KOMPILASI
HADITS MATERI UJIAN MAPEL QURAN HADITS
٣ اَلْإِيْمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُوْنَ شُعْبَةً
فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَاَدْنَاهَا اِمَاطَةُ الْأَذَى عَنِ
الطَّرِيْقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةً مِنَ الْإِيْمَانِ. ( رواه مسلم
عن ابى هريرة:
Iman itu ada tujuh puluh satu cabang. Yang paling utama adalah ucapan la ilaha illallah, sedangkan yang paling rendah ialah menyingkirkan gangguan dari tengah jalan. Adapun malu juga sebagian dari iman.
Iman itu ada tujuh puluh satu cabang. Yang paling utama adalah ucapan la ilaha illallah, sedangkan yang paling rendah ialah menyingkirkan gangguan dari tengah jalan. Adapun malu juga sebagian dari iman.
٤ قَالَ اللهُ تَعَالَى اَنَا خَيْرُ شَرِيْك فَمَنْ أَشْرَكَ مَعِيَ
شَرِيْكًا فَهُوَ لِلشَّرِيْك يَأَيُّهَا النَّاسُ أَخْلِصُوْا أَعْمَالَكُمْ لِلَّهِ
فَإِنَّ اللهَ لَا يَقْبَلُ مِنَ الْأَعْمَالِ إِلَّا مَا خَلَصَ لَهُ . وَلَا
تقول هذا لله وللرحم فإنها لرحمه وليس لله منها شيئ ولا يقولوا لله ولوجوهكم فإنها
لوجوهكم وليس لله منها شيئ . (رواه البزار عن الضحاق
Allah SWT berfirman : “Aku adalah sebaik-baik sekutu. Barang siapa mempersekutukan aku dengan yang lain, berarti ia telah diserahkan kepada sekutu itu. Wahai manusia ! beramallah kalian dengan ikhlas karena Allah. Sesungguhnya Allah tidak menerima amal seseorang, kecuali yang didasari keikhlasan kepada-Nya. Janganlah kalian mengucapkan, “Ini demi Allah dan ini demi keluarga”. Perbuatan itu hanya karena kekeluargaan, tidak sedikitpun karena Allah. Jangan pula kalian mengucapkan, “Ini demi Allah dan ini demi pemimpin kalian”. Amalan seperti itu hanyalah untuk kehormatan pemimpin kalian, tidak sedikitpun karena Allah.
Allah SWT berfirman : “Aku adalah sebaik-baik sekutu. Barang siapa mempersekutukan aku dengan yang lain, berarti ia telah diserahkan kepada sekutu itu. Wahai manusia ! beramallah kalian dengan ikhlas karena Allah. Sesungguhnya Allah tidak menerima amal seseorang, kecuali yang didasari keikhlasan kepada-Nya. Janganlah kalian mengucapkan, “Ini demi Allah dan ini demi keluarga”. Perbuatan itu hanya karena kekeluargaan, tidak sedikitpun karena Allah. Jangan pula kalian mengucapkan, “Ini demi Allah dan ini demi pemimpin kalian”. Amalan seperti itu hanyalah untuk kehormatan pemimpin kalian, tidak sedikitpun karena Allah.
١- اَلْمُسْلِمُ أَخُوا الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ
وَمَنْ كَانَ فِيْ حَاجَةِ أَخِيْهِ كَانَ اللهُ فِيْ حَاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ
مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرْبَاتِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ
وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ. (رَوَاهُ الْبُخَارِى عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ
عُمَرَ)
Seorang muslim itu
saudara bagi muslim lainnya. Ia tidak boleh menganiaya dan tidak boleh
menyerahkannya (kepada musuh). Barang siapa yang membantu keperluan saudaranya,
Allah akan (membalas) membantu keperluannya. Barang
siapa membebaskan seorang muslim dari kesusahan, Allah akan membebaskan satu
kesusahan dirinya dari beberapa kesusahan di hari
kiamat. Barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan menutupi
(aib)nya pada hari kiamat.(H.R. al-Bukhari dari Abdullah Ibnu Umar No. 2262 )
٢- مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ
كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ
يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِيْ
الدُّنْيَا وَالْأَخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِيْ الدُّنْيَا
وَالْأَخِرَةِ وَاللهُ فِيْ عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِيْ عَوْنِ
أَخِيْهِ .
