proses pembusukan yang cepat. Segera setelah Anda dimakamkan, maka bakteri-bakteri dan serangga-serangga berkembang biak pada mayat tersebut; hal itu terjadi dikarenakan ketiadaan oksigen. Gas yang dilepaskan jasad renik ini mengakibatkan tubuh jenazah mengembung, mulai dari daerah perut, yang mengubah bentuk dan rupanya. Buih-buih darah akan meletup dari mulut dan hidung dikarenakan tekanan gas yang terjadi di daerah diafragma. Selagi proses ini berlangsung, rambut, kuku, tapak kaki, dan tangan akan terlepas. Seiring dengan terjadinya perubahan di luar tubuh, organ tubuh bagian dalam seperti paru-paru, jantung dan hati juga membusuk. Sementara itu, pemandangan yang paling mengerikan terjadi di daerah perut, ketika kulit tidak dapat lagi menahan tekanan gas dan tiba-tiba pecah, menyebarkan bau menjijikkan yang tak tertahankan. Mulai dari tengkorak, otot-otot akan terlepas dari tempatnya. Kulit dan jaringan lembut lainnya akan tercerai berai. Otak juga akan membusuk dan tampak seperti tanah liat. Semua proses ini berlangsung sehingga seluruh tubuh menjadi kerangka.
Tidak ada kesempatan untuk kembali kepada kehidupan sebelumnya. Berkumpul bersama keluarga di meja makan, bersosialisasi atau memiliki pekerjaan yang terhormat; semuanya tidak mungkin terjadi.
Singkatnya, “onggokan daging dan tulang” yang tadinya dapat dikenali; mengalami akhir yang menjijikkan. Di lain pihak, Anda _atau lebih tepatnya, jiwa Anda_ akan meninggalkan tubuh ini segera setelah nafas Anda berakhir. Sedangkan sisa-sisa dari Anda _tubuh Anda_ akan menjadi bagian dari tanah.
............Ya, tetapi apa alasan semua ini terjadi?......
Seandainya Allah ingin, tubuh ini dapat saja tidak membusuk seperti kejadian di atas. Tetapi hal ini justru menyimpan sesuatu pesan tersembunyi yang sangat penting.
Akhir dari kehidupan yang sangat dahsyat yang menunggu manusia; seharusnya menyadarkan dirinya bahwa ia bukanlah hanya tubuh semata, melainkan jiwa yang “dibungkus” dalam tubuh.
Dengan lain perkataan, manusia harus menyadari bahwa ia memiliki suatu eksistensi di luar tubuhnya. Selain itu, manusia harus paham akan kematian tubuhnya _yang ia coba untuk miliki seakan-akan ia akan hidup selamanya di dunia yang sementara ini_. Tubuh yang dianggapnya sangat penting ini, akan membusuk serta menjadi makanan cacing suatu hari nanti dan berakhir menjadi kerangka. Mungkin saja hal tersebut segera terjadi.
Walaupun setelah melihat kenyataan-kenyataan ini, ternyata mental manusia cenderung tidak peduli terhadap hal-hal yang tidak disukai atau diingininya. Bahkan ia cenderung untuk menolak keberadaan sesuatu yang ia hindari pertemuannya. Kecenderungan seperti ini tampak terlihat jelas sekali ketika membicarakan kematian. Hanya pemakaman atau kematian tiba-tiba keluarga terdekat sajalah yang dapat mengingatkannya (akan kematian). Kebanyakan orang melihat kematian itu jauh dari mereka. Asumsi yang menyatakan bahwa mereka yang mati pada saat sedang tidur atau karena kecelakaan merupakan orang lain; dan apa yang mereka (yang mati) alami tidak akan menimpa diri mereka! Semua orang berpikiran, belum saatnya mati dan mereka selalu berpikir selalu masih ada hari esok untuk hidup.
Bahkan mungkin saja, orang yang meninggal dalam perjalanannya ke sekolah atau terburu-buru untuk menghadiri rapat di kantornya juga berpikiran serupa. Tidak pernah terpikirkan oleh mereka bahwa koran esok hari akan memberitakan kematian mereka. Sangat mungkin, selagi Anda membaca buku ini, Anda berharap untuk tidak meninggal atau menghapus kemungkinan itu terjadi. Mungkin Anda merasa bahwa saat ini belum waktunya mati karena masih banyak hal-hal yang harus diselesaikan. Namun demikian, hal ini hanyalah alasan untuk menghindari kematian dan usaha-usaha seperti ini hanyalah hal yang sia-sia untuk menghindarinya.
Katakanlah: “Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu menghindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja.” (QS 33. 16)
Manusia yang diciptakan seorang diri haruslah waspada bahwa ia juga akan mati seorang diri. Namun selama hidupnya, ia hampir selalu hidup untuk memenuhi segala keinginannya. Tujuan utamanya dalam hidup adalah untuk memenuhi hawa nafsunya. Namun, tidak seorang pun dapat membawa harta bendanya ke dalam kuburan. Jenazah dikuburkan hanya dengan dibungkus kain kafan yang terbuat dari bahan yang murah. Tubuh datang ke dunia ini seorang diri dan pergi darinya pun dengan cara yang sama. Modal yang dapat dibawa seseorang ketika mati hanyalah: amal-amalnya saja. (pengantar ini bersumber dari harunyahya.com)

