Mimpi................
a.
Intro........
Assalamu
‘alaikum warahmatullahi
wabarakatuh....Tulisan kali ini berkaitan dengan mimpi. Iqtishar kali ini jika
tidak salah saya kutip dari bukunya Ibnu Sirin tentang mimpi dan takwil/tafsirnya
ketika berselancar di perpustakaan Iman Jama, Lebak Bulus, Jaksel, kurang lebih
sewindu yang lalu. Saya berharap, tulisan kali ini, begitu juga dengan
tulisan-tulisan yang lain baik yang sudah maupun yang menyusul akan diunggah
dapat bermanfaat, setidaknya untuk pribadi, alangkah baiknya juga jika begitu
juga untuk rekan sekalian.
b. Content........
Dikatakan
oleh para sahabat bahwa mimpi terbagi menjadi 3 jenis:
1.
Pembicaraan jiwa (hadits an nafs),
2. Petakut/gangguan
dari setan, dan
3. Kabar
gembira dari Allah Swt.
Mimpi yang
dapat dipercaya di antaranya:
1.
Melihat Nabi Muhammad Saw (karena setan
tidak akan bisa menyerupai beliau Saw)
2. Perkataan
orang yang telah meninggal, anak kecil yang tidak tahu berdusta, binatang.
(dalam kategori jenis yang kedua ini perlu dilihat kesesuaiannya apakah pesan
yang tersirat bertentangan dengan syariat atau tidak)
Pendapat
Ibnu Qatadah tentang waktu mimpi
Mimpi paling benar (dapat diharapkan kebenarannya)
ialah mimpi yang datang ketika tidur di waktu sebelum Subuh (ashar/waktu sahur)
dan tengah hari setelah Zuhur (al qailulah). Waktu/musim ialah saat bersinarnya
cahaya dan masa berbuahnya buah-buahan. Sedangkan waktu yang paling lemah ialah
ketika musim dingin. Mimpi pada waktu tengah hari setelah Zuhur lebih kuat
dibanding mimpi malam hari. Demikian dikutip dari beliau dalam buku tersebut.
Agar
mendapat mimpi dan takwil yang benar:
1.
Selalu bersikap jujur, sebagaimana
Rasulullah Saw bersabda: “mimpi kamu yang paling benar adala mimpi mereka yang
paling benar ucapannya.” (HR. Muslim dan Ahmad)
2. Selalu
menjaga amalan fitrah seperti: bersunat, menajamkan pisau sembelihan, memotong
bulu ketiak, memotong kuku, memotong kumis. Atau amalan sunah fitrah yang
lainnya.
3. Tidur
dalam keadaan suci.
4. Tidur
miring ke kanan.
Jika Mimpi
Buruk???
Bagaimana jika kita mendapat mimpi buruk? Sunah Nabi
mengajarkan beberapa perkara yang dapat dilakukan:
1.
Ubah posisi tidur,
2. Meludah
(mengisyaratkan meludah) ke sisi kiri sebanyak 3 x,
3. Membaca
ta’awudz (doa mohon perlindungan diri),
4. Bangun dan
shalat,
5. Tidak
menceritakan kepada orang lain.
(demikian sebagaimana dapat dilacak dalam HR Muslim,
Tirmidzi, Abu Dawud, Ahmad, Ibnu Majah dan Ad Darimi)
Sedikit
tambahan tentang mimpi sebagaimana disampaikan oleh Ustadz Don Daniyal, seorang
pensyarah di KUIS Malaysia tentang mimpi yang benar. Tanda mimpi yang benar itu
sebagaimana beliau sampaikan bila memenuhi 5 syarat berikut (dalam penjelasan
lebih lanjut syarat 5 ini harus ada semua menyertai suatu mimpi tersebut);
1.
Sebelum tidur dalam keadaan wudhu’,
2. Dalam
keadaan suci dari hadats, tidak dalam haid atau janabat,
3. Setelah
mimpi segera terjaga,
4. Di masa
dekat/menjelang Subuh,
5. Ingat
mimpi tersebut dengan lengkap/detail dari awal hingga selesai,
6. Mimpi yang
sama berulang-ulang. (ini syarat tambahan, akan tetapi jika melengkapi yang 5
tersebut sebelumnya, maka bisa memperkuat mimpi tersebut. Dalam penjelasan
lanjut beliau menyampaikan kisah Zainudin Zangki yang bermimpi Rasulullah Saw
datang dalam tiga kali mimpinya menyampaikan bahwa ada orang Yahudi yang ingin
menggali makam untuk mencuri makam Beliau Saw)
Sekian, salam takzim: anassekuduk
Selesai: 09. 20 ,
01-01-2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar