Jumat, 29 Januari 2021

KHUTBAH JUM'AT: “Indahnya Keadaan Orang Yang Bertaubat”.

 

sumber: https://www.youtube.com/watch?v=a0sEGXufcD8


اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ َوَرَحْمَتُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَلْحَمْدُللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى هَذَا النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ وَالَّرَّسُوْلِ الْعَظِيْمِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يوْمِ الدِّيْنِ. وَقَالَ تَعَالَى: قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلَى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَحْمَةِ اللهِ اِنَّ اللهَ يَغْفِرَ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

 اَمَّا بَعْدُ, فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.   

 

Alhamdulillahirabbil’alamin, marilah kita bersyukur kepada Allah Swt karena dengan kehendakNya jualah, kita bisa berkumpul dalam majelis Jumat yang berbahagia ini. Shalawat dan salam moga selalu tercurah kepada baginda Nabi kita, Muhammad Saw, ahli keluarga dan para sahabat beliau. Mengawali khutbah ini, tak lupa khatib berpesan, marilah kita selalu menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt.

Kaum Muslimin Rahimakumullah.

Pada hari Jumat yang diberkahi ini, khatib akan menyampaikan khutbah dengan tema “Indahnya Keadaan Orang Yang Bertaubat”.

Khatib kutipkan dari sebuah bab dari buku berjudul “Di Bulan Ramadhan Hati Al-Qur’an Berdzikir” Karya Ustadz H. Uti Konsen.

 

sumber: https://www.youtube.com/watch?v=a0sEGXufcD8

Kaum muslimin, jamaah jumat rahimakumullah.....

Allah Swt berfirman dalam Surat Az-Zumar: 53:

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلَى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَحْمَةِ اللهِ اِنَّ اللهَ يَغْفِرَ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

“Katakanlah, :” Wahai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang.”

 

Dikisahkan terjadi di zaman Nabi Musa. Ada seorang lelaki yang bermaksiat kepada Allah selama 40 tahun, tanpa pernah bertaubat sekalipun. Suatu ketika, di daerahnya terjadi musim paceklik hebat selama kurang lebih 1 tahun. Bani Israil lalu menghadap Nabi Musa, memintanya agar berdoa kepada Tuhan untuk menurunkan hujan. Nabi Musa kemudian mengumpulkan kaumnya di lapangan terbuka dan berdoa bersama: “Wahai Tuhan kami yang menguasai hujan. Wahai Tuhan, turunkanlah hujan!” Beberapa kali doa itu mereka panjatkan, namun hujan tidak turun juga.

Allah Swt berfirman: “Wahai Musa, hujan tidak akan turun, karena di antara kamu terdapat seseorang yang telah berbuat maksiat kepadaKu selama 40 tahun. Karena keburukan maksiatnya, Aku mengharamkan hujan dari langit untuk kalian semua”.

Nabi bertanya: “Wahai Tuhan! Lalu apa yang harus aku perbuat? Allah Swt menjawab: “Keluarkanlah dia dari kalian!”

Nabi Musa berdiri di hadapan mereka dan berkata: “Wahai Bani Israil, aku bersumpah kepada kamu semua. Di antara kita ada seorang hamba yang berbuat maksiat kepada Allah selama 40 tahun. Karena keburukan maksiatnya, Allah mengharamkan hujan kepada kita semua. Hujan tidak akan pernah turun, sehingga ia keluar dari kita. Hendaklah ia segera keluar dari kaum kita”.

Mendengar perkataan Nabi Musa ini, orang yang merasa “terkena” itu melihat ke sekelilingnya. Dia berharap ada orang yang keluar. Ternyata dalam suasana hening itu, tidak ada orang yang beranjak keluar dari kerumunan. Lalu si pelaku maksiat itu berdoa dengan khusyu’ dalam hati: “Wahai Tuhanku! Aku bermaksiat kepadaMu selama 40 tahun. Aku mohon tutupilah aibku itu, karena kalau hari ini aku keluar, niscaya aku akan dilecehkan dan dipermalukan. Aku berjanji kepadaMu, aku tidak akan mengulangi perbuatan-perbuatan maksiat itu lagi. Terimalah taubatku dan tutupilah aibku ini”.

Tidak lama kemudian, hujan pun turun dengan lebat. Padahal tidak seorang pun yang keluar dari kerumunan itu. Lalu Nabi Musa bermunajat: “Wahai Tuhan! Hujan telah turun. Padahal tidak ada seorang pun dari kami yang keluar”. Allah Swt menjawab: “Wahai Musa, hujan telah turun karena kegembiraanKu atas taubat hambaKu yang telah bermaksiat kepadaKu selama 40 tahun lamanya”.

Nabi Musa kembali bermunajat: “Wahai Tuhan! Tunjukkanlah kepadaku siapa orangnya, hingga aku bisa bersuka cita bersamanya”. “Wahai Musa, ia bermaksiat kepadaKu selama 40 tahun lamanya, sedangkan Aku menutupi aibnya. Apakah mungkin di hari ia kembali kepadaKu dengan bertaubat, Aku malah mempermalukannya?”

 

Kaum muslimin, jamaah jumat rahimakumullah.....