Diriwayatkan dari Aisyah ra, Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: “Apabila Allah menginginkan kebaikan seorang manusia, maka Allah akan mengutus malaikat selama 1 bulan sebelum kematiannya untuk memperbaiki amal-amalnya. Kemudian menjadikannya sebagai seseorang yang selalu mengerjakan amal shaleh. Saat nyawanya akan dicabut, dia akan melihat pahala yang telah dikumpulkannya, sehingga jiwanya akan merasa senang dan saat itu dia merasakan kerinduan untuk berjumpa dengan Allah. Allah pun sangat ingin berjumpa dengannya. Apabila Allah menghendaki keburukan seorang hamba maka 1 tahun sebelum kematiannya setan akan selalu menyesatkan dan menimpakan fitnah kepadanya sehingga saat dia meninggal orang-orang berkata: “Fulan telah mati dalam keadaan buruk.”
Ketika nyawanya akan dicabut, dia akan melihat azab yang akan menimpa dirinya dan saat itulah dia tidak ingin berjumpa dengan Allah dan Allah lebih tidak ingin berjumpa dengan orang tersebut.” (HR. Ibnu Abu ad-Dunya)

Rasulullah Saw bersabda: “Jika Allah menghendaki kebaikan bagi seseorang, Dia akan memperlakukannya dengan baik. Sahabat bertanya, ‘Bagaimana Dia memperlakukannya?’ Beliau menjawab, ‘Dia menuntunnya untuk berbuat amal kebaikan sebelum kematiannya.” (HR. Tirmidzi)

Utusan Sebelum Kematian
Diceritakan Malaikat Maut ditanya para Nabi tentang utusan yang memberi peringatan akan datangnya kematian, Malaikat Maut menjawab antara utusan tersebut ialah:
-         Tenaga yang berkurang,
-         Penyakit,
-         Uban yang mulai tumbuh,
-         Usia yang sudah tua,
-         Berubahnya pendengaran dan penglihatan.
Selama matahari tetap terbit dan terbenam maka malaikat maut selalu berseru,” Wahai orang-orang yang berumur 40 tahun, ini saatnya bagi kalian untuk mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya, karena pikiran serta kekuatanmu masih kuat. Wahai orang-orang yang telah berumur 50 tahun, waktu menuai telah dekat. Wahai orang-orang yang telah berumur 60 tahun, engkau telah lupa dengan siksaan dan tidak mengindahkan panggilan maka tidak seorang pun yang akan menjadi penolongmu.
Keutamaan Panjang Umur dalam Ketaatan kepada Allah Swt
Seorang bertanya: “Ya Rasululullah, siapakah orang yang paling baik?
Rasul menjawab: ‘Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya’
Lantas, siapakah orang yang paling buruk?
Rasul menjawab, ‘Orang yang panjang umurnya dan buruk amalnya.” (HR. Tirmidzi)