Barang siapa melapangkan orang mukmin
dari satu kesusahan dunia, Allah akan melapangkannya dari salah satu kesusahan
dihari kiamat. Barang siapa meringankan penderitaan seseorang Allah akan
meringankan penderitaannya di dunia
dan diakhirat. Barang siapa mebnutupi (aib) seorang muslim, Allah akan menutupi
(aib)nya di dunia dan
akhirat. Allah akan menolong seorang hamba dalam menolong seorang hamba selama
hamba itu mau menolong
hambanya (H.R. Muslim dari Abu Hurairah No. 4867)
٢- خَيْرُ
بَيْتٍ فِي الْمُسْلِمِيْنَ بَيْتٌ فِيْهِ يَتِيْمٌ يُحْسَنُ اِلَيْهِ وَشَرُّ بَيْتٍ
فِي الْمُسْلِمِيْنَ بَيْتٌ فِيْهِ يَتِيْمٌ يُسَاءُ اِلَيْهِ
Sebaik-baiknya
rumah orang Islam adalah rumah yang di dalamnya
ada anak yatim dan di asuh dengan baik. Seburu-buruk rumah orang Islam
adalah rumah yang di dalamnya ada anak
yatim yang diperlakukan dengan jahat.(H.R. Ibnu Majah dari Abu Hurairah No.
3669)
١- لَيْسَ
بِخَيْرِكُمْ مَنْ تَرَكَ دُنْيَاهُ لِآخِرَتِهِ وَلَاأَخِرَتَهُ لِدُنْيَاهُ حَتَّى
يُصِيْبَ مِنْهُمَا جَمِيْعًا فَاِنَّ الدُّنْيَا بَلَاغٌ اِلَى الْأَخِرَةِ وَلَا
تَكُوْنُوْا كَلًّا عَلَى النَّاسِ. (رواه ابن عساكر عن انس)
Bukanlah orang yang
baik di antara kamu orang yang meninggalkan
kepentingan dunia untuk mengejar akhirat atau meninggalkan akhirat untuk
mengejar dunia sehingga dapat memadukan keduanya. Sesungguhnya kehidupan dunia
mengantarkan kamu menuju kehidupan akhirat. Janganlah kamu menjadi beban orang
lain. (H.R.
Ibnu ‘Asakir dari Anas dalam Kitab Tafsir al-kasysyaf Jilid 4 hal. 1670)
٢- اَلْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبَّ اِلَى اللهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ
الضَّعِيْفِ وَفِيْ.
كُلٍّ خَيْرٌ. اِحْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ
وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَعْجِزْ.
(رواه مسلم عن ابى هريرة)
Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih
dicintai Allah dari pada mukmin yang lemah, sedangkan pada yang masing-masing
ada kebaikannya. Bersemangatlah kamu untuk mencapai sesuatu yang bermanfaat
bagimu. Mohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlah kamu merasa tak
berdaya.
(H.R. Muslim dari Abu Hurairah No.
4816)
٣- لَأَنْ يَأْخُذَ اَحَدُكُمْ اَحْبَلًا فَيَأْخُذَ حُزْمَةً مِنْ حَطَبٍ فَيَبِيْعَ فَيَكُفَّ اللهُ بِهِ وَجْهَهُ خَيْرٌ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ النَّاسَ اُعْطِيَ اَمْ مُنِعَ. (رواه البخارى عن الزبير بن العوام
٣- لَأَنْ يَأْخُذَ اَحَدُكُمْ اَحْبَلًا فَيَأْخُذَ حُزْمَةً مِنْ حَطَبٍ فَيَبِيْعَ فَيَكُفَّ اللهُ بِهِ وَجْهَهُ خَيْرٌ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ النَّاسَ اُعْطِيَ اَمْ مُنِعَ. (رواه البخارى عن الزبير بن العوام
Sungguh , jika salah seorang diantara kamu membawa seutas
taliuntu mencari seikat kayu bakar, lalu kayu itu di jual sehingga Allah
mencukupkan kebutuhan hidupnya dengan hasil jualannya, itu lebih baik daripada
meminta-minta kepada orang lain, baik diberi maupun ditolak (tidak diberi).
