SEMBUH DENGAN SATU TITIK
dr. WADDA’ A. UMAR
anassekuduk
Solo: Al-Qawam
Xvi + 258 hlm; 14x20,5 cm
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على سيّدنا محمد صلى الله عليه وسلم وعلى اله وصحبه اجمعين, امّابعد
a. INTRO>>>>>>>
Bekam adalah
salah satu terapi yang sudah lama dipraktikkan. Dalam bahasan Thibbun Nabawi, bekam
atau hijamah ini memiliki tempat yang cukup istimewa. Saya sendiri mulai
berkenalan dengan terapi ini pada tahun 2009, melalui seorang teman sekaligus
adik angkatan sewaktu kuliah di jurusan PAI FITK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, namanya Zainuddin, atau biasanya saya panggil wawan. Alhamdulillah dan
syukran bos wawan sudah mengajak saya untuk berkenalan dengan dunia “berdarah”
ini. :D ... Adapun yang menjadi guru kami saat itu adalah seorang wanita istimewa;
kami mengenalnya dengan panggilan Mbak Puji, seorang terapis yang saat itu
sudah membuka tempat praktik/klinik di sebuah ruko di daerah Ciputat, tidak
jauh dari kampus UIN. Mbak Puji ialah seorang terapis yang telah menuntut ilmu terapi
dan herbalisme kepada Tn. Haji Ismail, empunya HPA Malaysia. Jazakillah Mbak
Puji untuk ilmunya, moga Allah Swt memberkahi hidup mbak dan ilmu yang sudah
dibagikan kepada kami, serta dibalas dengan pahala dan ridhoNya di dunia dan
akhirat nanti.
Pada tulisan kali ini, saya akan
sedikit mengangkat bahasan tentang cara kerja terapi bekam. Hal ini kadang
muncul dalam benak saya, “Bagaimana sih sebenarnya cara kerja terapi bekam ini?
Adakah penjelasan yang memuaskan dari segi ilmiah, atau setidaknya dari
pendahulu yang telah mempraktikkan terapi ini, berkaitan hal tersebut? Karena
jujur saja, ketika ada pasien yang bertanya, bekam ini bekerjanya bagaimana,
saya biasanya hanya bisa menjawab bahwa bekam ini adalah proses pengeluaran
darah kotor. Dalam bacaan selanjutnya yang saya dapatkan dari konsep TCM, bahwa
bekam ini ada hubungannya dengan konsep keseimbangan Yin dan Yang, aspek terapi
lewat sentuhan/penekanan/rangsangan terhadap titik meridian pada daerah yang
dibekam.
Selanjutnya adalah bahwa dalam proses bekam kadang muncul semacam
kabut di gelas bekam yang kemudian saya dapatkan penjelasannya, itu merupakan
gas patogen. Sehingga aspek kesembuhan dalam bekam, untuk sementara berdasarkan
pengalaman, dan bacaan yang masih sangat sedikit ini, dapat saya rumuskan
beberapa hal; terapi bekam itu membantu kesembuhan melalui keluarnya darah
kotor, keluarnya gas patogen, dan rangsangan terhadap meridian atau proses
penyeimbangan terhadap kondisi yin/hipo/defisiensi atau yang/hiper/ekses tubuh
pasien.
bekam di titik kepala menurut pengalaman saya termasuk yang sering diminta, terutama yang sering mengalami pingsan (cutam dalam bahasa Melayu Sambas) |
gelas/kop bekam yang berkabut menandakan adanya gas patogen pada tubuh pasein, anassekuduk |
Lewat buku
tulisan dr. Wadda’ A. Umar ini, pertanyaan yang selama ini bergentayangan rasanya
mendapatkan jawabannya. Semoga kutipan tulisan ini bermanfaat bagi rekan
pengunjung blog anassekuduk ini yang kebetulan memiliki rasa keingintahuan yang
sama, baik itu sebagai seorang terapis, pasien, atau siapa saja yang ingin
sekadar menambah ilmu atau wawasannya.