Di zaman khalifah Umar bin Khattab ra, ada seorang rakyatnya yang membawa segentong miras. Tanpa diduga ia berpapasan dengan Umar yang dikenal sangat keras memberantas penyakit masyarakat jahiliyah ini. lelaki itu sangat ketakutan. Sebab kalau perbuatannya diketahui oleh Umar, sudah pasti ia akan dihukum berat oleh Umar. Umar bertanya, Hai fulan, apa yang kamu bawa itu?” Dengan grogi lelaki itu menjawab: “Air, wahai Amirul Mukminin.” “Coba saya lihat!” pinta Khalifah kedua ini. Aneh tapi nyata. Setelah gentong itu diperiksa Umar, ternyata isinya memang air. Muncul pertanyaan. “Kenapa hal aneh itu bisa terjadi?” Karena khusyu’nya permohonan si fulan ini, dan ia berjanji untuk bertaubat, tidak akan mengulangi perbuatan buruknya, sesaat akan memberikan gentong yang dibawanya kepada Umar ra. dan dengannya Allah menerima doa dan taubatnya.

Rasulullah Saw bersabda: “Tutupilah aib saudaramu di dunia, nisacaya Allah akan menutupi aibmu di dunia dan di akhirat”.

Seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah Saw: “Ya Rasulallah! Menurutmu, jika aku berbuat dosa, apakah dosaku tertulis di sisi Allah? Beliau menjawab: “Ya, tertulis”. Kemudian ia bertanya lagi: “Kalau sekiranya aku bertaubat?” Nabi menjawab: “Dihapuskan”. “Kalau aku kembali berbuat dosa?”, tanyanya lagi. Baginda menjawab: “Dihapuskan”. Kemudian lelaki itu bertanya lagi: “Sampai kapan akan dihapuskan?”. Nabi Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak akan pernah bosan memberikan ampunan, sehingga kamu bosan (berhenti) dari beristighfar (memohon ampunan dariNya)” (HR. Baihaqi). Rasulullah Saw bersabda:

اَلتَّائِبُ مِنَ الذَّنْبِ كَمَنْ لَا ذَنْبَ لَهُ

Artinya: “Orang yang bertaubat dari dosanya seperti orang yang tidak pernah berbuat dosa sama sekali.” (HR. Ibnu Majah, Hakim, Tirmidzi. Hadits hasan)

 

Dalam kesempatan lain, Rasulullah Saw juga bersabda:

كُلُّ بَنِى آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ

Artinya: “Setiap anak Adam (manusia) melakukan dosa, dan sebaik-baik orang berdosa ialah yang banyak bertaubat (memohon ampunan) atas dosanya.” (HR. Tirmidzi)            

          Siti Aisyah pernah bertanya: “Wahai Rasulallah! Apakah ada umatmu nanti yang dapat masuk surga tanpa hisab?” Nabi Saw menjawab: “Ada, yaitu orang yang mengenang dosanya lalu dia menangis”.

          Karena itu, seorang ulama besar yang juga tokoh sufi, Hasan Al-Bashri berkata: “Perbanyaklah istighfar di rumahmu, di ruang makan, di tengah perjalanan, di pasar, di tempat kerja, di pertemuan-pertemuan dan di manapun dirimu berada saat itu. Sebab engkau tidak akan tahu di tempat manakah turunnya maghfirah (ampunan) Tuhanmu.”

          Kaum muslimin, jamaah jumat rahimakumullah.....

Selain istighfar dan taubat yang diiringi dengan kesadaran ini harus kita lakukan secara pribadi, ampunan Allah Swt bisa saja datang karena amal kebaikan lain yang kita lakukan yang mendatangkan rahmat dan ampunanNya. Kita juga diajarkan untuk saling mendoakan agar Allah mengampun dosa kita pribadi juga dosa saudara mukmin kita yang lain.

Rasulullah Saw bersabda yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani dari Ubaidah bin Shamit:

مَنِ اسْتَغْفَرَ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ كَتَبَ اللهُ لَهُ بِكُلِّ مُؤْمِنٍ وَ مُؤْمِنَةٍ حَسَنَةً

Artinya: “Barang siapa memintakan ampun kepada Allah untuk kaum mukminin dan mukminat, Maka Allah akan menuliskan baginya dari setiap orang mukmin dan mukminat itu 1 kebaikan.”

Dan menurut sebuah data, dinyatakan populasi muslim di dunia saat ini ialah 1,9 milyar orang. Silakan dihitung secara matematis berapa banyak kebaikan yang kita dapat sebab mendoakan ampunan buat saudara kita muslimin dan muslimat. Wallahu yudhaifu liman yasya’..dan Allah melipatgandakan ganjaran kepada siapapun yang dikehendakiNya.. wallahu a’lam.

Demikian khutbah jumat yang dapat khatib sampaikan, moga bermanfaat bagi kita sekalian.

وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ...

 

 

Khutbah kedua....

اَلْحَمْدُللهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ. اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ. وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدِ الْخَلَائِقِ وَالْبَشَر. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ مَصَابِيْحَ الْغُرَر. فَيَااَيُّهَاالنَّاسُ اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ تَعَلَى: اِنَّا اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ  يَااَيُّهَا

الَّذِيْنَ اَمَنُوْا صَلُّوْ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى هَذَا النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ وَالرَّسُوْلِ الْعَظِيْمِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يوْمِ الدِّيْنِ.

 اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ, وَالْمُسْلِمِيْنِ وَالْمُسْلِمَات, اَلْاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَات, اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَات. رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّاب. رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الْاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

 فَيَا عِبَادَ اللهَ, اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَان وَاِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّروْنَ وَلَذِكْرُاللهِ اَكْبَرُ

 

disampaikan di Masjid Jami'atul Khairiyah , Sekuduk, Kec. Sejangkung. Sambas. Jum'at, 29 Januari 2021. 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KHUTBAH JUM'AT: SEMANGAT TAHUN BARU HIJRIYAH DAN MUHASABAH

                اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ َوَرَحْمَتُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلْحَمْدُ لِلّهِ نَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُوْهُ وَنَعُوْذُ ب...