Kamis, 23 Desember 2021

RINGKASAN MATERI TAJWID [nun sukun/tanwin, mim sukun, lam jalalah, qalqalah, mad far'i]

 

RINGKASAN MATERI TAJWID

Alhamdulillahirabbil’alamin, bersyukur kepada Allah Saw atas nikmat iman dan Islam yang dengannya kita menjalani hidup hingga saat ini. Shalawat dan salam semoga Allah Swt anugerahkan buat junjungan kita, Nabi Muhammad Saw serta ahli keluarga, kerabat dan sahabat baginda.

Pada unggahan kali ini, kami kutipkan ringkasan materi tajwid dari buku “Pedoman Tajwid Lengkap” karya Acep Iim Abdurrahim dari CV Penerbit Diponegoro. Adapun seperti rangkuman materi dari buku lainnya, motif dari tulisan ini beralasan atas keterbatasan referensi yang kami hadapi sebagai warga yang berada di daerah pelosok. Sementara keperluan akan materi ini rasanya mendesak, terutama apalagi ilmu ini berkaitan dengan keperluan akan proses perbaikan bacaan Al-Qur’an. Alasan lain ialah, untuk memudahkan anak-anak kami untuk belajar mandiri materi tajwid ini di luar jam sekolah. Semoga bermanfaat, semoga menjadi amal jariyah bagi penulis dan ahli keluarga. Untuk pembaca agar mendapatkan penjelasan lebih luas silakan merujuk dan miliki buku dari penulis.

1.        HUKUM NUN SUKUN (نْ)/TANWIN(ً  ٍ ٌ )

Hukum

Penjelasan

Contoh Nun Sukun

Contoh Tanwin

IQLAB

Apabila nun sukun/tanwin bertemu dengan huruf:

 ب

 

مِنْ بَعْدٍ

 

يَنْبَغِى

 

 

كِرَامٍ بَرَرَةٍ

 

سَيِّئَةٍ بِمَا

IZHAR

Apabila nun sukun/tanwin bertemu dengan huruf:

ء ع ح ه خ غ

مِنْ عَلَقٍ

 

مِنْهُمْ

قَوْمٍ هَادٍ

 

حَلِيْمًا غَفُوْرًا

IDGHAM

Bighunnah

Apabila nun sukun/tanwin bertemu dengan huruf:

ي ر م ل و ن

 

مَنْ يَعْمَلْ

 

مِنْ وَّلِيٍّ

قَوْمًا نَّكَثُوْا

 

حِسَاً يَسِيْرًا

IDGHAM

Bila Ghunnah

Apabila nun sukun/tanwin bertemu dengan huruf:

ل ر

 

مِنْ رَّبِّكَ

 

مِنْ رِزْقٍ

خَيْرٌ لَكَ

 

غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ

IKHFA’

Apabila nun sukun/tanwin bertemu dengan huruf:

ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك 

 

مِنْ قَبْلِكَ

 

وَلا اَنْتُمْ

عَهْدً كَلَّا

 

مآءٍ دَافِقٍ

2.      HUKUM MIM SUKUN

Mim sukun (مْ)

bertemu dengan huruf

ب

Ikhfa’ Syafawi

(اَلْاِخْفَاءُ الشَّفَوٍيُّ):

هُمْ بِذَالِكَ / تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ

م

Idgham Miimi/mutamastilain

 (اَلْاِدْغَاءُ الْمِيْمِيُّ):

لَهُمْ مَثَلًا / عَلَيْهِمْ مُّؤْصَدَةٌ

Selain ب dan م ,

misalnya:

ش ك ض  dan lainnya

Izhar Syafawi

 (اَلْاِظْهَارُ الشَّفَوٍيُّ):

هُمْ شَرٌّ / أَنَّهُمْ كَانُوْا / هُمْ ضَلُّوْا

 

3.      HUKUM LAM

Hukum Lam Jalalah (اَلْاَحْكَامُ لَامِ الْجَلَالَةِ)

Tarqiq

Lafal Allah didahului huruf berharakat kasrah (ِ + الله)

يَرْفَعِ اللهُ

وَبِاللهِ

Taghlizh

Lafal Allah didahului huruf berharakat fathah atau dhammah (َ/ ُ + الله )

إِنَّ اللهَ

رَسُوْلُ اللهِ

 

4.      HUKUM QALQALAH

Secara bahasa qalqalah adalah: اَلتَّحَرُّكُ وَالْاِضْتِرَابُ , yang artinya: bergerak dan bergetar.