(H.R. al-Bukhari dari Zubair bin Awwam No. 2200)
١ مَنْ
اَحْيَى اَرْضًا مَيِّتَةً فَهِيَ لَهُ . رواه الترمذي عن جابر بن عبدالله
1. Barang siapa menghidupkan suatu bumi/tanah yang mati, maka bumi itu baginya (miliknya). (HR. Tirmidzi dari Jabir bin Abdullah)
٢ مَنْ حَفَرَ بِئْرًا فَلَهُ اَرْبَعُوْنَ ذِرَاعًا عَطَنًا لِمَا شِيَتِهِ . رواه ابن ماجه عن عبد الله بن مغفل
2. Barang siapa menggali suatu sumur, maka ia (berhak) empat puluh hasta (tanah) sebagai kandang ternaknya. (HR. Ibnu Majah dari Ibnu Mughaffal)
٣ نَهَى رَسُوْلُ الله عَنْ اِخْصَاءِ الْخَيْلِ وَالْبَهَائِمِ .( رواه احمد عن ابن عمر)
3. Rasulullah SAW. melarang mengebiri kuda dan binatang-binatang. (HR. Ahmad dari Ibnu Umar)
٤ اَنَّ النَّبِيَّ نَهَى صَيْرِ الرُّوْحِ وَعَنْ اِخْصَاءِ الْبَهَائِمِ نَهْيًا شَدِيْدًا .( رواه البزّار)
4. Sesungguhnya Nabi SAW. melarang (seseorang) mengurung setiap yang bernyawa dan mengebiri binatang-binatang dengan larangan yang keras
1. Barang siapa menghidupkan suatu bumi/tanah yang mati, maka bumi itu baginya (miliknya). (HR. Tirmidzi dari Jabir bin Abdullah)
٢ مَنْ حَفَرَ بِئْرًا فَلَهُ اَرْبَعُوْنَ ذِرَاعًا عَطَنًا لِمَا شِيَتِهِ . رواه ابن ماجه عن عبد الله بن مغفل
2. Barang siapa menggali suatu sumur, maka ia (berhak) empat puluh hasta (tanah) sebagai kandang ternaknya. (HR. Ibnu Majah dari Ibnu Mughaffal)
٣ نَهَى رَسُوْلُ الله عَنْ اِخْصَاءِ الْخَيْلِ وَالْبَهَائِمِ .( رواه احمد عن ابن عمر)
3. Rasulullah SAW. melarang mengebiri kuda dan binatang-binatang. (HR. Ahmad dari Ibnu Umar)
٤ اَنَّ النَّبِيَّ نَهَى صَيْرِ الرُّوْحِ وَعَنْ اِخْصَاءِ الْبَهَائِمِ نَهْيًا شَدِيْدًا .( رواه البزّار)
4. Sesungguhnya Nabi SAW. melarang (seseorang) mengurung setiap yang bernyawa dan mengebiri binatang-binatang dengan larangan yang keras
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ
اللهِ طَلَبُ اْلِعلْمِ فَرِيْضَةً عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَوَاضِعُ الْعِلْمِ عِنْدَ
غَيْرِ أَهْلِهِ كَمُقَلِّدِ الْخَنَازِيْرِ الْجَوْهَرَ وَالُّلؤْلُؤَ وَالذَّهَبَ. (رواه ابن ماجه)
Dari Anas bin Malik, ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, ‘mencari ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam. Memberikan ilmu kepada orang yang bukan ahlinya (tidak tepat), seperti orang yang mengalungi babi dengan permata, mutiara, atau emas’.” (H.R. Ibnu Majah No.220)
Dari Anas bin Malik, ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, ‘mencari ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam. Memberikan ilmu kepada orang yang bukan ahlinya (tidak tepat), seperti orang yang mengalungi babi dengan permata, mutiara, atau emas’.” (H.R. Ibnu Majah No.220)
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُمَا قَالَ اَخَذَ رَسُوْلُ اللهِ
بِمَنْكِبِيْ فَقَالَ كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ اَوْ
عَابِرُ سَبِيْلٍ وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يَقُوْلُ اِذَا اَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ
الصَّبَاحَ وَاِذَا اَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ
لِمَرَضِكَ وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ .
Dari Abdullah bin Umar ra., ia
berkata, “Rasulullah saw. memegang pundakku seraya bersabda, ‘Jadilah kamu di
dunia ini seakan-akan kamu orang asing atau orang yang melewati suatu jalan’.”
Ibnu Umar berkata, “Apabila kamu berada di sore hari, janganlah kamu menunggu
(melakukan sesuatu) hingga pagi hari. Apabila kamu berada di pagi hari,
janganlah kamu menunggu (melakukan sesuatu) hingga sore datang. Gunakanlah waktu sehatmu untuk
menghadapi sakitmu dan waktu hidupmu untuk menghadapi matimu.” (H.R. al-Bukhari
No. 5937).
BY: ANASSEKUDUK, KAMIS, 16-1-2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar