Sabtu, 25 Desember 2021

RINGKASAN MATERI TAJWID 2 [Tashil, Imalah, Naql dan Isymam]

 

RINGKASAN MATERI TAJWID

Alhamdulillahirabbil’alamin, bersyukur kepada Allah Saw atas nikmat iman dan Islam yang dengannya kita menjalani hidup hingga saat ini. Shalawat dan salam semoga Allah Swt anugerahkan buat junjungan kita, Nabi Muhammad Saw serta ahli keluarga, kerabat dan sahabat baginda.

Pada unggahan kali ini, kami ingin melanjutkan materi sebelumnya yang diunggah pada hari Kamis, 23-12-2021. Adapun materi kali ini adalah tentang: Tashil, Imalah, Naql dan Isymam.

No

Nama

Definisi

Lokasi

Lafal

1

Tashil

[اَلتَّسْهِيْلُ]

Bahasa: Ringan

QS. Fushilat (As-Sajadah): 44

ءَاَعْجَمِيٌّ

Istilah: Mengeluarkan suara di antara hamzah dan alif

Cara membaca

Cara membaca lafal ءَاَعْجَمِيٌّ, hamzah (ءَ) pertama dibaca biasa sedangkan hamzah kedua (yang ditampilkan dalam huruf alif (ا) berharakat) dibaca ringan antara hamzah dan alif tanpa mad, tetapi lebih dekat kepada alif. Ust. Mas’ud Sjafi’i menganalogikan ketidakjelasan bunyi fathah tersebut seperti mengucapkan bunyi “an” pada kata “ejaan”.  Beliau menjelaskan orang Jawa dalam penyebutan “an” tersebut tidak jelas berbunyi an. Perumpamaan yang lain misalnya pada kata “bacaan”.

2

Imalah

[اَلْإِمَالَةُ]

Bahasa: Miring

QS. Hud: 41

(menurut qiraat Imam Hafsh)[1]

بِسْمِ اللهِ مَجْرِىهَا وَمُرْسَىهَا

Istilah: Menyondongkan (suara) ke arah kasrah atau (suara) alif ke ya’

Cara membaca

Membunyikan suara fathah condong ke arah kasrah sehingga keluar bunyi “e” seperti pada lafal cabe. Jadi lafal مَجْرِىهَا dibaca majreeha.

3

Naql

[اَلنَّقْلُ]

Bahasa: Memindahkan

QS. Al-Hujurat: 11

بِئْسَ الاِسْمُ

Istilah: Memindahkan harakat suaru huruf kepada huruf lainnya ketika dibaca, tetapi tidak (berubah) dalam tulisan.

Cara membaca

Harakat kasrah pada hamzah dipindah ke huruf lam pada alif lam (lam ta’rif) yang mati, sehingga huruf lam tersebut menjadi hidup dan berharakat kasrah . sementara itu huruf hamzah yang sudah tidak berharakat lagi, tidak dibaca atau ditiadakan. Jadi lafal بِئْسَ الاِسْمُ dibaca bi’sa lismu

4

Isymam

[اَلْإِشْمَامُ]

Bahasa: Moncong/monyong

QS. Yusuf: 11

لَاتَأْمَنَّا[2]

Istilah: Memonyongkan 2 bibir tanpa bersuara untuk mengiringi huruf yang bersukun, sebagai syarat dhammah.

Cara membaca

Lafal لَاتَأْمَنَّا (la ta’manna) dibaca dengan bibir maju seraya ditahan sejenak ketika mengucapkan lafal “man” sehingga seperti terdengar bunyi la ta’maunna.

Walhamdulillahirabbil’alamin.





Sekian, salam takzim, Anassekuduk.

Sabtu, 25-12-2021. Dimulai +-20.00-22.13 wib

 

 

 

 



[1] Menurut Imam Al-Kisa-i dan Imam Hamzah lafal Imalah banyak sekali dalam Al-Qur’an, meliputi setiap lafal –isim maupun fi’il- yang berakhiran alif maqshurah. Contohnya: وَالضُّحَى dibaca wadh-dhuhee, سَعَى dibaca sa’ee, فَهَدَى dibaca fahadee, اَحْوَى dibaca ahwee.

[2] Lafal di atas adalah fi’il mudhari’ yang fa’il-nya “anta”. Kalimat asalnya ialah لَاتَأْمَنُنَّا, sedang lafal “na” posisinya sebagai maf’ul. Huruf “nun” pada maf’ul tersebut diidghamkan kepada huruf nun pada lafal تَأْمَنُنَّا, sehingga terbentuklah lafal لَاتَأْمَنَّا.

Dengan Isymam, maka bunyi dhammah pada lafal لَاتَأْمَنَّا tetap diisyaratkan melalui dua bibir yang dihimpun maju seraya ditahan, sehingga tampak seperti pengucapan bunyi dhammah meski tanpa dibarengi suara yang jelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KHUTBAH JUM'AT: SEMANGAT TAHUN BARU HIJRIYAH DAN MUHASABAH

                اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ َوَرَحْمَتُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلْحَمْدُ لِلّهِ نَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُوْهُ وَنَعُوْذُ ب...