HOW TO MASTER YOUR HABITS
Felix Siauw
Jakarta: Khilafah Press
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على سيّدنا محمد صلى الله عليه وسلم وعلى اله وصحبه اجمعين, امّابعد
a. INTRO>>>>>>>
Pada tulisan
berikut, saya akan menuliskan beberapa kutipan dari buku karya Felix Siau
berjudul “How
To Master Your Habits”. Salah satu buku yang sukses memikatku pada pandang
pertama, dan hanya dengan membaca beberapa halaman awalnya. Sangat saya sarankan
kepada rekan pengunjung dan pembaca blog _anassekuduk_ untuk membaca buku ini.
Menurut saya, bahasanya santai, diselingi dengan ilustrasi menarik. Sangat memikat
mata bagi pembaca tipikal visual otak kanan sepertiku, yang suka corat-coret
dan gambar. Buku ini juga rasanya menarik untuk generasi muda, karena tema yang
dibahas pada tukisan Kanda Felix Y. Siauw ini memang tepat untuk dipahami
kalangan muda, karena pada fase ini, kebiasaan-kebiasaan sedang dalam masa
perkembangannya. Pada tulisan kali ini, saya hanya akan mengambil beberapanya
saja, selebihnya silakan merujuk langsung ke buku yang dimaksud.
صلى الله عليه وسلم[anassekuduk]
b. THE CONTENT>>>>>>>>>>
Everythig are Habits
Habits
ialah segala sesuatu yang kita lakukan secara otomatis, bahkan kita
melakukannya tanpa berpikir. Habits ialah suatu aktivitas yang dilakukan
terus-menerus sehingga menjadi bagian daripada seorang manusia. Dia adalah
kebiasaan kita.
Tatkala
kita melihat pemain sepakbola profesonal sedang menggiring bola, kita menduga
di sepatunya ada tali yang terhubung dengan bola sehingga bola tampak rekat
dengan kakinya.
Bagi
penggemar sepakbola itu hal yang istimewa dan berharap bisa melakukan hal yang
sama, walaupun hanya setengah keahlian itu. Namun bagi pemain sepakbola
profesional, itu hal biasa.
Kita kagum
melihat refleks pemain bulu tangkis ketika menyambut bola kok dengan raketnya. Mereka
bisa memukul forehand, backhand, bahkan memukul dari belakang
punggung atau bawah selangkangan, sehingga kita menduga jangan-jangan tangannya
memiliki mata dan otak otonom.
Kita yang
hanya penonton atau pemain amatir melihatnya sebagai sesuatu yang istimewa,
bagi profesional hal itu biasa.
Saat menyaksikan
seorang pembicara menyampaikan ide-idenya dengan sistematis, dengan ayat-ayat
Al-Qur’an dan Hadits mengalir begitu mudah dari lisannya, kita terperangah dan
merasa itu adalah hal yang hebat, bagi mereka itu biasa.
Biasa di
sini bukanlah biasa dalam konotasi negatif, namun lebih berarti ‘hasil
pembiasaan’ dari latihan yang berulang-ulang kali dilakukan.
Bisa juga
dikatakan mereka melakukan hal-hal yang luar biasa berulang kali sehingga hal
yang luar biasa bagi kita adalah biasa dari mereka.
The Rules of 10.000 Hours
teringat sebuah ungkapan: suatu teknik ketika dilakukan oleh seorang ahli, akan menjadi seni...anassekuduk |
Perlu
5 tahun bagi penulis (Felix Siauw) untuk mencapai taraf
sebagai pembicara nasional semenjak mulai menyampaikan Inspirasi Islam dengan
menggunakan multimedia pada 2005.
Perlu
13 tahun bagi Ronaldinho untuk menjadi pemain
terbaik dunia. Sekitar 10 tahun diperlukan seorang mahasiswa menjadi
dokter ahli dan lebih lama lagi untuk benar-benar ahli, Donnie Yen (pemeran film
Ip Man) memulai belajar kungfu dari ibunya semenjak kecil dan memulai debut
pada umur 20 tahun lagi baginya untuk memproduksi film sekelas Ip Man. Namun
hanya perlu 3 bulan untuk menjadi
ahli menyapu lantai. Membentuk diri menjadi expert memang perlu waktu.