Wahai sekalian manusia yang masih hidup, sesungguhnya kamu semua tidak diciptakan untuk sementara, melainkan untuk keabadian. Kamu semua akan berpindah dari satu kampung ke kampung yang lain. (Bilal bin Saad)

Setan Datang Ketika Akan Mati
Nabi Saw bersabda, “Seorang hamba akan didatangi oleh 2 setan ketika akan meninggal dunia. Setan pertama berada di kanannya dan setan kedua berada di samping kirinya. Setan di samping kanan akan menyerupai bentuk atau sifat ayah orang tersebut. Setan itu akan berkata kepadanya, “wahai anakku, aku sangat sayang dan kasihan kepadamu maka kamu sebaiknya mati dalam memeluk agama Nasrani karena itu adalah agama yang paling baik.”
Adapun setan yang berada di kirinya akan menyerupai bentuk atau sifat ibunya. Setan itu berkata kepadanya. “aku telah mengandungmu di perutku, kamu telah aku beri minum dengan air susuku dan pahaku aku jadikan tempat berpijakmu, maka kamu sebaiknya mati dalam keadaan memeluk agama Yahudi, karena itu adalah agama yang paling baik.

Sebab-sebab Malaikat Maut Mencabut Nyawa Para Makhluk
Az-Zuhri dan Wahib ibn Munabih meriwayatkan: Allah menyuruh Jibril untuk mengambil beberapa tanah dari bumi yang mana Allah akan menjadikan dari tanah tersebut seorang makhluk. Malaikat Jibril memohon kepada Allah karena dia tidak sanggup melaksanakan tugas tersebut. Allah mengabulkan permohonannya, Allah kemudian mengutus malaika Mikail untuk melakukan tugas yang sama tetapi malaikat Mikail pun tidak sanggup melakukannya. ..............[di antara bagian ini dan kalimat seterusnya ada beberapa kalimat yang tidak jelas maknanya, sehingga mohon maaf karenanya tulisan ini saya “skip” dan lanjutkan ke bagian berikut, anassekuduk]....Allah berkata, “Mengapa kamu tidak mengasihinya sebagaimana yang telah dilakukan oleh kedua temanmu (Jibril dan Mikail) terhadapnya. Izrail berkata, “Mentaati perintahMu lebih wajib bagiku daripada memberikan rahmat kepadanya.” Allah berkata, “Pergilah engkau wahai malaikat maut. Aku telah memberimu wewenang untuk mencabut nyawa mereka.” Malaikat Maut lalu menangis.
Allah bertanya, “Apa yang membuatmu menangis?” Malaikat Maut menjawab, “Engkau menjadikan dari makhluk ini para Nabi dan Rasul serta orang-orang pilihan dan engkau menciptakan sesuatu yang sangat dibenci mereka, yaitu mati. Jika mereka tahu bahwa akulah yang mencabut nyawa mereka, mereka pasti akan memaki-maki dan membenciku.´
Allah lalu berkata, “Aku menjadikan penyakit dan yang lainnya sebagai penyebab kematian sehingga mereka tidak akan menyandarkan kematian kepadamu.” Allah lalu menciptakan penyakit dan segala sesuatu yang bisa menyebabkan kematian.

