Selasa, 09 Juli 2019

BAHAS BUKU: SEMBUH DENGAN SATU TITIK dr. WADDA’ A. UMAR


SEMBUH DENGAN SATU TITIK
dr. WADDA’ A. UMAR



anassekuduk
Solo: Al-Qawam
Xvi + 258 hlm; 14x20,5 cm
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على سيّدنا محمد صلى الله عليه وسلم وعلى اله وصحبه اجمعين, امّابعد
a.       INTRO>>>>>>> 
            Bekam adalah salah satu terapi yang sudah lama dipraktikkan. Dalam bahasan Thibbun Nabawi, bekam atau hijamah ini memiliki tempat yang cukup istimewa. Saya sendiri mulai berkenalan dengan terapi ini pada tahun 2009, melalui seorang teman sekaligus adik angkatan sewaktu kuliah di jurusan PAI FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, namanya Zainuddin, atau biasanya saya panggil wawan. Alhamdulillah dan syukran bos wawan sudah mengajak saya untuk berkenalan dengan dunia “berdarah” ini. :D ... Adapun yang menjadi guru kami saat itu adalah seorang wanita istimewa; kami mengenalnya dengan panggilan Mbak Puji, seorang terapis yang saat itu sudah membuka tempat praktik/klinik di sebuah ruko di daerah Ciputat, tidak jauh dari kampus UIN. Mbak Puji ialah seorang terapis yang telah menuntut ilmu terapi dan herbalisme kepada Tn. Haji Ismail, empunya HPA Malaysia. Jazakillah Mbak Puji untuk ilmunya, moga Allah Swt memberkahi hidup mbak dan ilmu yang sudah dibagikan kepada kami, serta dibalas dengan pahala dan ridhoNya di dunia dan akhirat nanti.
            Pada tulisan kali ini, saya akan sedikit mengangkat bahasan tentang cara kerja terapi bekam. Hal ini kadang muncul dalam benak saya, “Bagaimana sih sebenarnya cara kerja terapi bekam ini? Adakah penjelasan yang memuaskan dari segi ilmiah, atau setidaknya dari pendahulu yang telah mempraktikkan terapi ini, berkaitan hal tersebut? Karena jujur saja, ketika ada pasien yang bertanya, bekam ini bekerjanya bagaimana, saya biasanya hanya bisa menjawab bahwa bekam ini adalah proses pengeluaran darah kotor. Dalam bacaan selanjutnya yang saya dapatkan dari konsep TCM, bahwa bekam ini ada hubungannya dengan konsep keseimbangan Yin dan Yang, aspek terapi lewat sentuhan/penekanan/rangsangan terhadap titik meridian pada daerah yang dibekam. 

Selanjutnya adalah bahwa dalam proses bekam kadang muncul semacam kabut di gelas bekam yang kemudian saya dapatkan penjelasannya, itu merupakan gas patogen. Sehingga aspek kesembuhan dalam bekam, untuk sementara berdasarkan pengalaman, dan bacaan yang masih sangat sedikit ini, dapat saya rumuskan beberapa hal; terapi bekam itu membantu kesembuhan melalui keluarnya darah kotor, keluarnya gas patogen, dan rangsangan terhadap meridian atau proses penyeimbangan terhadap kondisi yin/hipo/defisiensi atau yang/hiper/ekses tubuh pasien.

bekam di titik kepala menurut pengalaman saya termasuk yang sering diminta, terutama yang sering mengalami pingsan (cutam dalam bahasa Melayu Sambas)

gelas/kop bekam yang berkabut menandakan adanya gas patogen pada tubuh pasein, anassekuduk

Lewat buku tulisan dr. Wadda’ A. Umar ini, pertanyaan yang selama ini bergentayangan rasanya mendapatkan jawabannya. Semoga kutipan tulisan ini bermanfaat bagi rekan pengunjung blog anassekuduk ini yang kebetulan memiliki rasa keingintahuan yang sama, baik itu sebagai seorang terapis, pasien, atau siapa saja yang ingin sekadar menambah ilmu atau wawasannya.
Saya menghimbau rekan pengunjung dan pembaca untuk sejenak merenungkan, bahwa bekam sebagai salah satu pengobatan sunnah, dilakukan Nabi Saw, bahkan dalam beberapa hadits yang dapat dibaca di buku ini merupakan salah satu pengobatan terbaik, pengobatan yang dianjurkan oleh para malaikat kepada Rasulullah Saw dalam peristiwa isra’ mi’raj _merupakan bukti kebenaran dan kesempurnaan ajaran Islam, bukti Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin, rahmah dari Allah Swt, kebenaran syariat yang dibawa Rasulullah Saw. Dengannya diharapkan kita akan semakin mencintai agama ini, mencintai Allah Swt, menyanjung Rasulullah Saw, menghargai dan menghormati diri sendiri, mensyukuri kewujudannya dengan sedapat mungkin menjaga kesehatan dan kesejahteraannya dengan cara yang sesuai syariat, dan menyerahkan jiwa raga dalam sebulat semampu mungkin di jalanNya, memenuhi hak dan kewajiban kepadaNya.
صلى الله عليه وسلم[anassekuduk]

b.       THE CONTENT>>>>>>>>>>
Cara Kerja Bekam
                                      Tulisan ini saya kutip dari halaman 61 dst dari buku ini, silakan merujuk langsung ke buku ini untuk mendapatkan penjelasan yang utuh.
                                      .........Allah Swt menciptakan alam semesta, termasuk organ dan fungsi tubuh manusia dalam keadaan seimbang. Namun kadang-kadang terjadi ketidakseimbangan baik dalam bentuk kelebihan/ekses ataupun kekurangan/defisiensi fungsi.
                                      Agar fungsi tubuh kembali seimbang, maka harus dilakukan penyeimbangan kembali. Bagian yang berlebihan, dikurangi. Bagian yang berlebihan, ditambah. Bagian tubuh yang sangat berperan dalam menyeimbangkan itu adalah: hormon, darah, limfe, dan syaraf. Menurut falsafah tradisional, masih ada satu lagi yang ikut menyeimbangkan fungsi tubuh yaitu meridian, atau dalam istilah pengobatan kuno Arab disebut habl.
                                      Meridian adalah gambaran sistem saluran dalam tubuh yang terdiri dari saluran yang membujur dan melintang pada seluruh tubuh, yang menghubungkan: permukaan tubuh dengan organ, organ dengan organ, organ dengan jaringan penunjang, jaringan penunjang satu dengan lainnya, tubuh bagian kanan dengan bagian kiri, tubuh bagian atas dengan bawah, luar dengan dalam, organ tubuh dengan anggota gerak, sehingga membentuk suatu kesatuan yang saling berhubungan atau beraksi bersama-sama apabila mendapatkan rangsangan penyakit dari luar tubuh atau penyakit dari dalam tubuh. Melalui meridian inilah mengalir energi yang disebut chi, yang berperan dalam menyeimbangkan fungsi tubuh tadi. Dengan mengaktifkan titik-titik dari meridian, maka energi chi akan mengalir sepanjang meridian menuju bagian tubuh yang tidak seimbang atau mengalami kelainan, selanjutnya ia akan mengembalikan bagian tubuh ke kondisi sehat seperti semula.
                                      Dengan demikian, meridian berfungsi sebagai tempat masuknya penyakit atau patogen dari luar tubuh, sehingga bila ada penyakit yang masuk maka meridian akan berperan mengusirnya. Bila patogen tersebut sangat kuat, maka meridian akan mengalami kelainan. Di samping itu, meridian juga merupakan manifestasi fenomena organ-organ, baik yang normal maupun tidak normal. Sebab, setiap ada kelainan pada meridian, maka dapat ditularkan ke dalam organ. Kelainan pada tubuh yang satu dapat mempengaruhi bagian tubuh yang lain, atau bahkan seluruh tubuh. Karena itu, dengan mengaktifkan titik-titik pada meridian, akan mengalirlah energi chi dari satu tempat ke tempat lain, dari permukaan organ jaringan, sehingga dapat mencapai seluruh organ tubuh, tulang belakang, otot, tendon, fascia, kulit bulu dan jaringan lain. Dengan demikian, akan bisa menyembuhkan bagian tubuh yang sakit.
                                      Sedangkan titik meridian atau titik tho’ adalah titik tempat munculnya meridian-meridian dalam tubuh. Titik ini berbeda dengan titik dari jaringan pembuluh darah, limfe maupun syaraf yang dapat terlihat pada anatomi tubuh manusia. Titik meridian merupakan titik imajiner yang tidak terlihat. Namun, fungsinya bisa dibuktikan dengan penyuntikan suatu radioisotop pada titik meridian dari organ tertentu, yang ternyata bisa dilihat pada organ dari meridian tersebut. Secara tradisional, titik meridian bisa dibuktikan dengan menekan bagian tubuh, bila tepat pada titik meridian, maka bagian yang ditekan akan terasa ngilu.
                                      Bekam adalah cara pengobatan dengan membekam titik-titik di permukaan kulit. Titik yang dibekam bisa berupa titik akupuntur, akupresur, refleksi, titik tung, tho’ dan sebagainya. Namun, yang sedang berkembang di Indonesia adalah membekam pada titik-titik meridian akupuntur dan titik-titik bekam Nabi (Prophet Potent Point).
gambaran titik meridian pada tubuh manusia, di sepanjang garis ini chi beredar. di samping itu ada juga titik khusus yang tidak berada di jalur meridian seperti tergambar pada model tersebut
                                      Titik meridian adalah bagian tertentu dari tubuh yang sangat sensitif. Di tempat tersebut banyak impuls biolistrik, yang menurut tradisional Cina, impuls listrik itu disebut chi, dan di Jepang disebut ki. Dalam kedokteran Arab kuno disebut tho’. Ada yang menyebutnya trigger point, titik ah shi, tender point, potent point, dan lain sebagainya. Dari penelitian ternyata titik itu mengandung kumpulan syaraf dan motor-neuron dan pembuluh darah mikrovaskuler. Titik ini juga disebut motor point yang terletak pada perlekatan otot syaraf (neuromuscular attachments). Otot-otot dengan titik tadi mempunyai keistimewaan karena mengandung banyak mitokondria, banyak pembuluh darah, warnanya lebih merah, mengandung banyak mioglobin, dan sebagian besar menggunakan metabolisme oksidasif sehingga tahan dari kelelahan. Jaringan di sekitar titik juga sangat istimewa karena banyak mengandung mast sel dan kelenjar limfe, kapiler dan venula halus yang merupakan sel untuk pertahanan tubuh. Juga banyak ditemukan bundle dan pleksus saraf. Dengan demikian, titik-titik tadi sangat sensitif dengan rangsangan bekam. Asalkan bekam dilakukan tepat di titik-titik tadi, maka akan terjadi proses pada kapiler dan arteriola, peningkatan jumlah leukosit, limfosit dan sistem retikulo-endothelial, pelepasan ACTH, kortison, endorphin, enkefalin, dan faktor humoral lain. Juga, terjadi efek anti peradangan, penurunan serum lemak trigliserida, fosfolipidia dan kolesterol LDL, merangsang proses lipolisis jaringan lemak dan mengatur kadar glukosa darah agar normal.
                                      Jadi, proses penyembuhan terjadi apabila bekam dilakukan pada titik-titik meridian tadi, di mana titik ini akan bekerja langsung pada sistem endokrin, metabolisme dan peningkatan sistem imunitas. Selain itu, apabila seseorang membekam titik ini, maka akan terjadi pelepasan zat neurokimia seperti endorphin yang bisa mengurangi nyeri. Nyeri ini akan hilang disertai dengan peningkatan oksigen dan aliran darah dari titik yang dibekam tadi. Ini menyebabkan otot menjadi rileks dan tercipta kesehatan.

                                      Secara mudah, titik meridian ini bisa diibaratkan tombol listrik yang bila dipijat akan mengalirkan listrik ke seluruh tubuh. Jadi, dari titik itulah energi chi akan mengalir ke seluruh tubuh. Demikian juga patogen atau penyakit dari organ tubuh akan dialirkan melalui organ yang bersangkutan. Dan, energi chi inilah yang menjaga sistem keseimbangan dan homeostatis tubuh. Energi chi ini terbentuk dari sari makanan dan dari udara paru-paru. Makanan diolah dalam lambung, sisa makanannya dibuang dalam bentuk urin dan feses. Sari makanan bersama hawa udara bersih dan oksigen, bertemu di paru-paru, berubah menjadi energi chi. Lalu energi chi menyebar ke seluruh tubuh bersama cairan tubuh, sehingga manusia dapat melakukan kegiatan. Sebagian energi tersebut disimpan dalam ginjal. Menurut TCM (Traditional Chinese Medicine/konsep pengobatan tradisional China), ginjal merupakan sumber cadangan energi paling besar, yang akan digunakan jika tubuh memerlukan, baik untuk kelangsungan hidup, maupun diturunkan (genetik) pada generasi berikutnya.
                                      Selain itu, pada setiap proses penghisapan kulit, akan diikuti dengan pengumpulan jaringan bawah kulit, dan darah dengan segala komponen yang ada di bawah kulit. Ini berpotensi menyembuhkan penyakit. Penghisapan akan merangsang syaraf-syaraf pada permukaan kulit. Rangsangan ini akan dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui syaraf A-delta dan C, serta traktus spino thalamikus ke arah thalamus yang akan menghasilkan endorphin. Sedangkan sebagian rangsangan akan diteruskan melalui serabut aferen simpatik menuju ke motor neuron dan menimbulkan refleks intubasi simpatis, sehingga menimbulkan intubasi nyeri secara general melalui siklus endorphin dan segmental simpatis. Efek lain yang ditimbulkan adalah pengumpulan darah di bawah kulit yang disertai dengan dilatasi pembuluh darah kulit, peningkatan kerja jantung sekaligus membuka pori-pori kulit. Sedangkan akibat tekanan negatif yang ditimbulkan dari penghisapan menyebabkan congesti pasif dari jaringan lokal di permukaan superfisial dan meningkatkan dilatasi pembuluh darah. Ini akan meningkatkan volume aliran darah dan mempercepat sirkulasi darah, sehingga suplai darah ke kulit menjadi lebih baik, Dengan demikian, sel-sel di permukaan kulit dan jaringan bawah kulit dapat dipertahankan daya vitalitasnya. Pengaruh lainnya adalah terjadinya peningkatan suhu lokal, menguatnya kekuatan, daya tahan tubuh serta imunitas. Ini akan menjaga tubuh dari serangan penyakit.
                                      Pada bekam basah/hijamah damamiyah/hijamah rothbah, di mana setelah penghisapan kulit akan dilanjutkan dengan mengeluarkan darah, maka suhu kulit di area lokal akan meningkat. 


contoh bekam basah....titik sanyinjio, anassekuduk
darah bekam biasanya kental dan bervvarna agak gelap
Hal ini disertai dengan dilatasi kapiler, peningkatan permeabilitas pembuluh darah, sehingga menghasilkan perbaikan sirkulasi darah, membuang statis darah, membuang patogen angin dan patogen basah, melancarkan chi dan darah, membuang patogen dingin dan meredakan nyeri. Di bawah efek penghisapan dan penarikan kulit karena tekanan negatif ini, akan terjadi penekanan titik-titik tadi tepat di bawah kulit di sepanjang meridian. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa efek terapi tidak hanya mengenai bagian permukaan kulit yang dibekam saja, tetapi bisa menembus ke dalam jaringan di bawahnya. Dengan demikian, terapi bekam ini akan bekerja di sepanjang meridian; dari permukaan tubuh dengan organ, organ dengan organ, organ dengan jaringan penunjang, jaringan penunjang satu dengan lainnya, tubuh bagian kanan dengan bagian kiri, tubuh bagian atas dengan bawah, dan seterusnya.
                                      Penjelasan panjang lebar di atas juga menjawab mengapa kulit yang dibekam. Secara singkat karena di kulitlah beradanya titik meridian tadi. Anassekuduk

KONSEP PENGUATAN DAN PELEMAHAN
                                      Apabila bagian (titik) tubuh yang nyeri ditekan semakin nyeri, maka bagian tersebut terindikasi mengalami ekses (fungsi berlebihan). Akan tetapi, jika titik ditekan terasa enak atau berkurang nyerinya, maka ini menandakan bagian tersebut mengalami penurunan fungsi (defisiensi).
Contoh kasus; di daerah punggung di sekitar ikat pinggang terasa nyeri. Setelah ditekan ternyata bertambah nyerinya, berarti meridian kandung kencing mengalami hiperfungsi, maka harus dilakukan pelemahan pada meridian kandung kencingnya. Caranya adalah dengan membekam pada punggung yang nyeri. Apabila penyakitnya kuat, maka dilemahkan dengan membekamnya selama 15-30 menit. Bila penyakitnya lemah, maka dikuatkan dengan pembekaman selama 5-15 menit. Untuk alat bekam yang dilengkapi dengan magnet (biasanya berwarna merah dan biru): maka magnet merah untuk menguatkan dan biru untuk melemahkan. Bisa juga; apabila penghisapan menggunakan api, maka fungsinya untuk menguatkan. Sedangkan penghisapan dengan udara melemahkan.
Sekian, untuk lebih lanjut silakan rekan merujuk ke buku ini. Recomended. Moga tulisan kali ini bermanfaat. 
Salam takzim, anassekuduk
            Selesai, Sekuduk: Senin, 8-7-2019_00.30..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KHUTBAH JUM'AT: SEMANGAT TAHUN BARU HIJRIYAH DAN MUHASABAH

                اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ َوَرَحْمَتُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلْحَمْدُ لِلّهِ نَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُوْهُ وَنَعُوْذُ ب...