Secara istilah qalqalah ialah: suara tambahan (pantulan) yang kuat dan jelas yang terjadi pada huruf yang bersukun setelah menekan pada makhraj huruf tersebut. Hukum qalqalah terjadi pada huruf tertentu yaitu: ب ج د ط ق. Pembagian qalqalah:

Qalqalah sughra=

terjadi dalam 2 kondisi:

1.        huruf qalqalah bertanda sukun asli

2.      berada di tengah kalimat

حَبْلٌ / تُجْزَوْنَ / مُدْبِرِيْنَ / يَطْمَعُوْنَ / رَزَقْنَاهُمْ

Qalqalah kubra=

terjadi dalam 2 keadaan: 1. bersukun aridhi (huruf yang bersukun karena dibaca waqaf)

2.      bersukun di akhir kalimat

حِسَابٍ / بَهِيْجٍ / لَشَدِيْدٍ / مُحِيْطٌ / بِالْحَقِّ

 

5.      HUKUM MAD FAR’I (اَلْاَحْكَامُ الْفَرْعِيُّ)

NO

NAMA MAD

URAIAN SINGKAT

HARAKAT

CONTOH

1

Mad Lazim Harfi Musyba’ Mutsaqqal

Mad pada ejaan huruf fawatihus suwar yang tiga ejaan huruf dan terjadi idgham

6

الم

2

Mad Lazim Harfi Musyba’ Mukhaffaf

Mad pada ejaan huruf fawatihus suwar yang tiga ejaan huruf dan tidak terjadi idgham

6

عسق

3

Mad Lazim Harfi Mukhaffaf

Mad pada ejaan huruf fawatihus suwar yang dua ejaan huruf

6

طه

4

Mad Wajib Muttashil

Bertemunya mad ashli/thabi’i dan hamzah dalam 1 kata

5

السَرَّآءُ

جَآءَ

5

Mad Jaiz Munfashil

Bertemunya mad ashli/thabi’i dan hamzah tidak dalam 1 kata

2, 4, 5

فِيْ اَحْسَنِ

لَاأَعْبُدُ

6

Mad Badal[1]

Berkumpulnya huruf mad dan hamzah dalam 1 kata

2

ٰاَمَنُوْا / اُوْتِيَ / اِيْمَانًا

7

Mad Lazim Kalimi (Kilmi) Mutsaqqal

Bertemunya mad ashli dengan huruf bertasydid dalam 1 kata

6

كَآفَّةٌ / اَلْحَآقَّةُ / وَلَا الضَّآلِّيْنَ

8

Mad Lazim Kalimi (Kilmi) Mukhaffaf

Bertemunya mad badal dengan huruf bersukun

6

آلْئَنَ[2]

9

Mad ‘Aridh Lis Sukun

Mad ashli yang dibaca waqaf pada huruf yang bersukun ‘aridhi (sukun karena waqaf)

2, 4, 6

عَذَابٌ اَلِيْمٌ ۝  الْعِقَابِ ۝

مُسْلِمُوْنَ ۝

10

Mad ‘Iwadh

Tanwin fathah yang dibaca mad karena bacaan diwaqafkan

2

اَحَدًا۝

 وَنِسَاءً ۝

11

Mad Liin (Layyin)

Mad karena waqaf pada waw atau ya bersukun (وْ / يْ)  dan diawali huruf yang berharakat fathah (َ)

2, 4, 6

 