Sakaratul Maut
Zaid ibn Aslam berkata, “Jika masih ada suatu dosa pada diri seorang mukmin yang tidak tersentuh amalannya, maka akan disulitkan baginya kematian. Supaya dengan sakaratul maut dan kesulitannya itu dia akan mencapai derajat surga. Sesungguhnya orang kafir jika telah berbuat baik di dunia maka akan dimudahkan kematian untuk menebus pahalanya kebaikannya di dunia, untuk selanjutnya berjalan menuju neraka.”
Salman al-Farisi meriwayatkan bahwa dirinya pernah mendengar Rasulullah bersabda, “Perhatikanlah seseorang ketika menghadapi kematiannya sebanyak 3 kali. Jika dahinya berkeringat, kedua matanya mengeluarkan air mata, dan hidungnya membengkak, yang demikian itu menunjukkan rahmat Allah yang turun bersamanya. Jika ia mendengkur dengan dengkuran anak unta yang sesak, wajahnya hitam kelam dan mengeluarkan ruh pada bagian pinggir mulutnya, yang demikian menunjukkan azab dari Allah menimpanya.” (HR. Tirmidzi)
Ibnu Mas’ud mengatakan, “Sesungguhnya nyawa seorang mukmin itu keluar disertai dengan cucuran keringat, sementara nyawa seorang kafir/orang jahat keluar disertai keluarnya buih dari bibirnya, seperti keluarnya nyawa keledai. Sesungguhnya orang mukmin itu mungkin pernah melakukan perbuatan buruk. Oleh karena itu itu, ia akan dipayahkan ketika menghadapi kematian sebagai tebusan atas keburukannya. Sementara orang kafir/orang jahat mungkin pernah melakukan kebaikan. Oleh karena itu, dia akan dimudahkan dalam kematiannya sebagai tebusan atas kebaikannya. (HR. Ibn Abi Syaibah dan al-Baihaqi)
Al-Hasan berkata bahwa Rasulullah Saw pernah mengingatkan mengenai rasa sakit dan duka akibat kematian. Beliau bertutur, “Rasanya sebanding dengan 300 tebasan pedang.” (HR. Ibn Abi ad-Dunya)
Adapun para Nabi juga merasakan rasa sakit kematian, namun hal ini memiliki 2 manfaat:
1.         Sebagai penyempurna keutamaan mereka dan mempertinggi derajat mereka. Yang demikian itu bukan kekurangan azab, melainkan suatu ketetapan bahwa orang yang menderita akibat musibah (kematian termasuk salah satu musibah) adalah para Nabi, lalu orang-orang setelahnya. [silakan merujuk kepada hadits tentang tingkat musibah dari orang yang terberat hingga paling ringan tingkat berat/kesulitan musibahnya. Teman-teman bisa cari di buku atau di search engine, anasssekuduk]
2.       Agar umat manusia mengetahui rasa sakit saat kematian karena bersifat misterius. Sebagian orang pernah menyaksikan beberapa orang yang meninggal tapi mereka tidak melihat gerakan atau goncangan, bahkan mereka melihat keluarnya nyawa secara mudah, sehingga mereka tidak menganggap enteng masalah kematian dan tidak mengetahui apa yang sesungguhnya dialami si mayit.

Cara Melembutkan Hati
1.         Menghadiri majelis ta’lim (majelis ilmu) yang memberikan pelajaran mengenai hikmah mengingat mati, cerita-cerita orang sholeh, kabar baik dan ancaman.
2.       Banyak mengingat kematian.
3.       Melihat orang mati, mulai sakaratul maut hingga nyawa tercabut.
4.       Melakukan ziarah kubur.

ada masa datang, ada masa pergi....bagaimanakah kepergian yang anda inginkan....sebagai pribadi seperti apa anda ingin dikenang.....terlebih penting, akan menghadap seperti hamba yang seperti apa anda di hadapan Tuhan? karena setelah lepas masa hayat di dunia ini, segala hal yang tinggal dan pernah ditinggali semua tak berarti....



Sekian, untuk lebih lanjut silakan rekan merujuk ke buku ini. Recomended. Moga tulisan kali ini bermanfaat. 
Salam takzim, anassekuduk
            Selesai, Sekuduk: Senin, 14-7-2019_06.56..







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KHUTBAH JUM'AT: SEMANGAT TAHUN BARU HIJRIYAH DAN MUHASABAH

                اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ َوَرَحْمَتُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلْحَمْدُ لِلّهِ نَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُوْهُ وَنَعُوْذُ ب...