Kita tidak
mengetahui berapa tepatnya waktu yang diperlukan untuk menjadi seorang expert
dalam sebuah habits, yang jelas kita mengetahui bahwa semakin bermutu suatu
keahlian yang ingin kita kuasai, maka semakin besar pula tenaga yang harus
dikerahkan dan tentu saja waktu yang harus disediakan semakin lama.
Perlu waktu
untuk bisa melakukan sesuatu dengan benar, dan perlu banyak waktu untuk membentuknya
menjadi habits kita, dan perlu waktu lebih banyak lagi untuk menjadi expert
dalam hal itu, dan mungkin perlu seumur hidup untuk menjadi master dalam
sesuatu yang kita pilih.
Sebuah penelitian
menyampaikan bahwa seseorang baru akan menjadi ahli di bidang yang dia pilih
apabila telah berlatih selama 10.000 jam pada bidang tersebut.
Jika, kita
berlatih 3 sehari dalam bidang
yang ingin kita kuasai, maka perlu waktu 10 tahun bagi kita untuk mencapai
10.000 jam itu. Bila kita ingin 5 tahun menjadi seorang ahli, maka haruslah
latihan itu kita tingkatkan 6 jam/hari.
Dan perlu
kita sampaikan pula, tidak ada yang menjadi expert tanpa melalui waktu latihan
10.000 jam, maka mulailah berlatih dan mengulang-ulang latihan.
seakan mengalami evolusi, semakin sering dan intensif karya para komikus, hasil karya mereka juga semakin halus, detail, dan tambah bermutu.......anassekuduk |
NO PAIN, NO GAIN
Pengorbanan
memang melahirkan rasa sakit, namun kita harus memahami pula rasa sakit adalah
bahan utama pembentuk the outliers (pribadi yang menonjol).
Saat laki-laki memperhatikan binaragawan dan
otot-ototnya yang jelas jauh lebih besar daripada otaknya, tentu sebagian
laki-laki menginginkan bentuk otot semacam itu. Keren bagi mereka, katanya
begitu. Namun, bagaimana dunia kedokteran memandang orang-orang yang
menginginkan otot-otot semacam itu? Mereka menamakannya muscle dysmorphia.
Kedengaran seperti perilaku penyimpangan. Dan memang memang dokter
menganggapnya penyimpangan.
Para penderita
muscle dysmorphia dianggap tergila-gila pada perubahan bentuk otot
menjadi lebih besar, bahasa dokternya adalah muscle hypertrophy. Hipertropi
pada otot ini sebenarnya adalah proses robeknya jaringan otot karena pelukaan,
baik sengaja dalam kasus binaragawan dengan mengangkat beban, ataupun tidak
sengaja seperti dalam kasus kuli bangunan. Ketika sel robek (mictrauma), maka
tubuh akan segera bereaksi untuk mengirimkan lebih banyak protein untuk menutup
jaringan yang terluka. Dan ketika tertutup jaringan ini akan menjadi lebih kuat
dan besar.
Proses ini
rata-rata memakan waktu 2 hari. Karena itulah seorang binaragawan yang baru
saja melakukan weight training, akan menderita sakit di seluruh bagian
ototnya yang dilatih karena microtrauma tadi.
Jadi, bila
kita melihat binaragawan dengan otot-otot yang ultra besar, itu menandakan dia
sudah sangat sering terluka dan merasakan sakit. No pain no gain.
Pakar olahraga
juga membuktikan bahwa pada Kickboxing dan Muaythai, olahraga
yang melibatkan sedikit aturan namun banyak kontak fisik. Para atlitnya
memiliki tulang yang jauh lebih kuat daripada tulang manusia pada umumnya. Prinsipnya
sama seperti otot, tulang juga memiliki kemampuan memperbaiki diri (cortical
remodelling) yang membuat tulang semakin kuat pasca microfractures (retak
mikro) pada tulang yang disebabkan latihan dan pengulangan (practice and
repetition).
Kabar baiknya,
kita bisa melatih otak kita sebagaimana otot. Otak, perlu pengorbanan dengan
merasakan sedikit stress dan rasa sakit maka otak kita akan menjadi kuat dan
lebih kuat. With pain there’s gain.
Sekian, untuk lebih lanjut silakan
rekan merujuk ke buku ini. Recomended. Moga tulisan kali ini bermanfaat.
Salam
takzim, anassekuduk
Selesai, Sekuduk: Rabu, 31-7-2019_21. 37..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar