Selasa, 31 Desember 2019

BAHAS BUKU: (كَيْفَ تَزْكُوْ نَفْس الطِّفْلِ) ”AGAR JIWA ANAK TETAP BERSIH”




(كَيْفَ تَزْكُوْ نَفْس الطِّفْلِ)
EDISI BAHASA INDONESIA: ”AGAR JIWA ANAK TETAP BERSIH”
MUHAMMAD HUSEIN.
PENERBIT: IRSYAD BAITUSSALAM (PENBERBIT ASAL: DAR AD DA’WAH, MESIR, 1424 H/ 2004 M, CET. I)

a.      Intro........
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh....Rekan pengunjung yang berbahagia, mengawali tahun 2020 M ini, saya berharap rekan sekalian dalam keadaan baik, sehat sejahtera, masih tetap tersenyum menatap masa depan. Cukup lama anassekuduk tidak menulis mengisi kolom di blog ini, dikarenakan kegiatan yang lumayan padat di tempat kerja. Jadi, di momen liburan sekolah yang bertepatan dengan pergantian tahun ini, saya ingin membuka tahun baru ini dengan beberapa poin ringkasan yang ditulis ketika berselancar di perpustakaan Iman Jama, Lebak Bulus, jika saya tidak salah ingat. Buku ini bertema parenting (berkaitan dengan dunia orang tua) memang, akan tetapi tak ada salahnya jika kita yang juga menyandang status sebagai seorang anak untuk mencernanya. Saya berharap, tulisan kali ini, begitu juga dengan tulisan-tulisan yang lain baik yang sudah maupun yang menyusul akan diunggah dapat bermanfaat, setidaknya untuk pribadi, alangkah baiknya juga jika begitu juga untuk rekan sekalian. 

b.     Content........
Sosok ayah di mata anak adalah sosok yang tegas, berdisiplin, sayang meski keras atau keras meski sayang, dan suka memberi hukuman atau teguran. Kedisiplinan seorang ayah dan kelembutan seorang ibu bila dipadukan, maka akan berimbang (saling melengkapi, iqt). Sang anak akan dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Dari rasa  senang dan rasa takut yang tertanam dalam dirinya, maka akan tumbuh hati nurani dalam dirinya, dan dia pun dapat memahami prinsip-prinsip dalam kehidupan ini.
Anak akan berpaling pada jalan yang lain (di luar fitrah yang salim) karena penyakit berupa perbuatan buruk dan sikap taklid. H. 14
Fase-fase perkembangan anak:
1.         Kelahiran – usia sekolah: ingin tahu segala sesuatu di sekelilingnya.
2.       Usia sekolah -  12 tahun: fase penuh fantasi (daya khayal/imajinasi)
3.       12-18 tahun: memiliki kemampuan berpikir dan berusaha mencari bukti (dalil) atas apa yang diketahuinya.
4.       18 -  24 tahun: fase penuh ambisi. (cita-cita, harapan, target dan sebagainya, iqt)
Dalam interaksi dan mendidik anak hendaknya diingat bahwa seorang anak belum mengenal apa pun selain kesenangan, hiburan dan kebahagiaan. Ia belum memahami arti sebuah tanggungjawab sehingga syariat dan logika pun belum membebaninya dengan tanggungjawab. Karena itu, berusahalah bersenang-senang dengan anak dan memposisikan diri sebagai penanggungjawab dirinya. Jadikan tanggungjawab tersebut sebagai bentuk taqarrub ilallah (sarana pendekatan diri kepada Allah Swt).
Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra berkata:
عَلِّمُوْا اَوْلَادَكُمْ عَلَى غَيْرِ شَاكِلَتِكُمْ فَأِنَّهُمْ مَخْلُوْقُوْنَ لِزَمَانٍ غَيْرِ زَمَانِكُمْ
“Ajarkanlah anak-anak kalian dengan metode pengajaran yang berbeda dengan metode pengajaran kalian dahulu. Karena mereka itu hidup di zaman yang berbeda dengan zaman kalian.”
Seorang anak bukanlah barang yang anda miliki (secara mutlak) dan bebas dikendalikan semau anda. Anak adalah makhluk yang memiliki perasaan yang halus, yang pemeliharaan dan pendidikannya diserahkan kepada anda. Ia adalah amanah dari Allah kepada Anda.
Ajaklah anak ke mesjid, majelis ilmu, ke ulama dan mintakan doa untuk anak, bermain dan bercandalah dengan anak, kenalkan dan bersilaturahmilah dengan kerabat keluarga dan sebagainya (terutama yang lingkungan pergaulan dan akhlaknya baik) agar dapat dijadikan sarana mendidik anak.
Kasar dan kesatnya hati dapat diobati salah satunya dengan menyayangin anak yatim dan memberi makan orang miskin.
Allah Swt berfirman kepada orang tua yang bertugas mencari rezeki:
نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَاِيَّاكُمْ.......(الاِسْرَأ: 31)
Di sini terdapat pesan dari Allah Swt untuk mendahulukan rezeki anak yang belum dapat berusaha sebelum memberikan nafkah kepada orang tua yang mampu berusaha.


Sekian, salam takzim: anassekuduk
Selesai: 08. 38 , 01-01-2020


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KHUTBAH JUM'AT: SEMANGAT TAHUN BARU HIJRIYAH DAN MUHASABAH

                اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ َوَرَحْمَتُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلْحَمْدُ لِلّهِ نَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُوْهُ وَنَعُوْذُ ب...