Selasa, 31 Desember 2019

Tafsir Mimpi................




Mimpi................

a.      Intro........
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh....Tulisan kali ini berkaitan dengan mimpi. Iqtishar kali ini jika tidak salah saya kutip dari bukunya Ibnu Sirin tentang mimpi dan takwil/tafsirnya ketika berselancar di perpustakaan Iman Jama, Lebak Bulus, Jaksel, kurang lebih sewindu yang lalu. Saya berharap, tulisan kali ini, begitu juga dengan tulisan-tulisan yang lain baik yang sudah maupun yang menyusul akan diunggah dapat bermanfaat, setidaknya untuk pribadi, alangkah baiknya juga jika begitu juga untuk rekan sekalian. 

b.     Content........
Dikatakan oleh para sahabat bahwa mimpi terbagi menjadi 3 jenis:
1.         Pembicaraan jiwa (hadits an nafs),
2.       Petakut/gangguan dari setan, dan
3.       Kabar gembira dari Allah Swt.
Mimpi yang dapat dipercaya di antaranya:
1.         Melihat Nabi Muhammad Saw (karena setan tidak akan bisa menyerupai beliau Saw)
2.       Perkataan orang yang telah meninggal, anak kecil yang tidak tahu berdusta, binatang. (dalam kategori jenis yang kedua ini perlu dilihat kesesuaiannya apakah pesan yang tersirat bertentangan dengan syariat atau tidak)
Pendapat Ibnu Qatadah tentang waktu mimpi
Mimpi paling benar (dapat diharapkan kebenarannya) ialah mimpi yang datang ketika tidur di waktu sebelum Subuh (ashar/waktu sahur) dan tengah hari setelah Zuhur (al qailulah). Waktu/musim ialah saat bersinarnya cahaya dan masa berbuahnya buah-buahan. Sedangkan waktu yang paling lemah ialah ketika musim dingin. Mimpi pada waktu tengah hari setelah Zuhur lebih kuat dibanding mimpi malam hari. Demikian dikutip dari beliau dalam buku tersebut.
Agar mendapat mimpi dan takwil yang benar:
1.         Selalu bersikap jujur, sebagaimana Rasulullah Saw bersabda: “mimpi kamu yang paling benar adala mimpi mereka yang paling benar ucapannya.” (HR. Muslim dan Ahmad)
2.       Selalu menjaga amalan fitrah seperti: bersunat, menajamkan pisau sembelihan, memotong bulu ketiak, memotong kuku, memotong kumis. Atau amalan sunah fitrah yang lainnya.
3.       Tidur dalam keadaan suci.
4.       Tidur miring ke kanan.
Jika Mimpi Buruk???
Bagaimana jika kita mendapat mimpi buruk? Sunah Nabi mengajarkan beberapa perkara yang dapat dilakukan:
1.         Ubah posisi tidur,
2.       Meludah (mengisyaratkan meludah) ke sisi kiri sebanyak 3 x,
3.       Membaca ta’awudz (doa mohon perlindungan diri),
4.       Bangun dan shalat,
5.       Tidak menceritakan kepada orang lain.
(demikian sebagaimana dapat dilacak dalam HR Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud, Ahmad, Ibnu Majah dan Ad Darimi)
Sedikit tambahan tentang mimpi sebagaimana disampaikan oleh Ustadz Don Daniyal, seorang pensyarah di KUIS Malaysia tentang mimpi yang benar. Tanda mimpi yang benar itu sebagaimana beliau sampaikan bila memenuhi 5 syarat berikut (dalam penjelasan lebih lanjut syarat 5 ini harus ada semua menyertai suatu mimpi tersebut);
1.         Sebelum tidur dalam keadaan wudhu’,
2.       Dalam keadaan suci dari hadats, tidak dalam haid atau janabat,
3.       Setelah mimpi segera terjaga,
4.       Di masa dekat/menjelang Subuh,
5.       Ingat mimpi tersebut dengan lengkap/detail dari awal hingga selesai,
6.       Mimpi yang sama berulang-ulang. (ini syarat tambahan, akan tetapi jika melengkapi yang 5 tersebut sebelumnya, maka bisa memperkuat mimpi tersebut. Dalam penjelasan lanjut beliau menyampaikan kisah Zainudin Zangki yang bermimpi Rasulullah Saw datang dalam tiga kali mimpinya menyampaikan bahwa ada orang Yahudi yang ingin menggali makam untuk mencuri makam Beliau Saw)

Sekian, salam takzim: anassekuduk
Selesai: 09. 20 , 01-01-2020



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KHUTBAH JUM'AT: SEMANGAT TAHUN BARU HIJRIYAH DAN MUHASABAH

                اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ َوَرَحْمَتُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلْحَمْدُ لِلّهِ نَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُوْهُ وَنَعُوْذُ ب...