مِنْ خَوْفٍ۝ فِيْ شَيْءٍ۝

12

Mad Shilah Qashirah

Ha dhamir yang dibaca mad dan tidak menghadapi hamzah

2

لِرَبِّهِ لَكَنُوْدٌ

 إِنَّهُ لَقَوْلٌ

13

Mad Shilah Thawilah

Ha dhamir yang dibaca mad dan menghadapi hamzah

5

بِهِ~أَزْوَاجًا  عِنْدَهُ~إِلَّا

14

Mad Tamkin

Bertemunya dua huruf ya: ya pertama berharakat kasrah dan bertasydid (يِّ) dan yang kedua berharakat sukun (يْ)

2

حُيِّيْتُمْ  الْحَوَارِيِّيْنَ

 

15

Mad Farq

Bertemunya mad badal dengan huruf yang bertasydid

6

ءآللهُ[3]

 

قُلْ ءَآلذَّكَرَيْنِ[4]

 

 

6.      TANDA-TANDA WAQAF

LAMBANG

NAMA WAQAF

KETERANGAN

م

وَقْفٌ لَازِمٌ

Mesti berhenti

ط

وَقْفٌ مُطْلَقٌ

Tempat yang sempurna untuk berhenti

ج

وَقْفٌ جَائِزٌ

Boleh berhenti – boleh diteruskan

ز

وَقْفٌ مَجُوْزٌ

Boleh berhenti

ص

وَقْفٌ مُرَخَّصٌ

Tempat berhenti, sebagai keringanan bagi orang yang memerlukan

قف / قلى

اَلْوَقْفُ أَوْلَى

Berhenti lebih utama

صلى

اَلْوَصْلُ أَوْلَى

Diteruskan lebih utama

ق

قِيْلَ عَلَيْهِ الْوَقْفُ

Menurut satu pendapat, di tempat ini boleh berhenti (ikhtilaf)

لا

عَدَمُ الْوَقْفِ

Tidak boleh berhenti

(Jika berhenti, bacaan mesti diulang (muraja’ah))

ك

كَذَالِكَ مُطَابِقٌ عَلَى مَا قَبْلُهُ

Sama seperti waqaf sebelumnya

Misalnya sebelumnya ج , maka waqaf ini pun ج

ء / ع

رُكُوْعٌ

Tanda ruku’ untuk akhir surah atau akhir ayat tertentu

.:  .:

مُعُانَقَةٌ

Boleh berhenti pada salah satu tanda ini, tetapi tidak boleh berhenti pada keduanya[5]

Walhamdulillahirabbil’alamin.

Sekian, salam takzim, Anassekuduk.

Kamis, 23-12-2021. Dimulai +-10.00-15.03 wib

 

 



[1] Beberapa catatan:

-Lafal اَمَنُوْا asalnya adalah اَأْمَنُوْا  , selanjutnya hamzah kedua diganti menjadi  اَأْمَنُوْا > ءَامَنُوْا > اٰمَنُوْا . Lafal اِيْمَانًا asalnya اِأْمَانًا . Lafal اُوْتِيَ asalnya اُأْتِيَ

-Pengecualian lafal اُوْحِيَ bukan mad badal karena asal katanya adalah اَوْحَى  . Waw pada pada lafal اُوْحِيَ merupakan waw asli bukan waw pengganti (badal).

Demikian pula lafal الله , مَلِكِ  (maaliki) , (jannaati) جَنَّةِ bukan mad badal melainkan mad ashli karena terjadi mad bukan pada huruf hamzah

-dapat disimpulkan kaidah: setiap hamzah yang bersukun akan berubah menjadi huruf mad: alif, waw atau ya.

[2] Terdapat di QS. Yunus: 51 dan 91

[3] QS. An-Naml: 59

[4] QS. Al-An’am: 143 dan 144

[5] Contoh di Al-Baqarah: 2 boleh berhenti pada salah satu lafal رَيْبَ atau فِيْهِ tetapi tidak boleh pada keduanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KHUTBAH JUM'AT: SEMANGAT TAHUN BARU HIJRIYAH DAN MUHASABAH

                اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ َوَرَحْمَتُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلْحَمْدُ لِلّهِ نَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُوْهُ وَنَعُوْذُ ب...