Saya
menghimbau rekan pengunjung dan pembaca untuk sejenak merenungkan, bahwa bekam
sebagai salah satu pengobatan sunnah, dilakukan Nabi Saw, bahkan dalam beberapa
hadits yang dapat dibaca di buku ini merupakan salah satu pengobatan terbaik,
pengobatan yang dianjurkan oleh para malaikat kepada Rasulullah Saw dalam
peristiwa isra’ mi’raj _merupakan bukti kebenaran dan kesempurnaan ajaran
Islam, bukti Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin, rahmah dari Allah Swt,
kebenaran syariat yang dibawa Rasulullah Saw. Dengannya diharapkan kita akan
semakin mencintai agama ini, mencintai Allah Swt, menyanjung Rasulullah Saw,
menghargai dan menghormati diri sendiri, mensyukuri kewujudannya dengan sedapat
mungkin menjaga kesehatan dan kesejahteraannya dengan cara yang sesuai syariat,
dan menyerahkan jiwa raga dalam sebulat semampu mungkin di jalanNya, memenuhi
hak dan kewajiban kepadaNya.
صلى الله عليه وسلم[anassekuduk]
b. THE CONTENT>>>>>>>>>>
Cara
Kerja Bekam
Tulisan
ini saya kutip dari halaman 61 dst dari buku ini, silakan merujuk langsung ke
buku ini untuk mendapatkan penjelasan yang utuh.
.........Allah
Swt
menciptakan alam semesta, termasuk organ dan fungsi tubuh manusia dalam keadaan
seimbang. Namun kadang-kadang terjadi ketidakseimbangan baik dalam bentuk
kelebihan/ekses ataupun kekurangan/defisiensi fungsi.
Agar
fungsi tubuh kembali seimbang, maka harus dilakukan penyeimbangan kembali.
Bagian yang berlebihan, dikurangi. Bagian yang berlebihan, ditambah. Bagian
tubuh yang sangat berperan dalam menyeimbangkan itu adalah: hormon, darah,
limfe, dan syaraf. Menurut falsafah tradisional, masih ada satu lagi yang ikut
menyeimbangkan fungsi tubuh yaitu meridian, atau dalam istilah pengobatan kuno
Arab disebut habl.
Meridian
adalah gambaran sistem saluran dalam tubuh yang terdiri dari saluran yang
membujur dan melintang pada seluruh tubuh, yang menghubungkan: permukaan tubuh
dengan organ, organ dengan organ, organ dengan jaringan penunjang, jaringan
penunjang satu dengan lainnya, tubuh bagian kanan dengan bagian kiri, tubuh
bagian atas dengan bawah, luar dengan dalam, organ tubuh dengan anggota gerak,
sehingga membentuk suatu kesatuan yang saling berhubungan atau beraksi
bersama-sama apabila mendapatkan rangsangan penyakit dari luar tubuh atau
penyakit dari dalam tubuh. Melalui meridian inilah mengalir energi yang disebut
chi, yang berperan dalam menyeimbangkan fungsi tubuh tadi. Dengan mengaktifkan
titik-titik dari meridian, maka energi chi akan mengalir sepanjang meridian
menuju bagian tubuh yang tidak seimbang atau mengalami kelainan, selanjutnya ia
akan mengembalikan bagian tubuh ke kondisi sehat seperti semula.
Dengan
demikian, meridian berfungsi sebagai tempat masuknya penyakit atau patogen dari
luar tubuh, sehingga bila ada penyakit yang masuk maka meridian akan berperan
mengusirnya. Bila patogen tersebut sangat kuat, maka meridian akan mengalami
kelainan. Di samping itu, meridian juga merupakan manifestasi fenomena organ-organ,
baik yang normal maupun tidak normal. Sebab, setiap ada kelainan pada meridian,
maka dapat ditularkan ke dalam organ. Kelainan pada tubuh yang satu dapat
mempengaruhi bagian tubuh yang lain, atau bahkan seluruh tubuh. Karena itu,
dengan mengaktifkan titik-titik pada meridian, akan mengalirlah energi chi dari
satu tempat ke tempat lain, dari permukaan organ jaringan, sehingga dapat
mencapai seluruh organ tubuh, tulang belakang, otot, tendon, fascia, kulit bulu
dan jaringan lain. Dengan demikian, akan bisa menyembuhkan bagian tubuh yang sakit.
Sedangkan
titik meridian atau titik tho’ adalah titik tempat munculnya meridian-meridian
dalam tubuh. Titik ini berbeda dengan titik dari jaringan pembuluh darah, limfe
maupun syaraf yang dapat terlihat pada anatomi tubuh manusia. Titik meridian
merupakan titik imajiner yang tidak terlihat. Namun, fungsinya bisa dibuktikan
dengan penyuntikan suatu radioisotop pada titik meridian dari organ tertentu, yang
ternyata bisa dilihat pada organ dari meridian tersebut. Secara tradisional,
titik meridian bisa dibuktikan dengan menekan bagian tubuh, bila tepat pada
titik meridian, maka bagian yang ditekan akan terasa ngilu.
Bekam
adalah cara pengobatan dengan membekam titik-titik di permukaan kulit. Titik
yang dibekam bisa berupa titik akupuntur, akupresur, refleksi, titik tung, tho’
dan sebagainya. Namun, yang sedang berkembang di Indonesia adalah membekam pada
titik-titik meridian akupuntur dan titik-titik bekam Nabi (Prophet Potent
Point).
gambaran titik meridian pada tubuh manusia, di sepanjang garis ini chi beredar. di samping itu ada juga titik khusus yang tidak berada di jalur meridian seperti tergambar pada model tersebut |
Titik
meridian adalah bagian tertentu dari tubuh yang sangat sensitif. Di tempat
tersebut banyak impuls biolistrik, yang menurut tradisional Cina, impuls
listrik itu disebut chi, dan di Jepang disebut ki. Dalam kedokteran Arab kuno
disebut tho’. Ada yang menyebutnya trigger point, titik ah shi, tender point,
potent point, dan lain sebagainya. Dari penelitian ternyata titik itu
mengandung kumpulan syaraf dan motor-neuron dan pembuluh darah mikrovaskuler. Titik
ini juga disebut motor point yang terletak pada perlekatan otot syaraf
(neuromuscular attachments). Otot-otot dengan titik tadi mempunyai keistimewaan
karena mengandung banyak mitokondria, banyak pembuluh darah, warnanya lebih
merah, mengandung banyak mioglobin, dan sebagian besar menggunakan metabolisme
oksidasif sehingga tahan dari kelelahan. Jaringan di sekitar titik juga sangat
istimewa karena banyak mengandung mast sel dan kelenjar limfe, kapiler dan
venula halus yang merupakan sel untuk pertahanan tubuh. Juga banyak ditemukan
bundle dan pleksus saraf. Dengan demikian, titik-titik tadi sangat sensitif
dengan rangsangan bekam. Asalkan bekam dilakukan tepat di titik-titik tadi,
maka akan terjadi proses pada kapiler dan arteriola, peningkatan jumlah
leukosit, limfosit dan sistem retikulo-endothelial, pelepasan ACTH, kortison,
endorphin, enkefalin, dan faktor humoral lain. Juga, terjadi efek anti
peradangan, penurunan serum lemak trigliserida, fosfolipidia dan kolesterol
LDL, merangsang proses lipolisis jaringan lemak dan mengatur kadar glukosa
darah agar normal.
Jadi,
proses penyembuhan terjadi apabila bekam dilakukan pada titik-titik meridian
tadi, di mana titik ini akan bekerja langsung pada sistem endokrin, metabolisme
dan peningkatan sistem imunitas. Selain itu, apabila seseorang membekam titik
ini, maka akan terjadi pelepasan zat neurokimia seperti endorphin yang bisa
mengurangi nyeri. Nyeri ini akan hilang disertai dengan peningkatan oksigen dan
aliran darah dari titik yang dibekam tadi. Ini menyebabkan otot menjadi rileks
dan tercipta kesehatan.
Secara mudah,
titik meridian ini bisa diibaratkan tombol listrik yang bila dipijat akan
mengalirkan listrik ke seluruh tubuh. Jadi, dari titik itulah energi chi akan
mengalir ke seluruh tubuh. Demikian juga patogen atau penyakit dari organ tubuh
akan dialirkan melalui organ yang bersangkutan. Dan, energi chi inilah yang
menjaga sistem keseimbangan dan homeostatis tubuh. Energi chi ini terbentuk
dari sari makanan dan dari udara paru-paru. Makanan diolah dalam lambung, sisa
makanannya dibuang dalam bentuk urin dan feses. Sari makanan bersama hawa udara
bersih dan oksigen, bertemu di paru-paru, berubah menjadi energi chi. Lalu
energi chi menyebar ke seluruh tubuh bersama cairan tubuh, sehingga manusia
dapat melakukan kegiatan. Sebagian energi tersebut disimpan dalam ginjal.
Menurut TCM (Traditional Chinese Medicine/konsep pengobatan tradisional China),
ginjal merupakan sumber cadangan energi paling besar, yang akan digunakan jika
tubuh memerlukan, baik untuk kelangsungan hidup, maupun diturunkan (genetik)
pada generasi berikutnya.
Selain
itu, pada setiap proses penghisapan kulit, akan diikuti dengan pengumpulan
jaringan bawah kulit, dan darah dengan segala komponen yang ada di bawah kulit.
Ini berpotensi menyembuhkan penyakit. Penghisapan akan merangsang syaraf-syaraf
pada permukaan kulit. Rangsangan ini akan dilanjutkan pada cornu posterior
medulla spinalis melalui syaraf A-delta dan C, serta traktus spino thalamikus
ke arah thalamus yang akan menghasilkan endorphin. Sedangkan sebagian
rangsangan akan diteruskan melalui serabut aferen simpatik menuju ke motor
neuron dan menimbulkan refleks intubasi simpatis, sehingga menimbulkan intubasi
nyeri secara general melalui siklus endorphin dan segmental simpatis. Efek lain
yang ditimbulkan adalah pengumpulan darah di bawah kulit yang disertai dengan
dilatasi pembuluh darah kulit, peningkatan kerja jantung sekaligus membuka
pori-pori kulit. Sedangkan akibat tekanan negatif yang ditimbulkan dari
penghisapan menyebabkan congesti pasif dari jaringan lokal di permukaan
superfisial dan meningkatkan dilatasi pembuluh darah. Ini akan meningkatkan
volume aliran darah dan mempercepat sirkulasi darah, sehingga suplai darah ke
kulit menjadi lebih baik, Dengan demikian, sel-sel di permukaan kulit dan
jaringan bawah kulit dapat dipertahankan daya vitalitasnya. Pengaruh lainnya
adalah terjadinya peningkatan suhu lokal, menguatnya kekuatan, daya tahan tubuh
serta imunitas. Ini akan menjaga tubuh dari serangan penyakit.
Pada bekam
basah/hijamah damamiyah/hijamah rothbah, di mana setelah penghisapan kulit akan
dilanjutkan dengan mengeluarkan darah, maka suhu kulit di area lokal akan
meningkat.
contoh bekam basah....titik sanyinjio, anassekuduk |
Hal ini disertai dengan dilatasi kapiler, peningkatan permeabilitas
pembuluh darah, sehingga menghasilkan perbaikan sirkulasi darah, membuang statis
darah, membuang patogen angin dan patogen basah, melancarkan chi dan darah,
membuang patogen dingin dan meredakan nyeri. Di bawah efek penghisapan dan
penarikan kulit karena tekanan negatif ini, akan terjadi penekanan titik-titik
tadi tepat di bawah kulit di sepanjang meridian. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa efek terapi tidak hanya mengenai bagian permukaan kulit yang
dibekam saja, tetapi bisa menembus ke dalam jaringan di bawahnya. Dengan
demikian, terapi bekam ini akan bekerja di sepanjang meridian; dari permukaan
tubuh dengan organ, organ dengan organ, organ dengan jaringan penunjang,
jaringan penunjang satu dengan lainnya, tubuh bagian kanan dengan bagian kiri,
tubuh bagian atas dengan bawah, dan seterusnya.
Penjelasan
panjang lebar di atas juga menjawab mengapa kulit yang dibekam. Secara singkat
karena di kulitlah beradanya titik meridian tadi. Anassekuduk
KONSEP
PENGUATAN DAN PELEMAHAN
Apabila
bagian (titik) tubuh yang nyeri ditekan semakin nyeri, maka bagian tersebut
terindikasi mengalami ekses (fungsi berlebihan). Akan tetapi, jika titik
ditekan terasa enak atau berkurang nyerinya, maka ini menandakan bagian
tersebut mengalami penurunan fungsi (defisiensi).
Contoh
kasus; di daerah punggung di sekitar ikat pinggang terasa nyeri. Setelah
ditekan ternyata bertambah nyerinya, berarti meridian kandung kencing mengalami
hiperfungsi, maka harus dilakukan pelemahan pada meridian kandung kencingnya.
Caranya adalah dengan membekam pada punggung yang nyeri. Apabila penyakitnya
kuat, maka dilemahkan dengan membekamnya selama 15-30 menit. Bila penyakitnya lemah, maka dikuatkan
dengan pembekaman selama 5-15 menit. Untuk alat bekam yang dilengkapi dengan
magnet (biasanya berwarna merah dan biru): maka magnet merah untuk menguatkan dan biru untuk melemahkan. Bisa
juga; apabila penghisapan menggunakan api, maka fungsinya untuk menguatkan.
Sedangkan penghisapan dengan udara melemahkan.
Sekian,
untuk lebih lanjut silakan rekan merujuk ke buku ini. Recomended. Moga tulisan
kali ini bermanfaat.
Salam takzim,
anassekuduk
Selesai, Sekuduk: Senin, 8-7-2019_00.30..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar