Rabu, 31 Juli 2019

BAHAS BUKU: HOW TO MASTER YOUR HABITS Felix Siauw


HOW TO MASTER YOUR HABITS
Felix Siauw
Jakarta: Khilafah Press
 

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على سيّدنا محمد صلى الله عليه وسلم وعلى اله وصحبه اجمعين, امّابعد
a.       INTRO>>>>>>> 
            Pada tulisan berikut, saya akan menuliskan beberapa kutipan dari buku karya Felix Siau berjudul “How To Master Your Habits”. Salah satu buku yang sukses memikatku pada pandang pertama, dan hanya dengan membaca beberapa halaman awalnya. Sangat saya sarankan kepada rekan pengunjung dan pembaca blog _anassekuduk_ untuk membaca buku ini. Menurut saya, bahasanya santai, diselingi dengan ilustrasi menarik. Sangat memikat mata bagi pembaca tipikal visual otak kanan sepertiku, yang suka corat-coret dan gambar. Buku ini juga rasanya menarik untuk generasi muda, karena tema yang dibahas pada tukisan Kanda Felix Y. Siauw ini memang tepat untuk dipahami kalangan muda, karena pada fase ini, kebiasaan-kebiasaan sedang dalam masa perkembangannya. Pada tulisan kali ini, saya hanya akan mengambil beberapanya saja, selebihnya silakan merujuk langsung ke buku yang dimaksud.
صلى الله عليه وسلم[anassekuduk]

b.       THE CONTENT>>>>>>>>>>
Everythig are Habits
Habits ialah segala sesuatu yang kita lakukan secara otomatis, bahkan kita melakukannya tanpa berpikir. Habits ialah suatu aktivitas yang dilakukan terus-menerus sehingga menjadi bagian daripada seorang manusia. Dia adalah kebiasaan kita.
Tatkala kita melihat pemain sepakbola profesonal sedang menggiring bola, kita menduga di sepatunya ada tali yang terhubung dengan bola sehingga bola tampak rekat dengan kakinya.
Bagi penggemar sepakbola itu hal yang istimewa dan berharap bisa melakukan hal yang sama, walaupun hanya setengah keahlian itu. Namun bagi pemain sepakbola profesional, itu hal biasa.
Kita kagum melihat refleks pemain bulu tangkis ketika menyambut bola kok dengan raketnya. Mereka bisa memukul forehand, backhand, bahkan memukul dari belakang punggung atau bawah selangkangan, sehingga kita menduga jangan-jangan tangannya memiliki mata dan otak otonom.
Kita yang hanya penonton atau pemain amatir melihatnya sebagai sesuatu yang istimewa, bagi profesional hal itu biasa.
Saat menyaksikan seorang pembicara menyampaikan ide-idenya dengan sistematis, dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits mengalir begitu mudah dari lisannya, kita terperangah dan merasa itu adalah hal yang hebat, bagi mereka itu biasa.
Biasa di sini bukanlah biasa dalam konotasi negatif, namun lebih berarti ‘hasil pembiasaan’ dari latihan yang berulang-ulang kali dilakukan.
Bisa juga dikatakan mereka melakukan hal-hal yang luar biasa berulang kali sehingga hal yang luar biasa bagi kita adalah biasa dari mereka.

The Rules of 10.000 Hours
teringat sebuah ungkapan: suatu teknik ketika dilakukan oleh seorang ahli, akan menjadi seni...anassekuduk
Perlu 5 tahun bagi penulis (Felix Siauw) untuk mencapai taraf sebagai pembicara nasional semenjak mulai menyampaikan Inspirasi Islam dengan menggunakan multimedia pada 2005.
Perlu 13 tahun bagi Ronaldinho untuk menjadi pemain terbaik dunia. Sekitar 10 tahun diperlukan seorang mahasiswa menjadi dokter ahli dan lebih lama lagi untuk benar-benar ahli, Donnie Yen (pemeran film Ip Man) memulai belajar kungfu dari ibunya semenjak kecil dan memulai debut pada umur 20 tahun lagi baginya untuk memproduksi film sekelas Ip Man. Namun hanya perlu 3 bulan untuk menjadi ahli menyapu lantai. Membentuk diri menjadi expert memang perlu waktu.
Kita tidak mengetahui berapa tepatnya waktu yang diperlukan untuk menjadi seorang expert dalam sebuah habits, yang jelas kita mengetahui bahwa semakin bermutu suatu keahlian yang ingin kita kuasai, maka semakin besar pula tenaga yang harus dikerahkan dan tentu saja waktu yang harus disediakan semakin lama.
Perlu waktu untuk bisa melakukan sesuatu dengan benar, dan perlu banyak waktu untuk membentuknya menjadi habits kita, dan perlu waktu lebih banyak lagi untuk menjadi expert dalam hal itu, dan mungkin perlu seumur hidup untuk menjadi master dalam sesuatu yang kita pilih.
Sebuah penelitian menyampaikan bahwa seseorang baru akan menjadi ahli di bidang yang dia pilih apabila telah berlatih selama 10.000 jam pada bidang tersebut.
Jika, kita berlatih 3 sehari dalam bidang yang ingin kita kuasai, maka perlu waktu 10 tahun bagi kita untuk mencapai 10.000 jam itu. Bila kita ingin 5 tahun menjadi seorang ahli, maka haruslah latihan itu kita tingkatkan 6 jam/hari.
Dan perlu kita sampaikan pula, tidak ada yang menjadi expert tanpa melalui waktu latihan 10.000 jam, maka mulailah berlatih dan mengulang-ulang latihan.  
seakan mengalami evolusi, semakin sering dan intensif karya para komikus, hasil karya mereka juga semakin halus, detail, dan tambah bermutu.......anassekuduk

NO PAIN, NO GAIN
Pengorbanan memang melahirkan rasa sakit, namun kita harus memahami pula rasa sakit adalah bahan utama pembentuk the outliers (pribadi yang menonjol).
Saat laki-laki memperhatikan binaragawan dan otot-ototnya yang jelas jauh lebih besar daripada otaknya, tentu sebagian laki-laki menginginkan bentuk otot semacam itu. Keren bagi mereka, katanya begitu. Namun, bagaimana dunia kedokteran memandang orang-orang yang menginginkan otot-otot semacam itu? Mereka menamakannya muscle dysmorphia. Kedengaran seperti perilaku penyimpangan. Dan memang memang dokter menganggapnya penyimpangan.
Para penderita muscle dysmorphia dianggap tergila-gila pada perubahan bentuk otot menjadi lebih besar, bahasa dokternya adalah muscle hypertrophy. Hipertropi pada otot ini sebenarnya adalah proses robeknya jaringan otot karena pelukaan, baik sengaja dalam kasus binaragawan dengan mengangkat beban, ataupun tidak sengaja seperti dalam kasus kuli bangunan. Ketika sel robek (mictrauma), maka tubuh akan segera bereaksi untuk mengirimkan lebih banyak protein untuk menutup jaringan yang terluka. Dan ketika tertutup jaringan ini akan menjadi lebih kuat dan besar.
Proses ini rata-rata memakan waktu 2 hari. Karena itulah seorang binaragawan yang baru saja melakukan weight training, akan menderita sakit di seluruh bagian ototnya yang dilatih karena microtrauma tadi.
Jadi, bila kita melihat binaragawan dengan otot-otot yang ultra besar, itu menandakan dia sudah sangat sering terluka dan merasakan sakit. No pain no gain.
Pakar olahraga juga membuktikan bahwa pada Kickboxing dan Muaythai, olahraga yang melibatkan sedikit aturan namun banyak kontak fisik. Para atlitnya memiliki tulang yang jauh lebih kuat daripada tulang manusia pada umumnya. Prinsipnya sama seperti otot, tulang juga memiliki kemampuan memperbaiki diri (cortical remodelling) yang membuat tulang semakin kuat pasca microfractures (retak mikro) pada tulang yang disebabkan latihan dan pengulangan (practice and repetition).
Kabar baiknya, kita bisa melatih otak kita sebagaimana otot. Otak, perlu pengorbanan dengan merasakan sedikit stress dan rasa sakit maka otak kita akan menjadi kuat dan lebih kuat. With pain there’s gain.
Sekian, untuk lebih lanjut silakan rekan merujuk ke buku ini. Recomended. Moga tulisan kali ini bermanfaat. 
Salam takzim, anassekuduk
            Selesai, Sekuduk: Rabu, 31-7-2019_21. 37..







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KHUTBAH JUM'AT: SEMANGAT TAHUN BARU HIJRIYAH DAN MUHASABAH

                اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ َوَرَحْمَتُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلْحَمْدُ لِلّهِ نَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُوْهُ وَنَعُوْذُ ب...